Foto: Kabid Humas Polda NTT Kombes Ariasandy. (Yufengki Bria/detikBali) |
"Hoaks itu. Kami sedang bekerja secara maksimal
untuk menangkap pelakunya," ujar Kabid Humas Polda NTT Kombes Ariasandy
kepada detikBali, Minggu (14/7/2024).
Berita hoaks itu diunggah oleh akun TikTok Kapal
Terbang News dengan mengatasnamakan salah satu media nasional. Namun,
setelah ditelusuri, media nasional itu sama sekali tidak pernah memberitakan
sesuai unggahan berita palsu tersebut.
"Postingan tersebut diunggah pada Sabtu
(13/72024) sekitar pukul 10.30 Wita, tetapi sudah dihapus," kata
Ariasandy.
Ariasandy menegaskan Tim Cyber Polda NTT sedang
mengusut pemilik akun TikTok yang pertama kali menyebar hoaks. Selain itu,
sejumlah akun media sosial yang turut menyebarkan informasi palsu juga akan
ditangkap untuk diproses hukum lebih lanjut.
"Kami sudah koordinasi dengan Tim Cyber Mabes
Polri. Semoga dalam waktu dekat ini pelakunya segera ditangkap," tegas
Arisandy.
Ariasandy menjelaskan unggahan tersebut merupakan
berita hoaks yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dengan
tujuan untuk memprovokasi ormas Flobamora dan Aliansi Petir di Jakarta dalam
unjuk rasa persoalan kelulusan 11 calon taruna (catar) Akpol dari Polda NTT
yang minim putra daerah.
Polda NTT mengimbau kepada masyarakat NTT untuk
lebih berhati-hati dalam menerima dan menyebarkan informasi di media sosial.
Penyebaran berita bohong dapat menimbulkan keresahan dan memicu konflik di
tengah masyarakat.
"Kami berkomitmen untuk menindak tegas setiap
upaya penyebaran hoaks yang dapat merusak keharmonisan dan keamanan di
NTT," jelasnya.
Ariasandy berharap tindakana tegas polisi membuat
maka masyarakat lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak mudah
terprovokasi oleh informasi yang belum tentu benar.
"Kami terus mengawasi dan menindak tegas setiap
pelanggaran yang terjadi di NTT demi terciptanya keamanan dan ketertiban
masyarakat," pungkas Ariasandy. *** detik.com