Korban Banjir Bandang di NTT |
1//
Malam
Telah larut
Dan hening
Hujan masih
Bergelitik tandusnya
Bumi yang malang dan
kering
Angin
Bergemuruh menjalar
Menikam rusuk
Hingga menembus sum-sum
Dan jantung
Isak tangis
Masih terngiang
Dari pelosok bilik
Hamparan bertameng
tebing
2//
Ribuan lara
Merana
Berteduh kepada
Siapa ?
Jika ini adalah ujian
atas kuasaNya
Yang
Seketika
Melebur menjadi hujan
hingga bersarang
menjadi
Tangis yang seram dan
Nyata
3//
Hanyalah
kepadaMu aku
Bergantung
Jutaan makna hidup
DariMu
Manjabariku dalam
renung
Alam
Seketika murka
Hingga aku terjerumus
Dalam
Keruhnya pikiran
bingung
Terlena akan alam
Yang seketika
MembinasakanKu
dalam kemurkaan bilik
tanjung
4//
Telaga air mata
Berderai bagaikan
Kubangan air hujan yang
turun
Meluluhlantakkan
Serpihan nyawa
Hingga tenggelam
Bersama tanah dan
lumpur
Seketika aku
Merunduk
Dan merenung
Mengapa ini
Terjadi ?
Akankah ini
Teguran dari-Mu ?
Atas sejuta kesalahan
Dan kelalaian ku?
5//
Tangisku
Tak henti
Melihat kemurkaan ini
Alam
Seolah-olah
Tak bersahabat lagi
Menghempas
Paru-paru alam
Dengan angin
Yang seakan tak
terkunci
Membanjiri ku
Dengan tangis
yang berderai
Hingga pedih
Membinasakan saudarahku
Dengan tanah yang
subur,
Tanah yang berbekas
keringat perawatannya
Yang damai dengan rasa
syukur
6//
Jika
Ini adalah
Teguran dariMu
Aku
Tengada dan
Berlutut kepadaMu
Meminta
Belas kasih
Atas kuasaMu
Agar
Kemurkaan ini
Cepatlah berlalu
Lekaslah henti
Dan maafkanlah
Sejuta kesalahan kami
ya Tuhan
04/04/21