INDEPENDEN EMPUAN Oleh: Mhetallo Adonara (Puisi Kehidupan)

INDEPENDEN EMPUAN Oleh: Mhetallo Adonara (Puisi Kehidupan)

Ilustrasi Sang Ibu dan anak berbicara dengan matahari terbenam

/1/

Lorong langit

Yang mengangkasa

Pasti tahu

 

Senja bersama

Bianglalanya

Takkan cukup menghibur

Lara hati yang terus tertunduk

 

Aku bukan empuan

Yang pandai menyembunyikan

Segenap kesedihan

 

Aku juga bukan empuan

Yang tegar

Menghibur diri

Di tengah ujian dunia

Dalam kesendirian

 

Namun

Satu hal yang ku yakin

Semua akan indah pada waktunya

Meski itu entah kapan

 

/2/

 

Mungkin ini

Adalah salah ku

 

Yang terlalu terbuai

Akan manisnya cinta

Sehingga harus terjerumus

Pada realita yang getir

 

Setangkai mawar

Yang dulu ku aminni

Untuk mekar

Mengisi relung hidupku

 

Kini

Telah layu

Menjadi belukar

Yang terus meniriskan darah

Dalam tapak-tapak hidupku

 

Andai

Waktu bisa berputar kembali

Aku pasti takkan memilih

Berdiri dalam keadaan ini

 

Di mana harus tertekan

Dengan cibiran demi cibiran

Yang hanya menilai

Pada satu sisi

 

/3/

 

Peraduan malam

Kian semakin larut

 

Gundah

Nestapa

Risau

 

Masih berdiri

Di samping ku

Memarangi hati dengan hebat

 

Sungguh

Apalah daya diri ini

Yang hanya bisa berpasrah

Tanpa bisa melawan

 

Tapi

Tuhan pun tahu

Semua bukanlah inginku

 

Karena

Saat matahari terbit dari timur

Laki-laki itu menghilang

Tanpa menoleh

Setelah menitipkan benihnya

Dalam rahim ini

 

/4/

 

Ha .....

Kini

Yang ku punya

Hanya semangat

 

Yang hadir

Dari kedua mata mungil

Yang suci

 

Cuma ia

Yang bisa merubah

Rasa kesalku

Menjadi senyuman

Yang paling jernih

 

Hanya ia

Yang mampu membangkitkan asa ku

Untuk tak menyerah

Berhenti bernafas mengarungi dunia

 

Bersama ia

Aku tahu

Bahwa impian ku

Belum sepenuhnya usai

 

Karena indah atau suramnya

Masa depannya

Ada di tanganku

Yang menyayanginya

Dengan ASI

Tanpa nafkah dari seorang suami

 

/5/

 

Ha......

Nak

Ibu menyayangi mu

Melebihi diri ibu

 

Asal kau tahu

Sembilan bulan

Kau dalam kandungan ibu

 

Banyak cemoohan

Yang ibu derita

Sampai harus memilih

Meninggalkan ayahmu

Guna menyelamatkan nyawa mu

 

Sebab

Ayahmu sendiri

Sangat tak menginginkan hadirmu

Di dunia ini

 

Hingga

Tak heran sampai sekarang

Ia tak sekalipun

Mencari tahu perihal

Ibu dan kamu

 

Ha...

Nak

Maafkan ibu

Yang terlalu memaksamu

Mengerti secepat mungkin

Kehidupan ini yang penuh

Dengan kekurangan

 

Tapi

 

Ibu bersumpah

Pada mu nak

Ibu takkan

Membiarkan mu

Menjatuhkan air mata

Perih nestapa

 

Sebab

Ibu akan selalu ada untukmu

Meskipun

Harus berdarah-darah

 

Karena kau adalah kado

Terindah dari Tuhan

Yang Tuhan titipkan

Untuk ibu jaga

Hingga akhir menjemput

 

Jayapura, 6 September 2021

 




Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama