Jadilah Putra & Putri Numbei yang Peduli dengan Kampung Numbei, Desa Kateri Kabupaten Malaka, NTT

Jadilah Putra & Putri Numbei yang Peduli dengan Kampung Numbei, Desa Kateri Kabupaten Malaka, NTT

Salah satu upacara atau ritus adat halirin we matan kafatu Kampung Numbei


Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk Numbei) Di bukunya yang berjudul Merantau, Pola Migrasi Suku Minangkabau (1984) Mochtar Naim mencatat, perantau Minang awalnya bergerak dari pusat Minangkabau di Luhak Nan Tiga, yakni Tanah Datar, Agam, dan Lima Puluh Kota, ke sepanjang Pesisir Barat dan Pesisir Timur Sumatera. Ada pula yang merantau hingga Negeri Sembilan, Malaysia. Ketika itu merantau masih dalam konteks mencari daerah koloni dan wilayah usaha. Budaya merantau tersebut masih hidup sampai hari ini sebagai bentuk perjuangan Orang Minang menuju kesuksesan, kesejahteraan bagi kehidupannya.

Dari cuplikan buku ini sangat relevan dengan pola kehidupan masyarakat kampung Numbei yang sukses di tanah rantau. Di Rantau, orang Numbei bekerja keras untuk menjadi orang hebat agar suatu hari bisa pulang kampung. Hari ini,  tidak sedikit Putra/i Numbei sudah mulai merantau. Mereka sudah merantau untuk melanjutkan pendidikan atau mencari penghidupan dengan bekerja.

Rantau memang selalu menawarkan pilihan dan peluang yang terbuka untuk berkembang. Pesona Ibu kota selalu menggoda bagi orang yang berada di luarnya, sehingga tidak sedikit orang-orang berdesak-desakan untuk mendatanginya.  

Situasi Kampung Numbei, Desa Kateri Kabupaten Malaka

Saat Ibu kota semakin sesak dimasuki setiap warga, saat itu pula negara ini terasa berat di Pulau Jawa. Kepadatan penduduk yang tidak merata ternyata menimbulkan permasalahan baru, seperti kemacetan dan ketimpangan dimana-mana. Hal itu semakin diperparah dengan pembangunan yang tidak merata sehingga Indonesia masih belum baik-baik saja.

Oleh karena itu, belakangan banyak muncul gagasan untuk memajukan Indonesia dari daerah karena potensi Indonesia tersebar di seluruh wilayahnya, bukan hanya di Ibukota.

Daerah perlu dibangun untuk menopang pembangunan Bangsa dan Negara karena saat ini kita tidak bisa hanya berharap dari Ibukota saja. Belakangan, sudah ada banyak pemuda yang memilih untuk kembali melirik kampung halamannya untuk berbuat nyata. Mereka menjadi orang yang peduli dengan kampung di mana Ia berasal, untuk turut memajukan Indonesia.


Membangun Indonesia dari Daerah

Gagasan membangun Indonesia dari daerah sebenarnya adalah sebuah perubahan paradigma. Konsep ini harus duduk di kepala dengan sebuah keyakinan bahwa ada banyak hal yang harus diubah di kampung halaman untuk turut dalam upaya membangun Indonesia.

Gagasan ini yang mendorong adanya energi dari Putra/i Numbei  untuk berkontribusi secara nyata di kampungnya. Jika selama ini Putra/i Numbei hanya melihat eksploitasi kekayaan daerahnya tanpa bisa menikmati karena uangnya mengalir ke Ibu kota, hal itu tidak bisa terlalu lama dibiarkan lagi.

@setapakrainumbei

Tetap tenang seberangi banjir kali Benanain menuju kampung Numbei...Desa kateri Kabupaten Malaka

♬ suara asli - setapakrainumbei

Putra/i Numbei harus mendorong kekayaan dari daerah dimanfaatkan semaksimalnya untuk mendukung kemajuan daerahnya. Kita tentu sudah tidak ingin mendengar lagi, sebuah daerah yang kaya akan minyak bumi namun listriknya saja masih tidak sering menyala. Atau sebuah tanah yang kaya akan emas, namun kondisi kehidupan manusia di sana masih jauh dari rata-rata batas wajar serta anak mudanya masih banyak yang tidak bersekolah.


Kepedulian Secara Bersama

Dunia yang semakin berkembang hari ini semakin menuntut kita melakukan kerja yang di atas rata-rata, salah satunya bagaimana cara peduli ke kampung halaman. Saat ini peduli kampung tidak bisa hanya dilakukan seorang diri saja oleh Pemuda tetapi juga para orang tua.

Putra/i Numbei harus mengajak rekan-rekannya agar bisa merasakan dan melakukan hal serupa. Putra/i Numbei harus menularkan kepedulian ini agar bisa memberikan dampak yang jauh lebih besar. Untuk melakukannya Putra/i Numbei bisa berjejaring dengan memanfaatkan komunitas/organisasi untuk saling berbagi kepedulian.

