AGUSTA DAN KAMI dalam bayang waktu

AGUSTA DAN KAMI dalam bayang waktu




AGUSTA, ENGKAU DAN KAMI DALAM BAYANG-BAYANG WAKTU
Bayang-bayang waktu, membayang di pelupuk matamu
Waktu yang menjelang tak pernah bisikkan kabar kapan kan datang setiap detik
Mungkin kau bertanya kapan kan tiba segala akhir waktu dirimu
Alam nyata terlalu menyesakan untuk kupandangi
MARIA AGUSTA TELIK nama manis, indah dan menyenangkan
AGUSTA itulah sapaanmu
Mengingatmu hanyalah dalam cerita
Ragamu kaku dan tidak lagi bicara
Lembar demi lembar masa lalumu dikisahkan seiring detak jarum jam
Tentang sebuah kematian tanpa tiang bendara
Atau tanda-tanda dan juga kabar
Agusta yang cantik
Ketika pedang waktu menetak masa
Kematian adalah sebuah kenyataan
Yang mengakhiri perjanjian antara hamba dan khaliknya
Agusta yang manis
Duka kami adalah duka yang mendalam karena cinta dan sayang kami pada-Mu
Dunia kita tak lagi sama
Kau telah berada di tempat yang jauh penuh cahaya suci
Dan kami terkujur sepi dan menanti untuk bertemu dirimu
Namun entah kapan kita bisa ketemu lagi
Dan bersama seperti sediakala?
Misteri?
Hanya sang waktu yang memastikan
Dalam ruangan kosong dan hampa
Kami terduduk di bangku yang kau duduki itu
di bawah teduhnya pohon itu kami duduk saat kau besahabat dengan telkomsel
Rasa duka mengenang dirimu
Agusta yang manja
Luka menera wajah sendiri
Terkapar dirimu dalam tubuh kaku
Kami rindu canda dan tawamu
Ribuan jalan telah kita lewati
Seribu hari lebih terjejaki, ada banyak senyum tercipta
Di antara riangnya siang dan tawa gejolak remaja
Setelah lama merenda hari
Mengusung mimpi, berat terasa kami lepaskan
Selamat JALAN AGUSTA YANG MANIS
Perpisahan bukanlah kehilangan hanyalah batas tipis antara kisah dan kenangan
Agusta
Apakah kau rindu pada kami seperti kami merindukanmu di sini
Agusta
Seperti apakah duniamu sekarang?
Apakah jauh lebih indah dari duniamu yang sebelumnya
Kami hanya selalu berdoa semoga engkau berbahagia di sana bersama para kudus
Nikmatilah perjamuan surgawi
Selamat jalan adik Agusta….

Puisi rindu untuk alm. adik tercinta MARIA AGUSTA TELIK yang telah tiada
Dalam tenda duka,
Numbei, 13 Oktober 2014

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama