Uskup Agung San Fransisco, Salvatore Cordileone, Memperingatkan Bahwa Ia Akan Melarang Pelosi Dari Persekutuan Kecuali Jika Ia Secara Terbuka Menolak Mendukung Hak Aborsi Atau Berhenti Mengacu Pada Iman Katoliknya Di Depan Umum.
Keputusan Uskup Agung
tersebut muncul usai bocornya rancangan opini Mahkamah Agung awal bulan ini
yang mengindikasikan bahwa pengadilan tinggi akan membatalkan keputusan Roe v.
Wade tahun 1973 yang melegalkan aborsi secara nasional. Bocornya keputusan MA
tersebut memicu kemarahan di kalangan pendukung hak aborsi, termasuk Pelosi.
Cordileone mengatakan
bahwa "posisi Pelosi tentang aborsi menjadi semakin ekstrem selama
bertahun-tahun, terutama dalam beberapa bulan terakhir". Menurut
Cordileone, Pelosi tidak menanggapi permintaannya untuk bertemu dalam beberapa
bulan ini sejak sang Ketua DPR berjanji untuk mengkodifikasikan perlindungan
aborsi dalam undang-undang federal setelah anggota parlemen di negara bagian
konservatif meloloskan larangan total aborsi di tingkat negara bagian.
Cordileone mengaku telah mengirimkan surat pribadi kepada Pelosi pada bulan April lalu. Cordileone memperingatkan bahwa ia akan melarang Pelosi dari persekutuan kecuali jika ia secara terbuka menolak mendukung hak aborsi atau berhenti mengacu pada iman Katoliknya di depan umum.
Selain itu, Cordileone
juga menyoroti komentar Pelosi kepada dewan editorial Seattle Times bulan
ini yang membahas soal iman Katolik dan dukungannya untuk hak aborsi.
"Mereka berkata kepada saya, 'Nancy Pelosi berpikir dia tahu lebih banyak
tentang memiliki bayi daripada Paus.' Ya, saya tahu (lebih banyak). Apakah kamu
bodoh?" ujar Pelosi kala itu.
Dalam suratnya kepada
umat beriman, Cordileone menulis bahwa tindakannya murni bersifat pastoral dan
bukan politis.
"Pembicara Pelosi
tetap menjadi saudari kita di dalam Kristus," tulis sang Uskup Agung.
"Advokasinya untuk perawatan orang miskin dan rentan menimbulkan kekaguman
saya."
Sebelumnya, Pelosi
telah memberikan respons keras terhadap bocornya putusan MA terkait pembatalan
Roe v Wade. Rancangan putusan tersebut juga membatalkan Planned Parenthood v
Casey, keputusan tahun 1992 yang mendukung Roe.
"Jika laporan itu
akurat, Mahkamah Agung siap untuk memberlakukan pembatasan hak terbesar dalam
50 tahun terakhir – tidak hanya pada wanita tetapi pada semua orang
Amerika," ujarnya. "Suara yang dilaporkan hakim yang ditunjuk Partai
Republik untuk membatalkan Roe v Wade akan dianggap sebagai kekejian, salah
satu keputusan terburuk dan paling merusak dalam sejarah modern." *** wowkeren.com