Siswi kelas VI Sekolah Dasar Negeri
(SDN) Fatke, Desa Kaubele, Kecamatan Biboki Moenleu, Kabupaten Timor Tengah
Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), itu hanya tertunduk lesu dan terus menangis.
Ia sendirian duduk di dalam ruangan kelas VI saat
mendengar pengumuman kelulusan di
sekolah itu. Sedangkan teman-temannya yang lain, ditemani orangtuanya
masing-masing.
Siswa yang akrab disapa Wati itu menangis dalam ruangan
kelas. Orangtua siswa dan guru ikut sedih.
Wati merupakan anak yatim piatu. Ayahnya, Zakarias
Sanaunu berpulang 10 tahun lalu, sementara sang ibu Antonika Lalian Tani
meninggal pada 2018.
Wati menangis karena belum
tahu melanjutkan sekolah ke mana. Selama ini, ia dan dua saudaranya diasuh
tantenya, Sikudina Kofan (56).
Namun, kondisi keuangan Sikudina tak cukup membiayai
sekolah Wati karena pekerjaannya sebagai petani lahan kering hanya bisa
memenuhi biaya hidup sehari-hari.
Suami Sikudina telah meninggal beberapa tahun lalu.
Kondisi itu membuat Wati bingung saat ditanya guru kelasnya ke mana akan
melanjutkan sekolah setelah lulus SD.
Unggahan Alfrits itu pun viral di sejumlah media
sosial dan mendapat tanggapan beragam dari sejumlah warganet dan warga yang
siap membantu Wati.
Kepada Kompas.com, Alfrits menceritakan, peristiwa
itu terekam saat pengumuman kelulusan murid kelas
VI pada Rabu (15/6/2022).
Semua di dalam ruangan ikut menangis, saat melihat
Wati yang duduk sendirian sambil menangis," ujar Alfrits Koa, kepada
Kompas.com, Kamis (16/6/2022).
Alfrits menyebut, Wati mendengar kelulusan bersama 11
murid kelas VI lainnya. Para murid yang lain, datang bersama orangtua mereka.
Sedangkan Wati tidak ditemani tantenya, karena
sedang mengikuti acara keluarga di pemakaman umum setempat.
"Jujur, secara pribadi saya sangat sedih sekali
dengan situasi yang kami alami dalam ruangan kelas VI kemarin. Terlihat pada
foto sangat jelas, ada anak yang didampingi orangtua, sedangkan adik kita ini
(Wati) hanyalah seorang diri," ujar Alfrits.
"Terlintas dalam benak saya, apakah orangtuanya
sedang sibuk sehingga tidak ada yang mendampinginya? Ketika ia ditanya oleh
wali kelas mereka Pak Kanisius Nube, siapa yang mendampingi? Ia pun menjawab
Bapak Ani yang dampingi," sambungnya.
***
Artikel ini
telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah
Siswi SD di NTT Duduk
Sendirian Sambil Menangis Saat Pengumuman Kelulusan..."