HUJAN DAN TANGIS (Oleh : Jeff ana baba), Sajak/Puisi Duka

HUJAN DAN TANGIS (Oleh : Jeff ana baba), Sajak/Puisi Duka

Korban Banjir Bandang di NTT


1//

Malam

Telah larut

Dan hening

Hujan masih

Bergelitik tandusnya

Bumi yang malang dan kering

Angin

Bergemuruh menjalar

Menikam rusuk

Hingga menembus sum-sum

Dan jantung

Isak tangis

Masih terngiang

Dari pelosok bilik

Hamparan bertameng tebing

2//

Ribuan lara

Merana

Berteduh kepada

Siapa ?

Jika ini adalah ujian

atas kuasaNya

Yang

Seketika

Melebur menjadi hujan

hingga bersarang menjadi

Tangis yang seram dan Nyata

3//

Hanyalah

kepadaMu aku

Bergantung

Jutaan makna hidup

DariMu

Manjabariku dalam renung

Alam

Seketika murka

Hingga aku terjerumus

Dalam

Keruhnya pikiran bingung

Terlena akan alam

Yang seketika

MembinasakanKu

dalam kemurkaan bilik tanjung

4//

Telaga air mata

Berderai bagaikan

Kubangan air hujan yang turun

Meluluhlantakkan

Serpihan nyawa

Hingga tenggelam

Bersama tanah dan lumpur

Seketika aku

Merunduk

Dan merenung

Mengapa ini

Terjadi ?

Akankah ini

Teguran dari-Mu ?

Atas sejuta kesalahan

Dan kelalaian ku?

5//

Tangisku

Tak henti

Melihat kemurkaan ini

Alam

Seolah-olah

Tak bersahabat lagi

Menghempas

Paru-paru alam

Dengan angin

Yang seakan tak terkunci

Membanjiri ku

Dengan tangis

yang berderai

Hingga pedih

Membinasakan saudarahku

Dengan tanah yang subur,

Tanah yang berbekas keringat perawatannya

Yang damai dengan rasa syukur

6//

Jika

Ini adalah

Teguran dariMu

Aku

Tengada dan

Berlutut kepadaMu

Meminta

Belas kasih

Atas kuasaMu

Agar

Kemurkaan ini

Cepatlah berlalu

Lekaslah henti

Dan maafkanlah

Sejuta kesalahan kami

ya Tuhan🙏

#prayforNTT

04/04/21

 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama