Saat kotak-kotak suara dibakar di Papua. Dok: Ist. |
Formulir C1-KWK adalah
sertifikat hasil penghitungan suara.
Video-video pembakaran
ratusan kotak suara itu pun beredar pada Senin malam (12/2). Terdengar suara
perekam video menyebut bahwa formulir C1-KWK telah dibongkar oleh PPD (Panitia
Pemungutan Distrik).
"C1-KWK dibongkar
oleh yang namanya PPD. Mereka bermain-main agenda negara," kata perekam
video itu.
Saat kotak-kotak suara dibongkar di Papua. Dok: Ist. |
Dalam video lainnya,
terlihat masyarakat di Distrik Yagai—juga di Paniai, membongkar logistik KPU
dan mendapati tidak ada juga formulir C1-KWK.
"Ini dari Distrik
Yagai. PPS (Panitia Pemungutan Suara) buka logistik, dalam logistik C1-KWK
tidak ada sehingga masyarakat kasi hambur kotak logistik," kata perekam
video.
Warga Papua mengembalikan kotak-kotak suara. Dok: Ist |
Ada juga video yang
memperlihatkan ratusan kotak suara dikembalikan ke KPU, karena lagi-lagi tidak
ada formulir C1-KWK.
Respons Kapolda Papua
Kapolda Papua Irjen Pol
Mathius D. Fakhiri menyebut telah mengetahui peristiwa tersebut dan memperkuat
pengamanan.
"Kami Polda Papua
sudah perintahkan untuk turunkan perkuatan, segera mengirim perkuatan ke Paniai
dan Deiyai supaya tidak berulang," kata Fakhiri diwawancarai wartawan di
Jayapura.
"Saya sudah
mengingatkan kepada Kapolres yang ada di Puncak, Intan Jaya, dan Nduga agar
meningkatkan kewaspadaan supaya tidak lagi ada kejadian yang mengganggu
jalannya pencoblosan," ujar Fakhiri. ***