Sejumlah televisi, seperti Kompas TV, Metro TV, dan
Beritasatu, menayangkan gambar close up Suster dengan tulisan:
“Korban Investasi Bodong Binomo Mengadu ke DPR”.
Pemberitaan Metro TV yang menampilkan gambar close up Suster dengan tulisan: RPDU Komisi 3 DPR dan Perwakilan Korban Binomo. Sumber: Tangkapan layar. |
Pemberitaan Kompas TV yang menampilan gambar close
up Suster dengan tulisan: Korban Investasi Bodong Binomo Mengadu ke DPR.
Sumber: Tangkapan layar.Pemberitaan Metro TV yang menampilkan gambar close up
Suster dengan tulisan: RPDU Komisi 3 DPR dan Perwakilan Korban Binomo. Sumber:
Tangkapan layar.Pemberitaan Beritasatu yang menampilkan gambar Suster dengan
tulisan: Korban Binomo Mengadu ke DPR.
“Saya ingin menyampaikan bantahan berita yang
beredar di media bahwa kami para suster adalah korban Binomo. Itu salah
sekali!” ujar Suster Ika SSpS dalam rekaman sambungan via telepon kepada
Executive Director SAFEnet Damar Juniarto, Jumat (25/3/2022).
“Kami ke Jakarta untuk menyampaikan kasus
perdagangan anak di Kabupaten Sikka, makanya kami datang ke DPR RI. Kami diberi
kesempatan untuk menyampaikan masalah kami. Baru kemudian kuasa hukum Binomo,
jadi itu terpisah,” tambah Suster Ika SSpS.
Suster Ika SSpS menambahkan, “Kita itu diterima
dalam satu ruangan, duduk bersebelahan dengan kuasa hukum kasus Binomo, tapi kami
bukan korban kasus Binomo tapi untuk advokasi kasus 17 anak.”
“Binomo itu juga kami tidak tahu. Jenis apa juga
tidak tahu. Para suster yang terlihat apalagi tidak tahu. Tolong sampaikan
bantahan ini ke media,” tegasnya.
Suster Ika mengirimkan tautan video streaming rapat dengar
pendapat. Selain itu juga mengirim rekaman audio berisi bantahan keterlibatan
suster-suster sebagai korban Binomo.***
Update: Redaksi
Kompas TV telah meralat dan meluruskan pemberitaan, serta memuat
klarifikasi dari Sr Ika SSpS pada Sabtu (26/3/2021) pukul 21.12 WIB.
Source: katolikana.com