Kasus penganiayaan warga Desa Naip oleh Oknum diduga Aparat Desa / Grup Fb Pospera TTS |
Terbaru, oknum
sekretaris Desa Naip disebut terlibat dalam tragedi penganiyaan dan pengikatan
warganya sendiri.
Keterlibatan Sekretaris
Desa tersebut diungkap oleh Kepala Desa Naip, Marthen Koa.
Marthen Koa menyebut
bahwa sekretarisnya Werenfinus Faot terlibat dalam kasus kekerasan terhadap
warganya sendiri sehingga dirinya meminta untuk sang sekretaris
bertanggungjawab.
“Sekertaris desa juga
ada turun pukul disana. Jadi setelah itu, saya panggil dan saya katakan bahwa,
kamu pergi kesana tanpa perintah dari pimpinan atau atasan adalah saya,
selahkan bertangung jawab atas kelakuanmu yang kau lakukan disana,” kata
Marthen Koa, dikutip dari korantimor.com, Rabu 27 Maret 2024.
Kades Marthen Koa
mengaku bahwa saat kejadian, dirinya tidak ikut karena sedang rapat.
“Waktu kejadian saya
tidak ada, karena dalam rapat. Betul karena waktu itu dia (Sekretaris Desa)
tidak ikut dalam rapat dan dia pergi kesana tanpa perinta dari saya,” ungkap
Marthen Koa.
Untuk diketahui,
sejumlah oknum yang diduga aparatur Desa menganiaya warga yang bernama Edi
Kause dan Marya Liunesi di desa Naib Kecamatan Noebeba Kabupaten Timor Tengah
Selatan, NTT.
Video penganiayaan yang
beredar di group Pospera (Posko Perjuangan Rakyat) TTS melalui akun facebook
@Intan Benafa pada Senin 25 Maret 2024.
Kejadian tersebut
berawal dari perpipaan air yang ditarik masuk melewati kebun korban kemudian
korban meminta aparatur desa agar bisa memindahkan pipa tersebut namun
permintaan korban tidak direspon oleh aparatur sehingga korban berinisiatif
untuk memindakan pipa tersebut.
Dalam unggahan video
tersebut sejumlah aparatur desa mendatangi rumah korban kemudian melalui satuan
perlindungan masyarakat (Linmas) desa memanggil korban untuk keluar.
Setelah beberapa saat
kemudian korban keluar langsung diikat oleh Linmas melalui instruksi suara
“ikat” dia. Pada saat itu juga ungkap korban dalam bahasa timor dawan
“uin haimibak es hemfutkai” atau bukan kami pencuri makanya ikat kami.
Tambahnya” Lai au
kuanat au he aen” ini saya punya kampung jadi saya tidak lari.
Aparat Linmas tidak
terus melakukan proses pengikatan kepada korban namun korban terlihat diam dan
tidak ada perlawanan. Setelah diikat langsung dianiaya oleh aparat desa Naip.
Dalam aksinya
Linmas Desa tidak berhenti melakukan serangan pada tubuh korban meskipun korban
sudah menangis dan meneriakan kata tolong, tolong.*** mediakitanews.com