(OLEH; Fredrick mzq)
Kegiatan Perayaan Syukuran Perayaan Natal (25 Desember) dan
Tahun Baru (01 Januari) merupakan kegiatan yang rutin diselenggarakan setiap
tahun di kampung Numbei. Perayaan syukur ini biasanya disponsori olleh
pemuda/i, mahasiswa/i dan pelajar Numbei. Mereka biasanya setiap tahun
melakukan aktivitas pencarian dana keuangan berupa membersihkan lahan kebun
warga, membuat pagar kebun dan aktivitas lain yang bisa menghasilkan uang demi
melancarkan syukuran ini. Semua yang mereka lakukan merupakan inisiatif dari
diri mereka masing-masing dalam bentuk kerja sama dan menjaga kekompakan yang
merupakan warisan tradisi dari generasi sebelumnya.
Namun dalalm perjalanan waktu, kami sebagai
cendikiawan muda yang berasal dari Numbei, melihat kegiatan rutin ini hanya
sebatas pada budaya pesta pora yang tidak berdampak pada perubahan peradaban
kehidupan di dalam kampung Numbei, maka kami mengambil inisiatif untuk membuat
atau mendesign kegiatan syukuran ini dalam format yang berbeda. Merujuk pada
situasi dan kondisi inilah saya bersama Pak Agapitus Seran Bria diskusi bersama
untuk membentuk pantia perayaan syukuran Natal (25 Desember 2019) dan Tahun
Baru (01 Januari 2020) dengan pembagian seksi-seksi di dalamnya. Lebih lanjut
kami berdua menyepakati untuk membuat proposal mini untuk meminta sumbangan
dana keuangan secara suka rela dari keluarga besar Numbei yang berdomisili di
wilayah Betun, Atambua, Kefa, Kupang, dan Malaysia.
Dalam perjalanan waktu, kami menentukan hari, tanggal dan
waktu untuk tatap muka secara langsung dengan pemuda/pemudi di Numbei untuk
menyampaikan maksud dan tujuan dari proposal yang kami buat. Para pemuda/i yang
tinggal di kampung Numbei sangat antusias mendengarkan penjelasan tentang
design baru pembuatan acara syukuran Natal dan tahun baru yang berbeda. Pertemuan
pertama berlangsung pada akhir bulan November 2019.
Di laim sisi ada juga orang tua yang merespond bahwa
kegiatan ini tidak bisa dijalankan setelah melihat dana keuangan yang begitu
fantastis Yakni Rp. 10.000.000, -. Keadaan ini tidak membuat kami patah
semangat karena prinsip kami adalah yang kami lakukan ini bukan untuk mencari
popularitas tetapi demi kebaikan kampung Numbei itu sendiri.
Aktivitas Pemantapan panitia syukuran
Perayaan Natal 2019 dan Tahun baru 2020 di kampung Numbei. Pertemuan ini
terjadi di rumah Nenek Yus tepat pada Senin, 16 Desember 2019 pukul 20.30-23.40
WITA. Pihak-pihak yang hadir di dalam pertemuan ini adalah seluruh anggota
Panitia, Kepala Dusun Numbei, Tokoh, Adat, Tokoh Agama, Tokoh Pemerintah, Tokoh
Pendidik dan elemen masyarakat yang terlibat secara langsung dalam rangka
menyukseskan acara yang satu ini. Adapun Agenda pertemuan ini antara
lain sebagai berikut:\
Doa Pembukaan
a)
Sapaan
salam pembuka dari Ketua panitia dan penegasan untuk setiap seksi agar dapat
menjalankan tugasnya dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab dengan
menghilangkan ego dan sikap pesimis di dalam diri.
Diskusi bersama tentang perayaan syukuran ini dengan menghadirkan salah satu anggota DPRD
Diskusi bersama tentang perayaan syukuran ini dengan menghadirkan salah satu anggota DPRD
Malaka. dari hasil diskusi direncanakan anggota DPRD yang diundang adalah Bpk
Delvi Ndolu dan Ibu Bernadetha Luruk Panitia sudah menetapkan beberapa orang untuk
undangan secara adat di rumah mereka masing yakni Bapak Linus Bria dan Bpk.
Nazarius Mau.
b)
Penataan
kebersihan di dalam kampung Numbei disponsori oleh pemuda/i Numbei.
Pembahasan lebih lanjut settingan waktu acara kegiatan agar tidak bentrok dengan kegiatan yang sudah diagendakan oleh Pastor Paroki St. Lukas Wekfau. Tanggung Jawab Untuk konsutasi secara langsung adalah Bpk. Frumen Berek.
Pembahasan lebih lanjut settingan waktu acara kegiatan agar tidak bentrok dengan kegiatan yang sudah diagendakan oleh Pastor Paroki St. Lukas Wekfau. Tanggung Jawab Untuk konsutasi secara langsung adalah Bpk. Frumen Berek.
c)
Settingan acara penyambutan untuk DPRD apabila
mereka hadir di kampung Numbei. hasil kesepakatan yakni akan disambut dengan
tarian likurai dan pengalungan salendang di depan tenda disusul tarian bidu
lalok oleh ibu-ibu dan pemuda/i, pelajar, mahasiswa/i dari Numbei.
d)
Dana
untuk seluruh kegiatan ini masih dalam proses door to door untuk semua keluarga
besar yang tinggal merantau di wilayah Kupang, Soe, Kefa, Atambua, dan Betun,
serta semua anak-anak Numbei yang merantau di Flores, Surabaya, Bandung,
Kalimantan, Papua dan Malaysia.
e)
.Penutup
oleh Ketua Panitia
Setelah perayaan pesta Natal, maka kami
sebagai penggagas utama acara syukuran ini mengambil insititaf untuk pertemuan
secara internal bersama para pemuda Numbei yang berlangsung di rumahnya Bpk.
Linus Bria. Tujuan dari pertemuan ini adalah penegasan untuk persiapan tempat
acara syukuran Natal dan Tahun Baru.
Pada Jumat, 27 Desember 2019, tepat
pukul 21.00 WITA pertemuan bersama para tokoh pemerintah, adat dan pendidik dan
ibu-ibu serta para pemuda/i, mahasiswa/i dan pelajar yang berlangsung di
rumahnya Bapak Benediktus Seran (Uma Klaran). Diskusi bersama mengani anggaran
keuangan yang sudah ada dan menu makanan acara syukuran, sekaligus Panitia inti
melihat latihan bidu lalok yang dibawakan para pelajar dan mahasiswa.
Senin, 28-Minggu 29 Desember 2019 para
pemuda membuat acara tenda sedangkan para pemudi mencari kayu api dan
membawanya ke tempat acara. Pada hari-hari ini diisi dengan diskusia bersama
tentang kehidupan di dalam Kampung, sebagai pokok permasalahan yang nantinya
akan disampaikan kepada Bpk. Devi Ndolu sebagai DPRD Kab. Malaka.
RANGKAIAN ACARA INTI
Senin, 30 Desember 2019
Kegiatan perayaan syukuran dilaksanakan
pada siang hari yakni tepat pada pukul 11.00 WITA sampai selesai. Perayaan ini
diawali dengan penjemputan Bpk Devi Hermin Ndolu dari Rumah Adat Suku Mamulak ke tempat acara dengan diiringi tarian likurai
oleh Ibu-ibu.
Tema utama perayaan syukuran pada
tanggal 30 Desember 2019 ini adalah SECANGKIR KOPI BERSAMA WAKIL RAKYAT.
Di sini Ketua Panitia menyoroti tentang
dinamika kehidupan yang ada di Numbei, dan juga mengajak semua yang hadir di
tempat acara syukuran ini untuk belajar dari secangkir kopi.
Cobalah kita
belajar dari secangkir kopi hitam,
Dia gelap dan pahit
namun percaya diri untuk menyemangatkan manusia. Kopi tidak mudah dicintai
namun ketika cinta sejatinya bertemu, kopi tak bisa dipisahkan dari pecintanya.
Wajar jika sedikit yang mencintai kopi, karena dia terlalu jujur hadir dalam bentuk tak semenarik air jeruk yang segar. Padahal kopi punya citarasa jeruk yang dia tidak tampilkan di luar.
