Informasi yang
berkaitan dengan berbagai genre, agama, hiburan, ekonomi, sejarah, dan politik.
Semuanya memiliki kolam (kelompok) masing-masing. Tentu saja semuanya karena
alogaritma platform yang merekomendasikan topik terkait/related dengan pengguna
user di ruang digital.
Dari kondisi itu, ada
hal yang menarik perhatian, debat kusir antara kelompok di ruang digital, tentu
perdebatan itu menuai perhatian algoritma sebuah sistem untuk
menyebarkan/memunculkannya di sejumlah user ruang digital. Menarikanya,
informasi yang disebarkan itu tidak benar atau mengandung informasi yang
keliru.
Meski demikan, banyak
juga yang mendukung informasi tersebut. Kondisi kedua adalah informasi tersebut
benar, teruji oleh pakar terkait kebenaran informasi tersebut, namun
bertentangan dengan keyakinnannya, dan menganggap data/informasi tersebut
salah. Saya pun tidak habis pikir dengan kondisi perkembengan teknlogi yang
sangat cepat, bagaimana kelompok tersebut untuk mempertahankan keyakaninnya
diatas pijakan yang salah.
Benar yang dikatakan
Almarhum Prof Wim dalam bukunya, Argumentasi yang masuk akal dapat gagal karena
adanya orang yang ngotot mempertahankan keyakinanannya. Apapun bukti rasional
yang dihadapkan kepadanya.