Kehadiran Ely Toisutta,
orang nomor satu di DPRD Kota Ambon di ruang kerja Uskup Inno Ngutra, putra
asli Maluku kelahiran Waur, Kei Besar, bagian tenggara Kepulauan Maluku, 7
November 1970 itu dalam rangka silaturahmi dan bertukar pikiran dengan sang
Uskup.
Mgr. Inno Ngutra dalam
keterangannya dari Ambon, Maluku, Selasa (22/11) malam seperti dikutip
Odiyaiwuu.com mengatakan ada momen menarik dan tak terlupakan bagi sang uskup
ketika Ibu Ketua DPRD hendak meninggalkan ruangan.
Sebelum meninggalkan
ruangannya kerja sang uskup, Mgr. Inno menuturkan, wanita berjilbab (Ibu
Ely-red) itu memintanya memberikan berkat.
“Setelah saling
bertukar pikiran dengan ibu Ketua DPRD Kota Ambon di ruang kerja saya, wanita
berjilbab itu meminta, ‘Bapa Uskup, sebelum meninggalkan ruangmu, izinkan aku
mendapatkan berkatmu’. Beliau datangg tadi (Selasa, 22/11) siang,” kata Uskup
Inno.
Permohonan berkat Ely
Toisutta itu pun dikabulkan sang Uskup. “Bila Ibu tidak keberatan, maka
perkenankanlah aku mendoakan dan memberkatimu secara Katolik. Ia (Ely Toisutta)
pun menyahut, ‘Dengan senang hati, Bapa Uskup”.
“Maka kudoakan dan
berkati ibu berjilbab itu, yang tak lain adalah Ketua DPRD Kota Ambon,” lanjut
Mgr Inno Ngutra.
Ely Toisutta dilantik
sebagai Ketua DPRD Kota Ambon oleh Ketua Pengadilan Negeri Kelas I A Kota Ambon
Pasti Tarigan dalam Rapat Paripurna Pengucapan Sumpah dan Janji Pimpinan DPRD
Kota Ambon masa jabatan 2019-2024 di Gedung DPRD Kota Ambon, Maluku, Selasa (29/10
2019). Ely, politisi Partai Golkar, dilantik bersama dua wakil ketua lainnya
yaitu Gerald Mailoa (PDIP) dan Rustam Latupono (Gerindra).
Saat sambutannya usai
dilantik, Ely mengajak semua anggota dewan memanjatkan puji dan syukur kepada
Tuhan yang Maha Kuasa yang atas kemurahan-Nya, pemilihan umum telah
menghasilkan wakil rakyat di DPRD Kota Ambon.
“Saya siap memulainya
dengan menggaris bawahi penuh hikmat kebijaksanaan mengingat hakekat dari
perintah konstitusi kita bahwa demokrasi artinya kekuasaan dari rakyat untuk
memuliakan rakyat,” ujar Ely saat itu.
Mgr Seno ‘Inno’ Ngura
Pr ditahbiskan menjadi Uskup Keuskupan Amboina di Katedral Santo Fransiskua
Xaverius, Ambon, Sabtu (23/3 2022). Uskup Inno menggembalakan sekitar 113.108
umat Katolik, baik di Maluku maupun Maluku Utara.
Mgr Inno Ngutra lahir 7
November 1970 di Waur, Kei Besar, Kepulauan Maluku. Ia masuk Seminari Santo
Yudas Tadeus Langgur dan merampungkan Studi Filsafat dan Teologi di Sekolah
Tinggi Filsafat Seminari Pineleng Minahasa, Sulawesi Utara.
Ia ditahbiskan menjadi
imam, 6 Oktober 2001. Sempat menjadi pengajar di Seminari Yudas Tadeus Langgur,
sejak 2017 menjadi Vikaris Yudisial, Sekretaris Keuskupan Amboina dan dosen
Hukum Kanonik di Seminari Tinggi Ambon. Sebelum diangkat sebagai Uksup Keuskupan
Amboina, ia menjabat Direktur Pembinaan Diakon.* bulir.id