Wajar jika sedikit yang mencintai kopi, karena dia terlalu jujur hadir dalam bentuk tak semenarik air jeruk yang segar. Padahal kopi punya citarasa jeruk yang dia tidak tampilkan di luar.
Wajar jika dia tak
begitu disenangi, karena kawannya kopi yang sering mengkambinghitamkannya….
Ketika seorang tak
lagi minum kopi karena jantung dia salahkan kopi, padahal kopinya dinikmati
bersama rokok.
Ketika seorang tak
lagi minum kopi alasan sakit maag, padahal kopi yang dia minum bukan kopi
sebenarnya. Bukan kopi yang dirawat dan dipetik karena cinta,,, tapi kopi yang
dipetik hanya karena uang….
Ketika seorang
merasa kegemukan dan diabetes bercerita dengan kawannya gara-gara sering minum
kopi,,, lagi-lagi kopi yang disalahkan. Padahal kopinya yang diminum kopi
instant krimer, pemanis kimia, dan beragam lemak dimasukkan… itu ngopi supaya
kelihatan keren?
Ngopi sehat dan
enak ya sebenarnya kopi specialty tanpa gula, kopi yang dibesarkan bagai anak
sendiri, dipetik pun dengan cinta…
Sebaiknya kita
belajar dari kopi hitam. Tampil biasa tanpa banyak yang suka, namun siapa coba
mendekatinya sulit untuk melepaskan.
Lihat saja
kini,
Peminum kopi hitam
di dunia meningkat drastis dan menurut pengamat akan terus meningkat dalam 20
tahun ke depan. Hingga ada yang mengatakan kita bakal kiamat kopi, apakah ini
benar? bisa saja karena di dunia ini tidak ada yang kekal. Jika Allah sang
pencipta berkehendak habis, habislah dalam sekejap.
Bisa saja habis
karena keputusasaan tangan-tangan terampil di kebun termakan para penebar janji
manis, mengelabui kepolosan mereka.
Demi sebuah
kemenangan popularitas, demi baliknya modal politik, para terampil kebun akan
mudah dipatahkan lehernya, dan dibawa senyuman mereka di depan masa.
Dikatakan pada masa
inilah kami tersenyum bersama wajah petani. Padahal petani yang telah dipatahkan
lehernya, mereka tersenyum dalam keadaan mati bersama kebunnya.
Dahulu kopi
dibenci, kini kopi dicinta namun di depan kita tidak tahu, mungkin kopi kembali
dibenci karena hilang tanpa cerita.
Maka tulislah
ceritamu bersama kopi, dengan kopi membantu fikiran terbuka, fisik terjaga dan
jadilah kita manusia apa adanya layaknya Kopi Hitam….
Pada kesempatan ini juga panitia
juga mensetting acara ini sebagai acara tatap muka dalam semangat kekeluargaan.
Adapun beberapa hal pokok yang disampaikan oleh masyarakat Numbei yang diwakili
oleh Bapak Linus Bria, Bpk. Yohanes Tage, dan Bapak Herman Mau. Maka di sini
kami cantumkan beberapa hal yang pernah didiskusikan bersama Bapak pada Senin,
30 Desember 2019, yakni sebagai berikut:
a)
Pertanian
Mayoritas
masyarakat Numbei adalah petani. Di zaman sekarang kebanyakan petani Numbei sudah dalam usia yang kurang mampu lagi
dalam pembuatan pagar kebun secara umum. Maka kami meminta kebijakan Bapak
untuk memberikan sumbangan dana atau material dalam pembuatan pagar kebun yakni
menggunakan kawat. Kalkulasi luas atau panjang pagar umum adalah ± 4 Km.
b)
Kredit Usaha
Rakyat (KUR)
Tujuan dilaksanakannya
program KUR antara lain adalah untuk meningkatkan dan memperluas
akses pembiayaan kepada usaha produktif, meningkatkan kapasitas daya saing
usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM); dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan
penyerapan tenaga kerja masyarakat Numbei. Penanggung Jawab KUR adalah Bpk.
Yohanes Berchmans Mau Bria. Kami mohon kerja sama dengan Bapak bersama pimpinan
BANK untuk melakukan survey secara langsung di wilayah kampung Numbei dan
memberikan sosialisasi manfaat dari KUR bagi masyarakat.
c)
Pendidikan
Fungsi
pendidikan sekolah dasar adalah peserta
didik dibekali kemampuan dasar yang terkait dengan kemampuan berpikir kritis,
membaca, menulis, berhitung, penguasaan dasar-dasar untuk mempelajari sainstek,
dan kemampuan berkomunikasi yang merupakan tuntutan kemampuan minimal dalam
kehidupan bermasyarakat. Namun kami masyarakat melihat bahwa mutasi guru yang
dilakukan pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Malaka tidak sesuai dengan
targetnya. Semisal ada seorang guru agama Kristen Prostestan a/n: Paulina Hoar
ditempatkan di SDI Numbei. Dalam kenyataan mayoritas siswa SDI Numbei bergama
Katholik. Dilihat dari segi tempat tinggal Kepala Sekolah dan beberapa guru wali kelas yang berdomisili
bukan di Numbei, melainkan di Harekain, Sukabiluli, Kateri, Boni dan Kakaniuk yakni:
No.
|
Nama Guru
|
Jabatan
|
Tempat Tinggal
|
1.
|
Daniel
Manek
|
Kepala
Sekolah
|
Harekain
|
2.
|
Emanuel
Atok Seran
|
Guru
bantu/Wali Kelas
|
kakaniuk
|
3.
|
Maria
Fatima Hoar
|
Guru
Kontrak Daerah/Guru Mata Pelajaran
|
kakaniuk
|
4.
|
Maria
Yosefina Luruk
|
Guru
Bantu/ Wali Kelas
|
kakaniuk
|
5.
|
Tarsisius
Seran Nahak
|
Guru
Bantu/ Wali Kelas
|
Kakaniuk
|
6.
|
Damianus
Seran
|
Guru
Bantu/Wali Kelas
|
Sukabiluli
|
7.
|
Pauliana
Hoar
|
Guru
Mata Pelajaran
|
Kateri
|
8.
|
Marselinus
Berek
|
Penjaga
Sekolah
|
Boni
|
Perlu
diinformasikan bahwa ketika banjir sungai Benenain meluap guru-guru ini tidak
bisa datang mengajar karena akses jalan yang tidak memungkinkan bagi mereka.
Sehingga kebanyakan siswa ke sekolah hanya untuk bermain saja karena tenaga
guru kurang. Guru-guru yang tinggal di Numbei hanya 3 orang yakni:
a.
Hilarius Fahik
b.
Magdalena Uduk
c.
Yuliana Ade Fahik
d)
Kesehatan
Ada berbagai manfaat kesehatan yang kita
peroleh secara langsung. di antaranya kita dapat melakukan kegiatan sehari-hari
dengan semangat tanpa ada gangguan. Dalam realitas kehidupan masyarakat
Numbei pelayanan kesehatan kurang memadai disaat musim hujan dan banjir Benenain meluap. Bahkan pernah ada
peristiwa naas dimana ada salah satu warga Numbei yang menderita sakit, harus
meninggal dalam perjalanan ke Kateri saat ditandu oleh semua warga melewati
hutan Kateri. Kami mohon kepada Bapak agar bisa memberikan solusi yang tepat
atas kendala kami di bidang kesehatan terutama bagi ibu hamil, dan pemberian
formalin bagi yang meninggal. Apabila diperkenankan
kami mohon bantuan untuk salah seorang tenaga medis ditugaskan di Kampung
Numbei saat musim hujan dan banjir untuk membantu pelayanan kesehatan.
e)
Listrik
Salah
satu program Bapak Presiden Jokowi adalah Indonesia
Terang. Di era globalisasi dan kemajuan yang serba digital seperti sekarang
ini, tentunya kita sudah sangat akrab dengan perangkat elektronik dan teknologi
yang semuanya butuh listrik. Kami
masyarakat Numbei sangat membutuhkan akses listrik demi menunjang aktivitas
kami sehari-hari, agar kami bisa mengikuti perkembangan zaman. Kami mohon
kepada Bapak agar menjadi mediator bagi kami masyarakat Numbei dengan pihak PLN
untuk melakukan survey kelayakan yang memungkinkan agar lisrik bisa masuk di
wilayah Numbei.
f)
Akses jalan
(Jembatan Gantung).
Jalan adalah salah satu bagian dari
Infarstruktur yang sangat vital (fisik). Jalan yang baik, memudahkan kita untuk
melakukan akses pada suatu tujuan dan begitu pula sebaliknya jalan yang tidak
baik (rusak), akan sulit untuk melakukan akses pada suatu tujuan. Dalam hal
ini, vitalitas jalan sangat menentukan agar fungsi jalan dapat berjalan dengan
baik. Untuk itu, pembukaan jalan pada daerah – daerah yang memiliki potensi ekonomi akan
mengundang daya tarik kita untuk mengelolanya. Salah satunya adalah pembukaan
jalan bagi kampung Numbei. Pembukaan jalan pada daerah pedalaman (terisolir),
akan meningkatkan perekonomian daerah tersebut. Semoga survey yang sudah dibuat
oleh Bapak bersama beberapa ahli teknik di Sungai Benenain yang menghubungkan
KampungNumbei dan Kakaniuk bisa menjadi tolak ukur dalam pembangunan jembatan
gantung, sebagai salah satu jalan alternatif bagi kami masyarakat kampung
Numbei.
Selasa
31 januari s/d Rabu, 01 Januari 2020
Dalam perencanaanya bahwa pada malam
pergantian tahun ini akan diisi dengan kegiatan seminar pendidikan dan
pertanian yang dibawakan oleh Bpk. Leonardus Nahak dan Bpk. Yohanes Berchmans
Mau Bria (Putera-putera terbaik dari kampung Numbei). Namun karena situasi
kedukaan yang menimpa Bpk Leo dan Bpk Man maka kegiatan ini ditiadakan.
Rencana lainnya adalah acara
pergantian tahun akan dimulai pada pukul 20.00 Wita namun karena situasi alam
yang tidak mendukung yakni hujan yang begitu deras maka acara baru dimulai pada
pukul 22.30 WITA. Pada kesempatan ini didiskusikan bersama tentang situasi
kegiatan perayaan syukuran natal dan tahun baru. Para orang tua sangat
mengapresiasi kegiatan ini bahwa ini merupakan salah acara yang sangat bagus
dan harus menjadi tradisi bagi orang Numbei. Ada juga penegasan dari kami pihak
panitia untuk tetap menjaga persatuan ini sebagai budaya orang Numbei, dan
inilah saatnya kita harus mengubah kampung Numbei ke arah yang lebih baik lagi.
Pada Pukul 23.30 diadakan ibadat bersama pergantian tahun dan
selanjutnya adalah ungkapan gembira karena sudah memasuki tahun baru yakni
berjabatan tangan dilanjutkan dengan tebe bersama, dansa dan dugem oleh
anak-anak muda Numbei sampai pagi.
Semangat
menggelora, libasan hujan dan sayatan kemarau bukanlah halangan utk tetap
berjalan, berdiri, dan berteriak untuk menyuarakan kebebasan hati…
peluh, darah, dan air mata, siklus perjuangan
yg akan selalu ada, perang dan cinta, tangisan dan kebahagiaan slalu menemani,
ini sebuah pilihan, dgn cinta dan kekuatan hati apapun bisa dihancurkan…
langkah kita bukanlah bayangan, tpi sebuah
tujuan, menciptakan sebuah konspirasi untuk menentang orang-orang yg
semena-mena terhadap sesama maupun alam, kita
pejuang dan bukan pecundang!
hentakkan
kaki, kepalkan tangan, berteriak sekencang-kencangnya!!
KINI TIBA SAATNYA KITA MEMBANGUN NUMBEI
TABE NATAL NO TINAN FOUN BODIK ITA HOTU-HOTU
TABE NATAL NO TINAN FOUN BODIK ITA HOTU-HOTU
GALERI KEGIATAN SYUKURAN NATAL (25 DESEMBER 2019) DAN TAHUN BARU (01 JANUARI 2020) DALAM FOTO