Menikmati irama hidup di kampung, Penulis bersama sobat-sobatnya
Hiruk pikuk kehidupan dalam bekerja dan
bersosialisasi yang dihadapi sehari-hari seringkali menimbulkan kejenuhan
sampai pada puncaknya. Refleksi bersama masyarakat dengan alam yang seringkali
berbeda dari kehidupan sehari-hari ternyata menghasilkan kejutan-kejutan dan
kenyataan hidup yang menyentuh, sehingga menghadapkan kita pada pilihan untuk
selalu bersyukur atau mengeluhkan hidup yang dihadapi saat ini. Di sini saya
akan memberikan inspirasi bagaimana harus bersyukur dengan dinamika hidup yang
kita jalani, karena pengalaman membuat kita seringkali tersenyum kembali dan
mungkin mengernyitkan dahi ketika menemukan peristiwa yang sama dengan
pengalaman pribadi atau inspirasi yang didapatkan.
dalam irama secangkir kopi dan laruh putih, persaudaraan dikuatkan |
Pernah merasakan hidup dan tinggal di perkotaan
memberikan kesan tersendiri bagi saya. Banyak orang beranggapan bahwa banyaknya
sarana dan prasarana yang lebih memadai, tingginya tingkat pendapatan penduduk
yang diiringi dengan tingkat kesejahteraan keluarga yang baik, yang terjadi di
kota - kota besar dibandingkan di desa. Sehingga mendorong keinginan bagi orang
- orang di desa untuk mencapai impiannya yaitu tinggal dan hidup di kota.
Laura, sibuk dengan game di gadget ayahnya |
Namun tidak sedikit orang yang jenuh setelah tinggal
dan hidup di kota setelah beberapa waktu, termasuk saya. Keadaan kehidupan sosial di kota - kota besar
identik dengan sikap penduduknya yang cenderung kurang peduli dengan
masyarakat, glamour ditambah dengan kondisi lingkungan yang buruk, secara tidak
langsung memberikan dampak batiniah bagi orang - orang yang hidup di kota namun
memiliki masa kecil di desa yang keadaannya berbanding terbalik dengan keadaan
lingkungan dan sosial di perkotaan.
Konstatinus Mau, Mantan Pekerja di Tanah Papua mensharingkan pengalaman kerja mengais rejeki di tanah orang. Awal sukses adalah disiplin diri. |
Dilahirkan di lingkungan pedesaan adalah suatu hal
yang wajib kita syukuri, dengan segala kesederhanaannya namun mampu mengajarkan
kepada kita bagaimana hidup sederhana, saling menghargai antarsesama, gotong
royong, mandi di kali, bermain dengan permainan - permainan sederhana dll.
Semua itu mungkin tidak akan pernah kita alami ketika kalian di lahirkan di
kota.
Hidup di desa memberikan ketenangan batin
tersendiri. Ketika aktivitas keseharian kita disibukkan dengan rutinitas
pekerjaan yang begitu padatnya. Ada kalanya otak kita memerlukan suatu Refreshing (Penyegaran).
Me-Reset kembali apa yang menjadi Junk di otak kita. Sehingga
otak tidak begitu stress.
Catatan di secarik kertas
Kateri, 3 Februari 2021
Mzaq Chanell