Gereja Katedral Katolik baru bernama Our Lady of Arabia akan diresmikan di Bahrain pada 10 Desember 2021. (Foto: Twitter) |
Seperti dilaporkan Arab News, Selasa (30/11/2021),
struktur gereja berbentuk bahtera, yang dapat menampung 2.300 orang. Katedral
Our Lady of Arabia akan menjadi katedral Katolik terbesar di wilayah Teluk.
Gereja ini dibangun di atas sebidang tanah yang diberikan delapan tahun lalu
kepada gereja oleh Hamad bin Isa Al-Khalifa, yang telah menjadi raja Bahrain
sejak 2002.
Karena pembatasan Covid-19, hanya sejumlah kecil
orang yang diizinkan menghadiri upacara pengukuhan dan peresmian. Katedral ini
merupakan bagian dari kompleks seluas sekitar 95.000 kaki persegi di Awali,
satu kota madya kecil di pusat Bahrain, yang berpenduduk 1,7 juta orang.
Selain katedral, kompleks dengan deretan pohon palem
ini memiliki gedung serbaguna, halaman, dan area parkir dua lantai. Bangunan
ini dilengkapi altar, tempat pembaptisan, bangku, dan perabotan lainnya dibuat
di Italia.
Katedral ini memiliki kubah segi delapan, detail
geometris yang sangat simbolis yang dapat ditemukan di sejumlah gereja di
seluruh dunia seperti Basilika San Vitale di Ravenna, Italia, dan Katedral
Aachen Jerman.
Raja Hamad secara pribadi mempresentasikan model
katedral sepanjang tiga kaki yang terperinci kepada Paus Fransiskus pada tahun
2014.
Pada tahun 2011, Vatikan secara resmi menyatakan Our
Lady of Arabia sebagai santo pelindung Katolik dari vikariat Kuwait dan Arab.
Belakangan tahun itu, Tahta Suci mereorganisasi
Vikariat Kuwait, memberinya nama baru Vikariat Apostolik Arab Utara, dan
termasuk wilayah Qatar, Bahrain, dan Arab Saudi.
Peresmian katedral menyusul undangan resmi Raja
Hamad kepada Paus Fransiskus untuk mengunjungi Bahrain.
Sheikh Khalid bin Ahmed bin Mohammed Al-Khalifa,
penasihat raja untuk urusan diplomatik, secara pribadi menyampaikan undangan
tersebut ketika dia bertemu dengan Paus Fransiskus dan Kardinal Sekretaris
Negara Pietro Parolin pada 25 November.
Statistik Vatikan memperkirakan bahwa ada hampir
80.000 umat Katolik yang tinggal di Bahrain, kebanyakan mereka berasal dari
Filipina dan India.