PETANI- Seorang petani di Desa Watubaing Kecamatan Talibura Kabupaten Sikka membersihkan rumput pada tanaman padi, Sabtu 14 Januari 2023. Nampak tanaman padi terancam mati akibat kekeringan. |
Kepala Stasiun
Klimatologi Kelas II NTT, Rahmatulloh Adji menyebut, sesuai
analisis per tanggal 20 Juni 2023, saat ini NTT telah berada dalam
periode musim kemarau.
"Diperlukan
kewaspadaan terkait ancaman bencana kekeringan," kata Adji Jumat 23 Juni
2023.
Ia menjelaskan, dari
data HTH (hari tanpa hujan) hingga update 20 Juni 2023 menunjukkan bahwa di
beberapa wilayah NTT mengalami hari tanpa hujan berturut-turut lebih dari 21
hari hingga 60 hari.
Prakiraan peluang curah
hujan, kata dia, menunjukkan bahwa disebagian besar wilayah di NTT diperkirakan
akan mengalami curah hujan sangat rendah (kurang dari 20 mm/dasarian) dengan
peluang lebih dari 70 persen.
"Kedua kondisi
(itu) memenuhi syarat untuk dikeluarkan peringatan dini," sebutnya.
Akibat dari hal itu
turut berdampak pada sektor pertanian dengan sistem tadah hujan. Selain itu,
dampak juga pada pengurangan ketersediaan air tanah sehingga menyebabkan
kelangkaan air bersih.
"Berdampak pada
meningkatnya potensi kemudahan terjadinya kebakaran," tambah Adji.
Berikut ini sejumlah wilayah yang diperkirakan
memiliki peluang hujan rendah;
1.
Alor
2.
Belu
3.
Ende
4.
Kota Kupang
5.
Manggarai Barat
6.
Rote Ndao
7.
Sabu Raijua
8.
Sikka
9.
Sumba Barat
10. Sumba Barat Daya
11. Sumba Tengah
12. Sumba
Timur. (fan) *** poskupang.com