Delfina adalah korban penikaman oleh orang tua siswa
berinisial DD, warga Nagemi, Desa Ulupulu 1, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten
Nagekeo pada Selasa (08/06/2021) sekitar pukul 09.00 Wita.
Korban Delfina sempat dirawat insentif di Puskesmas
Nangaroro selama kurang lebih 10 jam, sebelum kemudian dirujuk ke RSUD Ende
hingga menghembuskan nafas terakhir.
Peristiwa berawal dari kemarahan DD karena anaknya
dipulangkan pihak sekolah akibat tunggakan biaya spp (uang komite). Dikabarkan,
tunggakan biaya komite sekitar 1,7 juta yang bertumpuk dari tahun ke tahun.
Wakil Kepala SDI Ndora, Antonius Geo mengatakan,
saat beberapa guru sedang sibuk menyiapkan ujian di ruang guru, DD kemudian
datang dan berdiri di pintu masuk. DD lalu menanyakan alasan pihak sekolah
memulangkan anaknya dan tidak ikut ujian.
"Saya akan lapor ke polisi kata antonius meniru
ucapan pelaku. Kalau lapor, silahkan bapak, kami siap bertanggung jawab,” ucap
delfina, membalas.
Saat itulah, lanjut antonius, pelaku langsung
menusuk Delfina di bagian perut sebelah kanan. pelaku pun berupaya menyerang
beberapa guru, namun berhasil diamankan.
Kronologi
Kejadian
Kepala Desa Ulupulu 1, Emilianus Meze saat dihubungi
mengatakan, bahwa peristiwa penikaman itu terjadi pada Selasa (8/6/2021)
pagi.
"Kejadiannya pagi tadi, sekitar pukul 08.00 WIT
di sekolah. Korban sudah dibawa ke Puskesmas Nangaroro," ujarnya.
Kapolsek Nangaroro, Iptu Sudarmin Syafrudin melalui
Kanit Intel Polsek Nangaroro, Aipda Yohanes Bhara membenarkan kejadian
penikaman tersebut.
"Iya benar, ini kami sedang berada di TKP untuk
melaksanakan olah TKP," terangnya.
Dia menambahkan, berdasarkan keterangan sementara
kejadian itu bermula saat anak pelaku dilarang oleh pihak sekolah untuk
mengikuti ujian karena belum melunasi uang Komite Sekolah.
"Anak tersangka katanya tidak boleh ikut ujian,
karena belum membayar uang komite Rp1,7 juta ," imbuhnya.
Saat ditemukan, kondisi korban masih sadarkan diri
dan dilarikan ke Puskesmas Nangaroro, karena lukanya sangat parah. Sementara
anggota Polres Nagekeo, mengejar pelaku di rumahnya, yang lokasinya tidak jauh
dari sekolah.