Kecerdasan itu adalah kebijaksanaan dan kebijaksanaa adalah
jalan kekudusan. Banyak yang pintar namun tidak menjadi jaminan bahwa mereka
bijak. Karena tidak menunjukan kerendahan hati dan ketaatan. Yang kebanyakan
protes soal PPKM darurat dan tidak taat itu kebanyakan orang pintar loh bahkan
tokoh agama sekalipun. Orang pintar biasanya mulut lebih cepat daripada akal.
Pokoknya omong dulu, benar atau salah urusan kemudian.
Semua dari kita umat Katolik dipanggil untuk menjadi seorang
Katolik yang cerdas karena Katolik itu sendiri adalah Panggilan dari Kristus
untuk hidup dan bertindak menyerupai Dia. Kita Katolik karena didalamnya ada
Kristus (KGK. 830). Setiap kita yang mengaku Katolik dipanggil untuk hidup
didalam dan menyerupai serta membawa Kristus kepada semua orang,
Seperti Yesus Kristus yang adalah Guru Kerendahan Hati dan
Ketaatan maka kita semua yang dipanggil-Nya pun harus hidup dalam semangat
kerendahan hati dan ketaatan dan bukan dalam kesombongan dan keangkuhan. Di
mana ada umat Katolik, dimana ada para imam, suster dan bruder sejatinya disitu
ada Kristus yang hadir dalam kerendahan hati dan ketaatan.
Panggilan sebagai orang Katolik pertama dan utama adalah
mengikuti cara hidup, pengajaran, perbuatan dan karya misi Yesus. “Tuaian
memang banyak tetapi sedikitlah pekerjanya” (Mat 9:37). Dalam permenungan
pribadi, makna dari tuaian memang banyak dan sedikitlah pekerjanya bukan
semata-mata hanya menunjuk pada kwantitas umat Katolik, melainkan lebih dari
itu adalah kwalitas sebagai umat Katolik.
Artinya Tuaian (Umat Katolik) juga harus menjadi Katolik yang
bermutu, cerdas dan bijaksana. Jangan sampai umat Katolik banyak tetapi mutu,
kecerdasan dan kebijaksanaan justru rendah. Sebaliknya pekerja yang sedikit
juga harus memiliki kualitas, kecerdasan dan kebijaksanaan yang besar sehingga
sungguh-sungguh menghadirkan wajah Katolik yang didalamnya ada Kristus.
Singkatnya antara Tuaian dan Pekerja harus sampai pada sebuah
jawaban atas panggilan Kristus; “Minoritas, Kwalitas Mayoritas (besar).” Itulah
Katolik dan panggilan kita sebagai pengikut Kristus.
Manila: 06-Juli 2021
Pater Tuan Kopong MSF