Peralihan musim yang
dimaksud BMKG adalah dari periode musim hujan menuju periode musim kemarau.
Kepala Stasiun
Meteorologi Kupang Sti Nenot'ek, Selasa 26 Maret 2024 mengatakan, terdapat
belokan angin, konvergensi serta suhu permukaan laut yang hangat dan kelembapan
yang cukup basah di tiap lapisan atmosfer.
Hal itu menyebabkan
sebagian besar wilayah NTT berpotensi hujan sedang – lebat yang dapat disertai
petir dan angin kencang berdurasi singkat.
Masyarakat, kata dia,
perlu mewaspadai adanya potensi bencana hidrometeorologi seperti angin kencang
secara sporadis dalam durasi singkat dengan disertai hujan dan bersifat lokal,
banjir dan tanah longsor.
Analisis BMKG
menegaskan tidak terjadi angin kencang di wilayah NTT. Pihaknya mengimbau
masyarakat agar tetap waspada terhadap kondisi cuaca. Warga diminta mendapat
informasi tentang cuaca dari otoritas resmi.
BMKG memperkirakan
hujan sedang hingga lebat disertai
petir pada 26 Maret 2024 terjadi di kabupaten Manggarai, Manggarai Timur,
Ngada, Nagekeo, Ende, Lembata, Alor, Kota Kupang, Kabupaten
Kupang, TTU, TTS, Belu, Malaka, Sumba Timur, Sumba Tengah dan Sumba Barat.
Kemudian sehari
setelahnya cuaca yang sama terjadi di Kota Kupang, Kabupaten Kupang, TTU, TTS,
Belu, Malaka, Lembata, Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur,
Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat dan Sumba
Barat Daya. *** tribunnews.com