Dalam rekaman video yang viral, perempuan asal Sumba, NTT itu terlihat duduk di
atas pagar tembok. Dia menerima bungkusan makanan dari seorang wanita yang
menghampirinya.
"Berapa hari tidak
makan? Beta (saya) sayang ko tara (kamu tidak) makan? Dari kemari ko (kamu)
tidak makan? Kasihan ko kurus begini tinggal tulang," tanya perempuan yang
memvideokan.
"Rambut siapa yang
gunting?" tanyanya lagi.
"Saya
sendiri," jawab korban.
"Yang benar
sayangku, jujur. Kita ini dari NTT sama-sama," kata perempuan itu lagi.
ART tersebut diketahui
bernama Isabela Pule (20) asal Sumba, NTT. Pengacara korban, Nobertus Elu
mengatakan pihaknya telah melaporkan kasus ini ke Polres Metro Jakarta Barat.
"Iya semalam sudah
bikin LP di Polres Jakarta Barat, langsung visum. Tinggal nanti hasilnya dari
RS akan diserahkan ke Polres," kata Nobertus saat dihubungi detikcom, Rabu
(14/2/2024).
Nobertus mengatakan
dalam kasus ini pihaknya melaporkan majikan perempuan korban. Laporannya
teregister dengan nomor LP: 182/II/2024/PMJ/Restro-Jakbar, tanggal 13 Februari
2024.
"Terlapor Ibu C,
majikan perempuan. Saksi ada dua orang," kata Nobertus.
Nobertus mengatakan
diduga korban mendapatkan penganiayaan dari majikannya selama 6 bulan bekerja
sejak September 2024. Menurutnya, korban diperlakukan tidak manusiawi.
"Semalam kita
komunikasi sama korban Isabela ini bahwa banyak tindakan yang dilakukan misal
penganiayaan, sering dipukul, disuruh cukur padahal seorang perempuan.
Dicukurnya ini kalau di tempat cukur kan tidak masalah, tapi ini malah dicukur
sendiri," paparnya.
Secara terpisah, Humas
Forum Pemuda NTT, K Charles yang sempat mendampingi korban mengungkapkan korban
keluar dari rumah majikannya dengan memanjat atap. Diduga karena kelaparan,
korban meminta makanan kepada ART lain yang juga berasal dari NTT.
"Jadi adik ini
waktu itu, kebetulan kemungkinan dia lapar, lapar dan dia bingung mau makan.
Dia lewat tengah (atap) duduk lah di situ (pagar) dan kemungkinan adik yang
dari Sumba (ART lain) ini ngelihatin, mungkin tanya 'kamu kenapa lapar' jadi
mereka pergi ambil makan sambil memvideo itu," kata Charles.
Charles mengatakan
Isabela keluar dari rumah majikannya saat sang majikan sedang liburan.
Komunitas pemuda anak rantau (PAR) NTT di Jakarta menyelamatkan korban dari
rumah majikannya setelah mengetahui adanya video viral di media sosial.
"Kita tahu dari
video viral. Kemudian karena kita persaudaraan kita sama-sama dari NTT, kita
langsung meluncur ke TKP dan itu di situ kita tanya ternyata adik kita itu
diperlakukan tidak baik. Dia makan cuma sekali sehari," kata Charles.
Saat Forum Pemuda NTT
tiba di lokasi, majikannya tidak ada di rumah. Mereka mendatangi korban pada
Selasa (13/2).
"Majikannya lagi
pergi, katanya liburan ke luar kota, nah yang anaknya katanya kerja di rumah
sakit. Tapi kemarin kita tunggu anaknya ini tidak muncul," imbuh Charles.
Dihubungi terpisah,
Kapolsek Tanjung Duren Kompol Muharram Wibisono mengatakan kasus tersebut sudah
dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Barat. detikcom telah menghubungi Kapolres
Metro Jakarta Barat Kombes M Syahduddi untuk mengonfirmasi lebih lanjut terkait
laporan tersebut, namun hingga berita ini dimuat belum mendapatkan jawaban. *** detik.com