Harga Beras di Kupang NTT Merangkak Naik, Stok Menipis

Harga Beras di Kupang NTT Merangkak Naik, Stok Menipis

Aktivitas bongkar muat beras dari Thailand di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin, 13 Februari 2023. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menargetkan beras impor sebanyak setengah juta ton atau 500 ribu ton sampai di Indonesia pada 15 Februari 2023, dan langsung disalurkan ke masyarakat. Tempo/Tony Hartawan


Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk)Harga beras di sejumlah pasar tradisional di Kota Kupang, NTT mulai merangkak naik, sedangkan stok beras mulai terbatas. Seperti harga beras di Pasar Kasih Naikoten, harga beras premium yang semula Rp 10.000 per kilogram naik menjadi Rp 13.000. Harga beras medium juga ikut naik dari Rp 9.000 per kilogram menjadi Rp 11.000.  Sedangkan beras Bulog naik dari Rp 8.000 menjadi Rp 10.000.

Salah seorang pedagang Pasar Kasih Naikoten, Adam mengeluhkan kenaikan harga beras. Dia berharap ada perhatian dan solusi dari pemerintah setempat agar kembali normal.

Pedagang lainnya, Akbar menilai kelangkaan beras, karena pasokan Beras Bulog kosong, karena belum ada pengiriman stok beras dari luar NTT. "Stok beras di pasar karena belum masuk musim panen di beberapa wilayah yang menjadi lumbung padi seperti Sulawesi Selatan dan Jawa Timur," katanya.

Perum Bulog Kantor Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga pekan terakhir Februari 2023 sudah menyalurkan 2.100 ton beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Kota Kupang.

"Jadi total beras yang kami siapkan untuk Program SPHP itu mencapai 5.000 ton beras medium, dan sampai dengan kemarin sudah 2.100 ton beras Program SPHP yang sudah kami salurkan," kata Sekretaris Umum dan Humas Perum Bulog Kantor Wilayah NTT Fanik Apriliyani di Kupang, Jumat, 24 Februari 2023.

Dia menjelaskan dari Program SPHP itu para pedagang yang membeli dari Bulog dengan harga Rp 8.600 per kilogram wajib menjualnya sesuai harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp 9.950 per kilogram.

Fanik mengatakan pedagang yang menjual beras Bulog di atas HET adalah pedagang yang tidak bermitra dengan Bulog NTT. Sebab tidak semua pedagang beras di Kota Kupang mulai dari Pasar Naikoten, Pasar Oeba dan Pasar Oesapa bisa menjadi mitra Bulog NTT.

Menurut Fanik, berkurangnya beras di pasar karena belum masuk musim panen di beberapa wilayah yang menjadi lumbung padi seperti Sulawesi Selatan dan Jawa Timur. Namun, dia meminta masyarakat tidak khawatir. Sebab, saat ini ada sekitar 7.000 ton beras khusus untuk program SPHP akan didatangkan dari Jawa Timur untuk mencegah kenaikan harga beras di pasaran. *** bisnis.tempo.co



 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama