Foto: Gubernur NTT Viktor
Bungtilu Laiskodat (Abdul Haris/detikcom) |
"Tidak memiliki
niat lagi untuk menjadi gubernur. Saya lebih memilih kembali ke Jakarta untuk
mengubah cara berpikir aparatur agar sistem pemilihan kepala daerah secara
langsung seperti yang dilakukan selama ini bisa diubah sehingga kesejahteraan
masyarakat menjadi lebih nyata," kata Viktor dikutip dari Antara, Jumat
(9/12/2022).
Viktor tak
mempersoalkan sistem pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah tetap
dilakukan secara langsung. Namun, menurutnya, jika ada aparat pemerintahan yang
tak bekerja optimal maka harus diganti.
"Kalau kerjanya
tidak benar maka harus diganti karena sudah tidak layak lagi untuk menjadi
pemimpin. Cara seperti ini yang harus kita lakukan," kata dia.
Viktor mengatakan
apabila kepala daerah tidak bekerja serius untuk kepentingan rakyat maka harus
diberhentikan. Dengan demikian, lanjutnya, tidak akan ada lagi kepala daerah di
Provinsi NTT yang bermain-main bekerja untuk kepentingan rakyat.
"Dalam sistem
pemerintah dibolehkan apabila kepala daerah tidak bekerja maksimal untuk
kepentingan kesejahteraan rakyat padahal sumber daya alam sangat potensial
untuk dikembangkan bagi kepentingan rakyat maka kepala daerah seperti itu harus
diganti," katanya.
Lebih lanjut, Viktor
menyebut hampir 70 persen masalah di NTT ada di pusat. Lantas, dia menilai
semua proses desain pemerintahan perlu dilakukan dari pusat.
"Sekalipun
gubernur NTT sehebat apapun kalau tidak diurus di pusat maka banyak kekayaan di
NTT hari ini tidak bisa dikembangkan secara baik. Termasuk cara berpikir
aparatur pemerintah pusat dan NTT juga harus diubah," kata dia.