Kepala Stasiun
Meteorologi Kelas II El Tari Kupang, Sti Nenot'ek, mengatakan potensi hujan
sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang dapat memicu bencana
hidrometeorologi.
"Saat ini sebagian
besar wilayah NTT berada pada masa pancaroba. Waspadai dampak hujan sedang
hingga lebat disertai angin kencang di beberapa wilayah NTT yang dapat
menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah
longsor, pohon tumbang, jalan licin, dan kerusakan fasilitas umum," ujar
Sti melalui keterangannya, Sabtu (19/4/2025).
BMKG mencatat, hujan
disertai angin kencang terjadi sejak pukul 16.40 Wita hingga 19.30 Wita di
beberapa wilayah. Daerah terdampak meliputi Kabupaten Kupang, Timor Tengah
Utara (TTU), Belu, dan Kota Kupang.
Sti menambahkan, arah
angin di NTT umumnya bergerak dari Tenggara ke Barat Daya dengan kecepatan 4-25
knot. Kecepatan angin tertinggi tercatat di Selat Sape bagian utara, perairan
utara Flores, Selat Pantar, perairan selatan Alor dan Pulau Pantar, Selat
Sumba, Laut Sawu, Selat Ombai, perairan utara Timor, serta perairan selatan
Timor dan Rote Ndao.
"Peringatan dini
gelombang dengan kategori sedang (>1,25 - 2,5 meter) akan berlangsung pada
20-23 April 2025," jelasnya.
Hingga Sabtu malam,
Kota Kupang dan sekitarnya masih diguyur hujan lebat disertai angin kencang.
Genangan air setinggi 20-30 sentimeter terjadi di ruas Jalan Timor Raya
Kilometer 9 hingga Kilometer 10, Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota
Kupang.
Cuaca juga terpantau
sangat gelap dengan awan tebal yang menyelimuti kawasan tersebut. *** detik.com