Kita belajar banyak bahwa saat ini sudah banyak Pemuda/i yang membentuk komunitas untuk mengakomodir ide dan semangat tersebut. Untuk Pemuda/i dengan dukungan para orang tua yang sukses di perantauan harus membentuk kelompok atau paguyuban membangun rasa patriot untuk Numbei tercinta agar tumbuh dan bergeliat sikap menciptakan kepedulian terhadap kampung halaman tercinta ini.

Dengan adanya komunitas ini, para Orang tua dan Pemuda/i saling mengingatkan akan selalu peduli kepada kampung halaman, walau berada di rantau atau bahkan sedang di kampung. Mereka bisa dengan cepat turun aksi ketika ada bencana atau bahkan turut mengembangkan budaya kampung Numbei di mana pun berada.


Memanfaatkan Teknologi

Peduli dengan kampung halaman bukan berarti harus tinggal dan menetap di kampung halaman. Kepedulian itu bisa mewujud nyata walau  berada di luar dari kampung.

Teknologi adalah jawabannya. Dengan memanfaatkan teknologi, akses informasi dan akses bekerja dan akses untuk berkarya bisa dilakukan dimana saja. Teknologi bisa mendekatkan jarak yang jauh. Bukan hanya Ibukota, luar negeri pun bisa terasa dekat dengan adanya teknologi. Teknologi ini pula yang akan menghantarkan ide-ide pembangunan daerah mengemuka di jagad dunia nyata dan dunia maya.

Dengan teknologi kita bisa melakukan patungan secara online. Dengan teknologi, informasi bencana atau segala problem yang berkaitan dengan kampung halaman bisa cepat sampai dan bantuan bisa diberikan secara tepat. Dengan teknologi pula, kolaborasi rantau-kampung bisa semakin mudah. Kita sadari atau tidak, banyaknya grup WhatsApp atau Facebook yang beranggotakan Orang Numbei adalah dampak dari teknologi.

Tidak sedikit karya pembangunan dari daerah hanya berawal dari obrolan di dunia maya dan berakhir menjadi tindakan nyata.


@setapakrainumbei Perjalanan ini terasa sangat menyedihkan diskusi masyarakat Numbei dengan Penjabat Kepala Desa Kateri, Kabupaten Malaka #diskusi #kampungku ♬ suara asli - setapakrainumbei

Lakukan Aksi Nyata

Gagasan hanya tinggal gagasan jika tidak mewujud dalam satu tindakan nyata. Teknologi hanya tinggal teknologi jika tanpa menghasilkan satu kolaborasi dalam karya. Peduli hanya menjadi obrolan tanpa makna jika hanya larut dalam diskusi saja. Kesemuanya harus disempurnakan dengan melakukan satu aksi nyata. Aksi nyata inilah mendorong para orang tua dan pemuda/i untuk bisa berbuat untuk kampung halamannya. Dengan aksi nyata pemuda akan semakin bertanggungjawab atas tindakan yang dilakukan dan bisa mengukur dampaknya. Dengan begitu perubahan dan pembangunan yang diharapkan bukan hanya menjadi utopia.

Setiap orang tua dan pemuda harusnya memiliki satu tindakan nyata yang dibuatnya baik secara personal ataupun berorganisasi. Kampung menawarkan banyak masalah yang bisa diselesaikan baik itu pendidikan, kesehatan, kewirusahaan, pertanian, dll.

Setiap lokus permasalahan tersebut menanti uluran tangan Putra/i Numbei yang peduli untuk menyelesaikannya. Tantangan ini perlu disambut para Pemuda dengan kemampuan yang dimilikinya. Bayangkan jika setiap pribadi yang peduli kampung melakukan satu aksi nyata, hal tersebut akan mendatangkan perubahan besar-besaran melalui tangan para pemuda. Kita tentu mendambakan hal ini terjadi


Konsistensi: Janji Suci Putra/i Numbei

Menciptakan perubahan tidak seperti membalikkan telapak tangan. Putra/i Numbei harusnya sadar betul hal ini. Tidak ada perubahan yang bisa diperoleh dalam sekejap mata, apalagi sebuah upaya pembangunan kampung halaman.

Ada banyak cerita bahwa untuk mencapai kemajuan akan menemui banyak tantangan baik dari diri sendiri (faktor internal) ataupun dari orang lain (faktor eksternal).

Namun percayalah, Putra/i Numbei yang mampu mencapai cita-cita perubahan dan membangun kampung halamannya adalah yang bisa bertahan. Hal ini bisa jadi akan memakan waktu tidak hanya setahun, dua tahun. Bisa jadi butuh bertahun-tahun upaya perubahan itu diwujudkan. Atau bahkan akan terwujud ketika Pemuda tersebut tak ada lagi di dunia. Di titik ini tentu kita akan bersepakat bahwa, Putra/i Numbei harus memiliki konsistensi dalam berjuang sampai akhir hayatnya.***

 

"Numbei butuh wajah baru"

Catatan akhir pekan’

Sabtu, 05 Maret 2022





 



Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama