Salah satu upacara atau ritus adat halirin we matan kafatu Kampung Numbei |
Dari cuplikan buku ini sangat relevan dengan pola
kehidupan masyarakat kampung Numbei yang sukses di tanah rantau. Di Rantau,
orang Numbei bekerja keras untuk menjadi orang hebat agar suatu hari bisa
pulang kampung. Hari ini, tidak sedikit Putra/i Numbei sudah mulai
merantau. Mereka sudah merantau untuk melanjutkan pendidikan atau mencari
penghidupan dengan bekerja.
Rantau memang selalu menawarkan pilihan dan peluang
yang terbuka untuk berkembang. Pesona Ibu kota selalu menggoda bagi orang yang
berada di luarnya, sehingga tidak sedikit orang-orang berdesak-desakan untuk
mendatanginya.
Situasi Kampung Numbei, Desa Kateri Kabupaten Malaka |
Saat Ibu kota semakin sesak dimasuki setiap warga,
saat itu pula negara ini terasa berat di Pulau Jawa. Kepadatan penduduk yang
tidak merata ternyata menimbulkan permasalahan baru, seperti kemacetan dan
ketimpangan dimana-mana. Hal itu semakin diperparah dengan pembangunan yang
tidak merata sehingga Indonesia masih belum baik-baik saja.
Oleh karena itu, belakangan banyak muncul gagasan
untuk memajukan Indonesia dari daerah karena potensi Indonesia tersebar di seluruh
wilayahnya, bukan hanya di Ibukota.
Daerah perlu dibangun untuk menopang pembangunan
Bangsa dan Negara karena saat ini kita tidak bisa hanya berharap dari Ibukota
saja. Belakangan, sudah ada banyak pemuda yang memilih untuk kembali melirik
kampung halamannya untuk berbuat nyata. Mereka menjadi orang yang peduli dengan
kampung di mana Ia berasal, untuk turut memajukan Indonesia.
Membangun
Indonesia dari Daerah
Gagasan membangun Indonesia dari daerah sebenarnya
adalah sebuah perubahan paradigma. Konsep ini harus duduk di kepala dengan
sebuah keyakinan bahwa ada banyak hal yang harus diubah di kampung halaman
untuk turut dalam upaya membangun Indonesia.
Gagasan ini yang mendorong adanya energi dari Putra/i Numbei untuk
berkontribusi secara nyata di kampungnya. Jika selama ini Putra/i Numbei hanya
melihat eksploitasi kekayaan daerahnya tanpa bisa menikmati karena uangnya
mengalir ke Ibu kota, hal itu tidak bisa terlalu lama dibiarkan lagi.
@setapakrainumbei Tetap tenang seberangi banjir kali Benanain menuju kampung Numbei...Desa kateri Kabupaten Malaka
♬ suara asli - setapakrainumbei
Putra/i Numbei harus mendorong kekayaan dari daerah
dimanfaatkan semaksimalnya untuk mendukung kemajuan daerahnya. Kita tentu sudah
tidak ingin mendengar lagi, sebuah daerah yang kaya akan minyak bumi namun
listriknya saja masih tidak sering menyala. Atau sebuah tanah yang kaya akan
emas, namun kondisi kehidupan manusia di sana masih jauh dari rata-rata batas
wajar serta anak mudanya masih banyak yang tidak bersekolah.
Kepedulian
Secara Bersama
Dunia yang semakin berkembang hari ini semakin
menuntut kita melakukan kerja yang di atas rata-rata, salah satunya bagaimana
cara peduli ke kampung halaman. Saat ini peduli kampung tidak bisa hanya
dilakukan seorang diri saja oleh Pemuda tetapi juga para orang tua.
Putra/i Numbei harus mengajak rekan-rekannya agar bisa
merasakan dan melakukan hal serupa. Putra/i Numbei harus menularkan kepedulian ini agar
bisa memberikan dampak yang jauh lebih besar. Untuk melakukannya Putra/i Numbei bisa berjejaring dengan memanfaatkan komunitas/organisasi untuk saling berbagi
kepedulian.
Kita belajar banyak bahwa saat ini sudah banyak Pemuda/i yang membentuk
komunitas untuk mengakomodir ide dan semangat tersebut. Untuk Pemuda/i dengan
dukungan para orang tua yang sukses di perantauan harus membentuk kelompok atau
paguyuban membangun rasa patriot untuk Numbei tercinta agar tumbuh dan
bergeliat sikap menciptakan kepedulian terhadap kampung halaman tercinta ini.
Dengan adanya komunitas ini, para Orang tua dan Pemuda/i
saling mengingatkan akan selalu peduli kepada kampung halaman, walau berada di
rantau atau bahkan sedang di kampung. Mereka bisa dengan cepat turun aksi
ketika ada bencana atau bahkan turut mengembangkan budaya kampung Numbei di
mana pun berada.
Memanfaatkan
Teknologi
Peduli dengan kampung halaman bukan berarti harus
tinggal dan menetap di kampung halaman. Kepedulian itu bisa mewujud nyata walau
berada di luar dari kampung.
Teknologi adalah jawabannya. Dengan memanfaatkan
teknologi, akses informasi dan akses bekerja dan akses untuk berkarya bisa
dilakukan dimana saja. Teknologi bisa mendekatkan jarak yang jauh. Bukan hanya
Ibukota, luar negeri pun bisa terasa dekat dengan adanya teknologi. Teknologi
ini pula yang akan menghantarkan ide-ide pembangunan daerah mengemuka di jagad
dunia nyata dan dunia maya.
Dengan teknologi kita bisa melakukan patungan secara online. Dengan
teknologi, informasi bencana atau segala problem yang berkaitan dengan kampung
halaman bisa cepat sampai dan bantuan bisa diberikan secara tepat. Dengan
teknologi pula, kolaborasi rantau-kampung bisa semakin mudah. Kita sadari atau
tidak, banyaknya grup WhatsApp atau Facebook yang
beranggotakan Orang Numbei adalah dampak dari teknologi.
Tidak sedikit karya pembangunan dari daerah hanya
berawal dari obrolan di dunia maya dan berakhir menjadi tindakan nyata.
@setapakrainumbei Perjalanan ini terasa sangat menyedihkan diskusi masyarakat Numbei dengan Penjabat Kepala Desa Kateri, Kabupaten Malaka #diskusi #kampungku ♬ suara asli - setapakrainumbei
Lakukan Aksi
Nyata
Gagasan hanya tinggal gagasan jika tidak mewujud
dalam satu tindakan nyata. Teknologi hanya tinggal teknologi jika tanpa
menghasilkan satu kolaborasi dalam karya. Peduli hanya menjadi obrolan tanpa
makna jika hanya larut dalam diskusi saja. Kesemuanya harus disempurnakan
dengan melakukan satu aksi nyata. Aksi nyata inilah mendorong para orang tua
dan pemuda/i untuk bisa berbuat untuk kampung halamannya. Dengan aksi nyata
pemuda akan semakin bertanggungjawab atas tindakan yang dilakukan dan bisa
mengukur dampaknya. Dengan begitu perubahan dan pembangunan yang diharapkan
bukan hanya menjadi utopia.
Setiap orang tua dan pemuda harusnya memiliki satu
tindakan nyata yang dibuatnya baik secara personal ataupun berorganisasi.
Kampung menawarkan banyak masalah yang bisa diselesaikan baik itu pendidikan,
kesehatan, kewirusahaan, pertanian, dll.
Setiap lokus permasalahan tersebut menanti uluran
tangan Putra/i Numbei yang peduli untuk menyelesaikannya. Tantangan ini perlu
disambut para Pemuda dengan kemampuan yang dimilikinya. Bayangkan jika setiap
pribadi yang peduli kampung melakukan satu aksi nyata, hal tersebut akan
mendatangkan perubahan besar-besaran melalui tangan para pemuda. Kita tentu
mendambakan hal ini terjadi
Konsistensi:
Janji Suci Putra/i Numbei
Menciptakan perubahan tidak seperti membalikkan
telapak tangan. Putra/i Numbei harusnya sadar betul hal ini. Tidak ada perubahan
yang bisa diperoleh dalam sekejap mata, apalagi sebuah upaya pembangunan
kampung halaman.
Ada banyak cerita bahwa untuk mencapai kemajuan akan
menemui banyak tantangan baik dari diri sendiri (faktor internal) ataupun dari
orang lain (faktor eksternal).
Namun percayalah, Putra/i Numbei yang mampu mencapai
cita-cita perubahan dan membangun kampung halamannya adalah yang bisa bertahan.
Hal ini bisa jadi akan memakan waktu tidak hanya setahun, dua tahun. Bisa jadi
butuh bertahun-tahun upaya perubahan itu diwujudkan. Atau bahkan akan terwujud
ketika Pemuda tersebut tak ada lagi di dunia. Di titik ini tentu kita akan
bersepakat bahwa, Putra/i Numbei harus memiliki konsistensi dalam berjuang sampai akhir
hayatnya.***
"Numbei butuh wajah baru"
Catatan akhir pekan’
Sabtu, 05 Maret 2022