HANDPHONE DAN REMAJA: REALITAS KEBUTUHAN LEBIH DARI MAKAN DAN MINUM
Oleh: Frederick Mzaq
Kehadiran
telepon seluler (ponsel) atau Handphone telah merubah kehidupan manusia. Jarak
selama ini dituding menjadi biang keladi kesulitan itu, tidak kuasa lagi
menghalangi. Sebagian besar remaja zaman sekarang merasa dirinya sangat
tergantung pada Handphone. Menurutnya, kehadiran ponsel sangat membantu
kemudahan hidup, komunikasi. Tujuan kemudahan hidup itu pula yang memaksa
dirinya memutuskan menggunakan ponsel beberapa tahun silam. Alasannya biar bisa
berkomunikasi dengan mudah dan bisa mengerjakan tugas mata pelajaran yang
diberikan oleh Bapak dan Ibu Guru di Sekolah.
Sebagian
besar para remaja mengatakan bahwa tujuan utama menggunakan ponsel adalah,
“Sebagai alat komunikasi dan sebagai penyambung silaturahmi, sebagai hiburan,
dan tidak menutup kemungkinan sebagai alat tambahan membantu dalam kelancaran
berbisnis.”
Tak bisa dipungkiri lagi, bagi mereka yang hidup di perkotaan, di dunia modern yang menuntut segala sesuatunya serba cepat dan mudah, memiliki ponsel se¬perti sebuah keniscayaan. Celah ini tentu menjadi peluang besar para perusahaan komunikasi untuk merauk keuntungan. Mereka berlomba-lomba mengembangkan teknologi yang telah ada guna melahirkan produk-produk baru yang bakal mengisi pasar. Melalui inovasi-inovasi, mereka memaksa insan-insan perkotaan menambah kebutuhan hidupnya. Perkembangan teknologi tentu tidak mungkin mencapai kata sempurna dalam arti sesungguhnya. Oleh karena itu, tidak ada satu teknologi pun yang dikembangkan telah mencapai fase final. Inovasi-inovasi dan penemuan-penemuan berikutnya tetap mengikuti sebuah pencapaian yang telah ada. Proses pun terus berlanjut, mengikuti hasrat, nafsu, dan kebutuhan manusia.
Tak bisa dipungkiri lagi, bagi mereka yang hidup di perkotaan, di dunia modern yang menuntut segala sesuatunya serba cepat dan mudah, memiliki ponsel se¬perti sebuah keniscayaan. Celah ini tentu menjadi peluang besar para perusahaan komunikasi untuk merauk keuntungan. Mereka berlomba-lomba mengembangkan teknologi yang telah ada guna melahirkan produk-produk baru yang bakal mengisi pasar. Melalui inovasi-inovasi, mereka memaksa insan-insan perkotaan menambah kebutuhan hidupnya. Perkembangan teknologi tentu tidak mungkin mencapai kata sempurna dalam arti sesungguhnya. Oleh karena itu, tidak ada satu teknologi pun yang dikembangkan telah mencapai fase final. Inovasi-inovasi dan penemuan-penemuan berikutnya tetap mengikuti sebuah pencapaian yang telah ada. Proses pun terus berlanjut, mengikuti hasrat, nafsu, dan kebutuhan manusia.
Hampir
semua remaja saat ini menggunakan telepon selular (ponsel) atau smartphone.
Memakai ponsel bisa bermanfaat, tetapi juga bisa berdampak negatif jika
digunakan berlebihan. Sebuah survei pun dilakukan oleh the Headmasters' and
Headmistresses' Conference (HMC) yang bermitra dengan Digital Awarness UK
(DAUK). Survei dilakukan terhadap 2.750 remaja berusia 11-18 tahun. Hasilnya,
sebanyak 45 persen remaja mengaku mengecek ponsel mereka sebelum tidur malam.
Namun, 32 persen orangtua ternyata tidak menyadari kebiasaan anaknya itu.
Survei juga menunjukkan, 68 persen remaja yang sering menggunakan ponsel
sebelum tidur, mengalami masalah belajar di sekoah. Pendiri Digital Awarness
UK, Charlotte Robertson mengatakan, banyak anak muda yang didorong oleh rasa
kecemasan jika tidak terhubung dengan ponsel mereka. Sebanyak 10 persen
anak-anak merasa tertekan atau gelisah jika tidak mengecek ponsel sebelum
tidur. Dalam survei ini, memang 94 persen remaja mengecek media sosial mereka
pergi ke tempat tidur. Mereka mengaku penasaran dengan apa yang terjadi jika
tidak memeriksa media sosial. "Platform seperti Whatsapp, Snapchat, dan
YouTube menurut saya penyebab terbesar yang membuat mereka menggunakan ponsel
sepanjang malam," ujar Charlotte. Survei juga membuktikan, 42 persen
menyimpan ponsel di samping tempat tidur pada malam hari. Setengah di antaranya
bahkan bisa mengecek ponsel 10 kali setiap malam. Akibatnya, mereka mengaku
merasa lelah keesokan harinya. Barangkali karena kualitas tidur terganggu.
"Sebagai guru kita melihat efek dari penggunaan ponsel setiap hari,"
ujar Ketua HMC dan juga Kepala Sekolah Ashford, Mike Buchanan.[1]
Satu
hal yang tidak dapat dihindari adalah teknologi pasti menghadirkan efek samping
yang memengaruhi kehidupan manusia. Sekecil apa pun, teknologi pasti memiliki
sifat “memaksa”, membuat manusia menjadi tergantung padanya.
Ketergantungan Terhadap
Handphone
Beberapa
orang mengaku ketergantungannya pada ponsel telah mencapai taraf yang tinggi.
Kendati demikian, sifat “memaksa” itu sangat relatif, tentunya. Di
tempat-tempat yang jauh dari hingar-bingar perkotaan yang dibalut kemajuan
teknologi, mungkin saja masyarakatnya masih belum mampu memba¬yangkan wujud
ponsel. Kemajuan peradaban manusia yang beriring dengan berkembangnya kebutuhan
hidup, telah memaksanya kehadiran ponsel. Kehadirannya telah mengubah pola
hidup manusia. Ponsel menjadi pemeran penting yang membentuk gaya hidup
seseorang dan juga masyarakat. Kata orang pintar, inilah kemajuan zaman. Suka
atau tidak kehadirannya tak dapat dielakkan.
Dampak Positif dan
Negatif Handphone
Kemajuan
teknologi ponsel yang sangat pesat menimbulkan dampak positif dan negative bagi
para penggunanya, khususnya para remaja.
Dampak Positif :
Mempermudah komunikasi. Menambah pengetahuan tentang
perkembangan teknologi. Memperluas jaringan persahabatan.
Dampak Negatif :
Dengan canggihnya fitur-fitur yang tersedia di hand
phone (HP) seperti : kamera, permainan (games) akan mengganggu remaja dalam
menerima pelajaran di sekolah/di kampus. Tidak jarang mereka disibukkan dengan
menerima panggilan, sms, miscall dari teman mereka bahkan dari keluarga mereka
sendiri. Lebih parah lagi ada yang menggunakan HP untuk mencontek (curang)
dalam ujian. Bermain game saat guru/dosen menjelaskan pelajaran dan sebagainya.
Kalau hal tersebut dibiarkan, maka generasi yang kita harapkan akan menjadi
budak teknologi.
Efek radiasi
Selain
berbagai kontroversi di seputar dampak negatif penggunaannya. Penggunaan HP
juga berakibat buruk terhadap kesehatan, ada baiknya remaja lebih hati-hati dan
bijaksana dalam menggunakan atau memilih HP, khususnya bagi pelajar anak-anak.
Jika memang tidak terlalu diperlukan, sebaiknya anak-anak jangan dulu diberi
kesempatan menggunakan HP secara permanen.
Anak-anak
berisiko lebih tinggi mengalami kerusakan tubuh akibat
radiasi handphone. Menurut teori, anak-anak lebih mudah terpapar
radiasi handphone ketimbang orang dewasa karena tengkorak anak lebih
tipis, jaringan otak anak lebih mudah menyerap, serta ukuran tubuh anak lebih
kecil. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa radiasi gelombang radio
dari handphone memiliki dampak pada terbentuknya kelainan jaringan
dan metabolisme sel-sel saraf di otak. Akan tetapi, dampak lebih lanjut pada
tumbuh kembang anak masih belum dapat disimpulkan dengan jelas.[2]
Hp: Rawan terhadap tindak kejahatan.
Ingat,
remaja dan pelajar merupakan salah satu target utama dari pada penjahat. Sangat
berpotensi mempengaruhi sikap dan perilaku remaja.
