HUT RI- Pemain sasando asal NTT usai tampil di Istana Negara, Kamis, 17 Agustus 2023. |
Sejumlah 15 pemain musik
sasando asal NTT mengenakan busana adat Rote saat tampil mengisi acara perayaan
kemerdekaan bangsa Indonesia di Istana Negara.
Iszhu Nisnoi
(28), musicdirector sasando pada HUT RI ke-78 mengatakan, sebagian besar pemusik
adalah siswa SMA dan mahasiswa perguruan tinggi di Kupang.
"Ada 15 pemain
sasando, sebagian besar siswa SMA, mahasiwa perguruan tinggi dan termasuk
saya,"kata Iszhu kepada TribunFlores.Com
melalui sambungan telpon pada Kamis, 18 Agustus 2023.
Pertunjukan musik sasando ini
membawakan 40 instrumen lagu daerah nusantara dan lagu kebangsaan. Insturemen
lagu pun diaransemen oleh Iszhu dan dibantu asisten music director, Martin
Koehuan.
"Kami main hampir
40 lagu yang diaransemen oleh saya sendiri dan Martin Koehuan sebagai asisten
music director. Lagu yang kami mainkan adalah lagu daerah semua provinsi dan
kebangsaan. Jadi bukan hanya lagu daerah NTT saja,"ungkap alumnus
Universitas Gajah Mada ini.
Iszhu menceritakan,
pertunjukan musik sasando ditampilkan tepat pada area VIP Istana Negara.
Kesempatan langkah dan berharga bisa tampil di hadapan para Menteri Kabinet
Indonesia Maju, Duta Besar, pejabat negara dan tamu negara lainnya.
"Kami dapat kesempatan untuk
menyambut tamu di area VIP, mulai dari menteri-menteri, dubes, pejabat negara,
anggota DPR RI dan MPR. Anak-anak juga sempat bertemu Menparekraf Sandiaga Uno,
Menteri PUPR Basuki dan Mentri BUMN Erik Tohir usai pertunjukan,"ujar
Iszhu.
Music director
pertunjukan 1000 Sasando yang di Labuan Bajo tahun
lalu ini mengungkapkan, setiap karya yang ditampilkan saat moment HUT RI ke- 78
di Istana Negara merupakan hasil kurasi ketat tim kurasi dari Institut Seni
Indonesia (ISI) Solo.
"Setiap karya yang
ditampilkan dalam momentum ini
diseleksi ketat oleh tim kurasi dari ISI Solo salah satunya, Eko Supriyanto.
Kami lulus kurasi. Kuota untuk ilustrasi sasando dari NTT 15 pemain Sasando
termasuk saya,"sebut Iszhu.
Sebelum pertunjukan musik
Melodi Sasando untuk Nusantara, Iszuh sempat khawatir dengan pemain-pemain
sasando yang sebagian besar belum mahir. Ia pun mensiasatinya dengan
membuat aransemen yang bagus tetapi menyesuaikan pemain pemula.
Ia menaruh harapan,
bahwa anak-anak bermain dengan penuh percaya diri di tengah pengalaman mereka
yang terbatas. Anak muda asal Semau-Pulau Timor ini malah merangkul
dan memberi ruang untuk anak muda NTT tampil di tingkat nasional.
Selain itu pemuda 28
tahun mengungkapan rasa harunya saat ada pemain sasando ini senang berpergian
jauh, pertama kali naik pesawat dan sangat menjaga alat musiknya.
"Ini karena
sasando kita bisa sampai di Istana Negara.
Ini yang saya dengar dari anak-anak selama perjalanan ke Istana Negara,"ucap
Izhu.
Izhu terhitung tiga
kali tampil di Istana Negara mulai tahun 2011, 2012
dan 2023. Pengalaman ini ia bagikan kepada pemain sasando ini untuk percaya
diri menampilkan terbaik dan memperkenalkan alat musik asal Pulau Rote ini.
"Mereka membawa
alat musik sendiri (sasando). Mereka anak-anak yang belum mahir untuk bermain
sasando tetapi memilik alat dan mau belajar. Saya mau anak-anak ini bisa main
hingga internasional. Terus belajar, tekuni dan diwariskan biar tidak
putus,"kata Izhu.
Di balik penampilan
indah 15 pemain sasando NTT ini, Iszhu mengapresiasi dan berterima kasih kepada
Ketua Dekranasda NTT, Julie Laiskodat yang memfasilitas keberangkat tim ke
Jakarta hingga memberi kepercayaan untuknya melatih para pemain. *** flores.tribunnews.com