Kapolres Malaka, Ajun
Komisaris Besar Polisi (AKBP) Riki Ganjar Gumilar, membenarkan adanya korban
jiwa dalam insiden tersebut. Korban tewas diketahui bernama Yulianus Bere alias
Cinta.
“Seorang warga yang
meninggal dunia bernama Yulianus Bere alias Cinta,” ujar AKBP Riki Ganjar
Gumilar saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu malam.
Berdasarkan keterangan
kepolisian, bentrokan melibatkan dua kelompok pemuda, masing-masing berasal
dari Desa Lorotolus, Kecamatan Wewiku, dan Desa Umalawain, Kecamatan Weliman.
Konflik antar desa tersebut kemudian berkembang menjadi aksi saling serang yang
disertai perusakan fasilitas milik warga.
Akibat bentrokan
tersebut, tiga orang dilaporkan menjadi korban penganiayaan. Dua korban lainnya
saat ini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit, sementara Yulianus
Bere dinyatakan meninggal dunia akibat luka yang dialaminya.
Personel Polres Malaka
langsung bergerak ke lokasi kejadian setelah menerima laporan dari masyarakat.
Polisi mengamankan tempat kejadian perkara (TKP), melakukan penyekatan, serta
memberikan imbauan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) guna mencegah
terjadinya bentrokan susulan.
“Langkah penegakan
hukum akan dilakukan secara profesional dan berkeadilan sebagai upaya
memberikan kepastian hukum sekaligus meredam potensi aksi balasan antar warga,”
kata Riki.
Saat ini, pihak
kepolisian masih melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan keterangan saksi
serta mendalami dugaan pelaku pengeroyokan dan perusakan yang terjadi dalam
bentrokan tersebut.
Polres Malaka
memastikan situasi di wilayah Besitaek, Desa Umalawain, Kecamatan Weliman,
telah kembali aman dan kondusif. Aparat keamanan terus melakukan pemantauan dan
pengamanan untuk menjaga stabilitas kamtibmas di wilayah tersebut. *** kompas.com