Kejahatan
ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan kejahatan kerah biru maupun
kejahatan kerah putih. Kejahatan kerah biru (blue collar crime) merupakan
jenis kejahatan atau tindak kriminal yang dilakukan secara konvensional seperti
misalnya perampokan, pencurian, pembunuhan dan lain-lain. Lawannya adalah
kejahatan kerah putih (white collar crime). Kejahatan jenis ini
terbagi dalam empat kelompok kejahatan, yakni kejahatan korporasi, kejahatan
birokrat, malpraktek, dan kejahatan individu. Cybercrime sendiri
sebagai kejahatan yang muncul sebagai akibat adanya komunitas dunia maya di
internet, memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan kedua model di
atas.
Jenis cybercrime,
berdasarkan jenis aktivitas yang dilakukannya, dapat digolongkan dalam beberapa
macam seperti pada uraian di bawah ini:[3]
Unauthorized
access yakni; kejahatan yang terjadi ketika seseorang memasuki atau
menyusup ke dalam suatu sistem jaringan komputer secara tidak sah, misalnya: probing dan port.
Illegal
contents; yakni memasukkan data atau informasi ke internet tentang suatu hal
yang tidak benar, tidak etis, dan dapat dianggap melanggar hukum atau menggangu
ketertiban umum, seperti penyebaran pornografi.
Penyebaran
virus secara sengaja; pada umumnya dilakukan dengan menggunakan email.
Data forgery;
ini dilakukan dengan tujuan memalsukan data pada dokumen-dokumen penting yang
ada di internet. Dokumen-dokumen ini biasanya dimiliki oleh institusi atau
lembaga yang memiliki situs berbasis web database.
Cyber
espionage, sabotage, and extortion; cyber espionage adalah kejahatan yang
memanfaatkan jaringan internet untuk melakukan kegiatan mata-mata terhadap
pihak lain, dengan memasuki sistem jaringan komputer pihak sasaran. Sabotage
and extortionmerupakan jenis kejahatan yang dilakukan dengan membuat gangguan,
perusakan atau penghancuran terhadap suatu data, program komputer atau sistem
jaringan komputer yang terhubung dengan internet.
1. Cyber stalking;
ini untuk mengganggu atau melecehkan seseorang dengan memanfaatkan komputer,
misalnya menggunakan e-mail dan dilakukan berulang-ulang. Kejahatan tersebut
menyerupai teror yang ditujukan kepada seseorang dengan memanfaatkan media
internet. Hal itu bisa terjadi karena kemudahan dalam membuat email dengan
alamat tertentu tanpa harus menyertakan identitas diri yang sebenarnya.
2. Carding; Ini merupakan
kejahatan yang dilakukan untuk mencuri nomor kartu kredit milik orang lain dan
digunakan dalam transaksi perdagangan di internet.
3. Hacking dan cracker; hacker adalah
seseorang yang punya minat besar untuk mempelajari sistem komputer secara
detail dan bagaimana meningkatkan kapabilitasnya. Sedangkan yang sering
melakukan aksi-aksi perusakan di internet disebut cracker. Aktivitas
cracking di internet mulai dari pembajakan account milik orang lain, pembajakan
situs web, probing, menyebarkan virus, hingga pelumpuhan target sasaran.
Tindakan yang terakhir disebut sebagai DoS (Denial Of Service). Dos attackmerupakan
serangan yang bertujuan melumpuhkan target (hang, crash) sehingga tidak dapat
memberikan layanan.
4. Cybersquatting and typosquatting;
cybersquatting merupakan kejahatan yang dilakukan dengan mendaftarkan
domain nama perusahaan orang lain dan kemudian berusaha menjualnya kepada
perusahaan tersebut dengan harga yang lebih mahal. Adapun typosquatting adalah
kejahatan dengan membuat domain plesetan yaitu domain yang mirip dengan nama
domain orang lain. Nama tersebut merupakan nama domain saingan perusahaan.
5. Hijacking;
adalah kejahatan melakukan pembajakan hasil karya orang lain seperti pada software
piracy (pembajakan perangkat lunak).
6. Cyber terorism; Suatu
tindakan yang mengancam pemerintah atau warganegara, termasuk cracking ke
situs pemerintah atau militer seperti kasus Ramzi Yousef yang dianggap sebagai
dalang penyerangan ke gedung WTC, ternyata diketahui menyimpan detail serangan
dalam file yang dienkripsi di laptopnya, atau Osama Bin Laden yang menggunakan
steganography untuk komunikasi jaringannya. Kasus lainnya misalnya Doktor Nuker
yang telah kurang lebih lima tahun melakukan defacing atau mengubah
isi halaman web yang berisi propaganda anti-Amerika, anti-Israel, dan pro-Bin
Laden.
Jika
tidak ada kontrol dari orang tua. HP bisa digunakan untuk menyebarkan
gambar-gambar yang mengandung unsur porno dan sebagainya yang sama sekali tidak
layak dilihat seorang pelajar.
Pemborosan
Uang ini ingin ditabung atau dihabiskan untuk isi pulsa Hp. |
Mengirim
pesan, bermain gim, atau mengecek email sambil
mengelilingi swalayan untuk berbelanja merupakan hal lumrah yang dilakukan banyak
orang. Meski tampak sepele, kebiasaan menggunakan ponsel saat berbelanja
rupanya dapat membuat orang jadi lebih boros.
Kecenderungan
ini terlihat dalam penelitian oleh Fairfield University di Connecticut.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan membandingkan apa yang direncanakan
orang untuk dibeli dan apa yang akhirnya dibeli saat berbelanja di swalayan.
Berdasarkan
riset tersebut, orang-orang yang berbelanja di swalayan sambil menggunakan
ponsel untuk keperluan yang tidak berkaitan dengan belanja cenderung lebih
banyak membeli barang. Barang-barang yang dibeli biasanya barang-barang
'hedonis'.
"Barang-barang
yang cenderung lebih dekaden, berlebihan, atau tidak berguna," terang
salah satu peneliti sekaligus asisten profesor di bidang pemasaran Michael R
Sciandra.[4]
Kecenderungan
belanja berlebih ini tidak tampak jika orang-orang yang berbelanja hanya
menggunakan ponsel mereka untuk keperluan berbelanja. Beberapa contohnya adalah
menggunakan kalkulator pada ponsel untuk menghitung belanjaan atau melihat
kupon belanja.
Tim
peneliti juga mengungkap membuat keputusan belanja dan menggunakan ponsel
bersaing di dalam kumpulan sumber kognitif yang sama. Dengan kata lain,
seseorang tidak bisa mahir dalam membuat keputusan belanja dan menggunakan ponsel
dalam waktu yang bersamaan.
Celah
ini kerap dimanfaatkan oleh banyak swalayan untuk mendorong pengunjung mereka
menggunakan ponsel saat berbelanja. Beberapa contohnya adalah menciptakan
suasana yang ramah teknologi atau menyediakan layanan WiFi secara cuma-cuma.
Terkadang,
pemasar juga mengirimkan pesan-pesan atau informasi yang tidak berkaitan
melalui aplikasi belanja di ponsel. Trik-trik ini diungkapkan oleh tim peneliti
dari Fairfield University, University of Pittsburgh, dan University of Oxford
dalam kesempatan berbeda.
"Kami
berharap konsumen mulai menyadari beberapa kekurangan dari penggunaan ponsel
yang tak berkaitan dengan belanja di lingkungan pertokoan," ungkap
Sciandra.[5]
Semakin
seseorang terlarut dengan ponsel saat berbelanja, semakin buruk efek yang akan
didapatkan. Beberapa pengguna ponsel yang terlalu aktif bahkan kerap membeli
lebih banyak barang-barang yang sebelumnya tak direncanakan saat berbelanja.
Mereka juga sering kali lupa dengan barang-barang yang semula ingin dibeli.
Dengan
mempunyai HP, maka pengeluaran kita akan bertambah, apalagi kalau HP hanya
digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat maka hanya akan menjadi
pemborosan yang saja. Semisal, anak remaja hanya menghabiskan waktu menggunakan
HP hanya untuk berselancar dunia maya tanpa mengingat jati dirinya sebagai
seorang pelajar yang tugas utamanya adalah belajar. Ditambah lagi budaya instan
dari si remaja bahwa kelulusan dirinya di lembaga pendidikan formal sudah
ditentukan oleh pihak sekolah.
Gangguan Akademik
Beberapa
siswa memiliki kebiasaan membawa HP di dalam kelas, bahkan di perpustakaan.
Mungkin untuk sekedar memberitahu kepada teman-teman bahwa nada deringnya keren
atau lagu terbaru ya, sehingga dapat mengganggu siswa lain bahkan mengganggu
guru di kelas. Ada juga sih yang HP nya di setting getar, namun tetap saja
suara getaran terdengar oleh yang lain sehingga konsentrasi belajar menjadi
buyar.
HP
zaman sekarang pastinya sudah memiliki kapasitas memori yang cukup untuk
mendonlot dan menyimpan lagu berbentuk MP3 dan Video offline dari youtube. Lagu-lagu tersebut didengarkan
menggunakan headset di sekolah maupun di rumah. Sepertinya mereka lupa dengan
prioritas utama mereka yakni "Belajar". Gangguan akademik semakin
parah dari hari ke hari karena siswa yang awalnya tidak memiliki HP, setelah
melihat temannya membawa HP terbaru, pasti minta dibelikan ke orang tuanya
masing-masing dengan berjanji akan belajar setiap malam jika sudah dibelikan
HP. Ketika udah dibelikan HP, siswa membuka buku untuk mulai belajar, lalu ada
panggilan masuk atau sms, itu adalah akhir dari segalanya.
Kisah Nyata: Efek Buruk
Penggunaan HP berlebihan
Zhang Tong (nama samaran) sedang di rawat di rumah sakit |
Pada
suatu sore tanggal 10 Februari pria bernama Zhang Tong (nama samaran),
mengalami sakit pengap di dada.[6]
Namun,
pria 19 tahun ini tidak begitu peduli. Akan tetapi semakin hari penyakit itu
semakin kuat dan memuatnya harus dilarikan ke rumah sakit.
Menurut
Toutiao pada Selasa (12/2/2019), setelah tiba di rumah sakit, Tong menderita
infark miokard rendah akut. Liu Zhiyuan, kepala dokter obat kardiovaskular di
Pusat Nyeri Dada Rumah Sakit Pusat Nanyang, China adalah dokter juga merawatnya
untuk pertama kalinya.[7]
Ketika
kondisi Zhang Tong disebutkan, saat ini ia telah stabil dan tidak ada gejala
lain yang tersisa. Seperti Tong pada usianya itu, keluarga mengira dia
mengalami masalah jantung, tetapi dia tidak merokok atau minum.
Sedangkan
satu-satunya kebiasaan tidak sehat Tong
adalah begadang dan menonton telepon. Itu adalah salah
satu yang menyebabkan penyakit tersebut, menurut Liu
Zhiyuan.
Ketika
Tong mengetahui penyakitnya, dia mengatakan, "Saya tidak akan begadang
lagi, dan bangun lebih awal serta tidur lebih awal dan berolahraga lebih
banyak."
Perlu
diketahui penyakit miokard infark adalah salah satu paling berbahaya dari lima
jenis penyakit jantung koroner.
Penyakit
ini telah meningkat dari tahun ke tahun dan cenderung menyerang pria dengan
usia yang lebih muda.
Hal
itu tak lain karena popularitas ponsel, komputer serta hal lain seperti
tembakau, alkohol, dan jadwal yang membuat tidur tidak teratur.
Ada
banyak faktor yang menyebabkan penyakit jantung koroner dan akhirnya
menyebabkan infark miokard. Liu Zhiyuan mengatakan bahwa penyakit kronis
seperti hipertensi, diabetes, dan hiperlipidemia, obesitas dan riwayat keluarga
penyakit kardiovaskular. Adalah kelompok penyakit berisiko tinggi, pada
kelelahan jangka panjang, gugup, dan masif.[8]
Merokok
dan penyalahgunaan alkohol juga merupakan penyebab langsung penyakit jantung
koroner, dan gaya hidup yang tidak sehat yang biasa terjadi di kalangan anak
muda ini.
Kesimpulan
dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa perkembagan teknologi sekarang
yang cukup modern dapat mempengaruhi dunia pendidikan di Indonesia. Maraknya HP
sekarang juga sudah merusak akhlak pelajar di negeri kita. Berdasarkan hasil
penelitian di atas, disarankan bahwa menggunakan HP lebih baik tidak pada waktu
belajar dan jauhkanlah anak dari suka melihat dan menggunakan HP dengan tidak
seharusnya/semestinya.
[2]
https://www.alodokter.com/dampak-radiasi-handphone-pada-kesehatan. diakses, Sabtu, 11 Mei 2019
Pukul 19.00 WITA
[5]
Ibid.
[6]https://suar.grid.id/read/201636109/kebiasaannya-begadang-sambil-main-hp-bikin-remaja-ini-tak-sadar-idap-penyakit-mengerikan?page=all diakses pada Minggu, 12 Mei 2019
Pukul 21.00 WITA.
[7]
Ibid.
[8]
Ibid.