Semarak Peresmian dan Pentahbisan Gereja Paroki Santa Maria Fatima Betun, Keuskupan Atambua

Semarak Peresmian dan Pentahbisan Gereja Paroki Santa Maria Fatima Betun, Keuskupan Atambua

Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk)Ribuan Umat Katolik menghadiri peresmian dan pentahbisan Gereja Katolik Santa Maria Fatima Betun. Peresmian Gereja dilakukan langsung oleh Bupati Malaka, Dr. Simon Mahak SH., MH., dan pentahbisan Gereja oleh Uskup Atambua, Mgr. Dr. Dominikus Saku, Pr pada Jumat (13/05/2022).

Turut hadir dalam peresmian dan pentahbisan tersebut, Bupati dan Wakil Bupati Malaka, Ketua DPRD dan Anggota DPRD Kabupaten Malaka, Kapolres Malaka, Forkompinda kabupaten malaka, Tokoh Agama, Tokoh masyarakat serta umat Katolik Paroki Sedekenat Malaka.



Acara peresmian dan pentahbisan tersebut dimulai pada pukul 10.00 Wita, yang bertempat di Desa Wehali, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka NTT, pada jumat (13/05/2022).

Uskup Atambua Mgr, Dr. Dominikus Saku. Pr, dalam khotbanya pada peresmian dan pentahbisan Gereja Katolik Santa Maria Fatima Betun mengatakan, setelah 50 tahun sejak 1972 sampai dengan tahun 2022 paroki betun mempunyai gereja baru.

“kerja sama yang baik antara berbagai pihak antara lain pemerintah kabupaten malaka, pastor paroki bersama para umat, para donatur yang turut bekerja mengambil bagian sehingga paroki betun memiliki gedung yang besar dibandingkan yang lama,”kata Mgr Dominikus.

Lanjut Uskup Dominikus, pada kesempatan pentahbisan Gereja Paroki Santa Maria Fatima Betun ini, perkenakan saya untuk menegaskan kembali nilai-nilai rohani dari pentahbisan sebuah gereja. Dan dari bacaan pertama hari ini kita diingatkan bahwa doa yang dinamakan doa kerajaan. Doa dari seorang raja yang mengajak umatnya, yang mengajak bangsa israel, untuk berdoa.

“Ya allah, semoga ditempat ini namamu dimuliakan. Ya allah, semoga ditempat ini keselamatan semakin berlimpah bagi umatmu. Dan itulah makna doa.

“Raja bersama dengan umat membuka hatinya sebagai sebuah rumah rohani yang dalam bacaan kedua menjadi kenisa roh. Dan rohlah yang mengajarkan kita dapat berkata ya abbah, ya bapa.

Lebih lanjut Mgr. Dominikus dalam khotbanya mengatakan, sebagaimana disampaikan oleh santo paulus adalah, gerakan untuk sadar bahwa diri kita adalah bait suci allah.

“gereja pertama-tama bukan gedung ini, gereja secara rohani dan secara sakramental dirumuskan sebagai rumah allah. Dan santo paulus mengarahkan kita kepada sesuatu yang jauh lebih mendasar yang mengatakan, tidak tahu kah kamu bahwa kamu adalah bait roh kudus.

“Tuhan Yesus melalui injil hari ini mengajak kita untuk semakin menyandarkan diri kita kepada dia sebagai kenisa sejati dari allah. Tuhan Yesus sebagaimana kita akan lakukan pengurapan altar, dia akan menjadi imam, menjadi altar, menjadi persembahan,”tutup Mgr. Domikus.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama setelah usai ibadat pentahbisan Gereja Katolik santa Maria Fatima Betun, Bupati Malaka Dr. Simon Mahak SH., MH., dalam sambutannya, ia menyampaikan trima kasih atas kerja sama yang baik oleh semua pihak pada pembangunan Gereja Santa Maria Fatima Betun ini.



“Ditempat ini saya mengucapkan terima kasih banyak karena atas kerjasama yang baik, kemudian bapa Bupati terdahulu dengan kesepakatan bersama tokoh Agama dan Tokoh masyarakat dan juga bapa/ibu DPRD Kabupaten Malaka, maka ditetapkannya anggaran untuk dihibahkan kepada Paroki Santa Maria Fatima Betun, sehingga kita bisa menyaksikan hari ini bahwa hibah yang diberikan tidak sia-sia dan ada bangunan yang begitu megah.

Lebih lanjut Bupati Simon dalam sambutannya mengatakan, kemajuan daerah tidak terlepas peran umat Gereja dengan kontribusi positif khususnya melalui pengembangan iman yang diimplikasikan dengan tindakan dalam kehidupan sehari-hari.

“Tadi dalam kotbah yang mulia bapa uskup atambua, kita sudah dengar sendiri bahwa gereja bukan hanya dilihat dari fisik bangunan, tapi gereja juga kita bisa melihat dari diri kita sendiri sebagai tempat untuk memuji memuliakan nama tuhan dan sebagai pemersatu kita sekalian.

”Karena itu saya kira tdk ada kata yang lebih dasyat, kecuali menyatakan bersyukur kepada tuhah karena kekuatanya, karena kedasyatannya, maka gereja ini sudah dibangun dengan baik. Semoga menjadi pemersatu untuk kita sekalian dan menjadi tempat doa khususnya bagi yang beriman katolik,”ungkap Bupati Simon.

 

Pada kesempatan yang sama pula, Pastor Paroki Santa Maria Fatima Betun, Romo Edmundus Sako, Pr, mengungkapkan rasa syukurnya atas peresmian dan pentahbisan Gereja Katolik Santa Maria Fatima Betun pada hari ini.

“Kita bangga dan bersyukur kepada tuhan karena atas anugerah dan rahmatnya gereja ini dibangun dan diselesaikan dengan dibantu oleh semua pihak, sehingga hari ini kita mengikuti ibadat pentahbisan gereja oleh yang mulia bapa Uskup,’ ungkapnya.

Namun, lanjut Romo Edmundus, Gereja baru ini tidak akan berarti apabila tidak diimbangi dengan meningkatnya iman umat terhadap ajaran Yesus Kristus.

Semoga Gereja Santa Maria Fatima Betun ini, hendaknya dapat menumbuhkan penghayatan kita dalam kehidupan beragama,”tutup Pastor Paroki sekaligus sebagai Deken Malaka ini. *** forumjurnalisrimedia.com

 



Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama