![]() |
Ilustrasi |
Ignas nekat melempari
pamannya karena ayahnya, Oktovianus Apu (52), dibacok oleh pamannya menggunakan
sebilah parang di bagian kepala.
"Kejadiannya tadi
malam sekitar pukul 18.35 Wita," kata Pejabat Humas Kepolisian Resor TTU
Inspektur Polisi Dua (Ipda) Wilco Mitang kepada Kompas.com, Rabu
(23/4/2025).
Wilco menuturkan, kasus
itu bermula saat Oktovianus Apu mengonsumsi minuman keras jenis sopi di
rumahnya pada Selasa (22/4/2025) sore.
Setelah mabuk miras,
Oktovianus mengajak istrinya, Olivia Ase (50), menuju rumah korban, Simon Senak
Akoit (35), yang merupakan adik kandungnya.
Tiba di rumah korban,
malah korban menyuruh kakaknya untuk mengambil madu di Gunung Humus.
Karena hari sudah gelap
dan masih mabuk miras, Oktovianus menolak. Karena kesal, korban menganiaya
Oktovianus.
Oktovianus pun
menghindar dan kembali ke rumahnya.
Saat itu, anak
perempuan Oktovianus, Maria Dolorosa Akoit (29), menelepon pelaku dan
menginformasikan bahwa ayah mereka dianiaya korban.
Pelaku lalu bergegas ke
rumah ayahnya.
Ketika tiba di rumah
dan menanyakan duduk perkara masalahnya, korban muncul dari belakang rumah
sambil membawa parang.
Korban lalu mengejar
Oktovianus dan membacoknya di bagian kepala.
Saat akan membacok
untuk kedua kali, pelaku mengambil batu dan melempar korban mengenai kepalanya
hingga langsung terjatuh.
Korban tewas di tempat
kejadian.
Warga yang melihat
kejadian itu melaporkan ke polisi.
Pada Selasa tengah
malam, pukul 23.25 Wita, tim Inafis Polres TTU tiba di lokasi untuk olah tempat
kejadian perkara.
Setelah itu, pada Rabu
(23/4/2025) dini hari pukul 01.20 Wita, jenazah korban dibawa ke Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Wini untuk divisum.
"Sampai tadi pukul
02.30 Wita, jenazah masih diperiksa dan divisum," ujar dia.
Hingga saat ini,
sejumlah pihak sedang diperiksa, termasuk pelaku. *** kompas.com