"Masyarakat tetap
tenang dan jangan terpancing dengan isu gempa dan tsunami dengan ketinggian
lebih dari 3 meter di NTT," katanya dikutip laman Antara, Kamis
(19/5/2022).
Ia mengatakan hal itu
menanggapi munculnya keresahan masyarakat pesisir pantai di NTT tentang
informasi akan terjadinya gempa bumi yang berpotensi tsunami dengan ketinggian
lebih dari 3 meter.
Margiono menegaskan,
NTT memang wilayah yang aktif gempa bumi
dan memiliki potensi gempa bumi yang dapat terjadi kapan saja dan dalam
berbagai kekuatan.
Namun sampai saat ini
belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempa bumi dengan tepat dan akurat
terkait kapan, di mana, dan berapa kekuatannya.
"Karena itu BMKG
tidak pernah mengeluarkan informasi prediksi gempa bumi," katanya.
Margiono menjelaskan
berdasarkan kajian para ahli bahwa zona megathrust selatan NTT memiliki potensi
gempa bumi dengan Magnitudo maksimum 8,5. Namun demikian hal itu merupakan
potensi bukan prediksi sehingga tidak ada yang mengetahui kapan terjadi.
Memperkuat Mitigasi Bencana
Ia mengajak agar
berbagai pihak melakukan mitigasi struktural dan non struktural dengan
membangun bangunan yang aman dari gempa bumi, menata ruang pantai yang aman
dari tsunami.
Selain itu juga
mengedukasi masyarakat dalam menyelamatkan diri dari bahaya bahaya gempa bumi
dan tsunami.
Margiono mengingatkan
masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpancing dengan informasi yang
memprediksi adanya gempa dan tsunami.
"Apabila
masyarakat ingin mengetahui informasi yang jelas silahkan menghubungi BMKG
melalui kontak WhatsApp 08113832687," katanya.
Antisipasi Gempa Bumi
Ini yang harus
dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.
Sebelum:
- Pastikan bahwa
struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh
gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur
bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi.
- Kenali lingkungan
tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat.
Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.
- Belajar melakukan P3K
dan alat pemadam kebakaran.
- Catat nomor telepon
penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.
- Atur perabotan agar
menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat
terjadi gempabumi.
- Atur benda yang berat
sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung
yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi
- Simpan bahan yang
mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari
kebakaran.
- Selalu mematikan air,
gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.
- Siapkan alat yang
harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan
suplemen dan air.
Saat Terjadi Gempa Bumi:
- Jika Anda berada
dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan
bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan
guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.
- Jika berada di luar
bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda
seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari
apabila terjadi rekahan tanah.
- Jika Anda sedang
mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi
pergeseran atau kebakaran.
- Jika Anda tinggal
atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.
- Jika Anda tinggal di
daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin
terjadi longsoran.
Setelah Terjadi Gempa Bumi:
- Jika Anda berada di
dalam bangunan: keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; jangan menggunakan
tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;periksa apa ada yang terluka,
lakukan P3K; telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada
Anda atau sekitar Anda.
- Periksa lingkungan
sekitar Anda: apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila
terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa
apabila ada hal-hal yang membahayakan.
- Jangan memasuki
bangunan yang sudah terkena gempa,karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.
- Jangan berjalan di
daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.
- Dengarkan informasi
mengenai gempabumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah
terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.
- Mengisi angket yang
diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang
terjadi.
-
Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan
keselamatan kita semuanya.
Source: Liputan6.com