Kardinal Jerman Minta Larangan Menikah bagi Pastor Katolik Dihapus

Kardinal Jerman Minta Larangan Menikah bagi Pastor Katolik Dihapus

Kardinal Jerman Reinhard Marx menyebut praktik selibat Gereja Katolik "berbahaya", dan mengatakan "seksualitas adalah bagian dari eksistensi manusia." Gereja Katolik Jerman membahas reformasi menyeluruh.

Kardinal Reinhard Marx



Setapak rai numbeiKardinal Reinhard Marx, Uskup Agung di kota München, Jerman, meminta Gereja Katolik untuk mempertimbangkan mengakhiri wajib selibat bagi para pastor, dengan mengatakan bahwa mereka harus diizinkan untuk menikah jika mereka menginginkannya.

"Akan lebih baik bagi setiap orang, jika ada kemungkinan bagi pastor untuk selibat atau untuk menikah," kata Kardinal Marx dalam sebuah tulisan yang diterbitkan di harian nasional Jerman Süddeutsche Zeitung hari Kamis (3/2).


"Untuk beberapa pastor, akan lebih baik jika mereka menikah. Bukan hanya untuk alasan kehidupan seksual, tetapi karena itu akan lebih baik bagi kehidupan mereka, dan mereka tidak akan begitu kesepian," kata Kardinal Marx. Dia menambahkan: "Saya pikir, banyak hal yang berlaku saat ini tidak dapat (berlaku) terus seperti itu."

 

Paus Emeritus Benediktus XVI, yang disebut gagal menangani kasus pelecehan seksual gereja ketika masih bertugas di München

Skandal pelecehan seksual Gereja Katolik


Keuskupan Agung yang dipimpin Kardinal Marx belakangan jadi fokus dari laporan independen yang menyoroti pelecehan seksual yang terjadi selama beberapa dekade oleh para pastor.


Laporan tersebut antara lain memberatkan Paus Emeritus Benediktus XVI, mantan uskup agung München, yang disebut telah gagal mengambil tindakan terhadap empat tersangka pelaku pelecehan seksual. Kardinal Marx sendiri juga dituduh tidak mengambil tindakan memadai dalam isu itu.


Pada tahun 2021, Kardinal Marx mengajukan permohonan mengundurkan diri kepada Paus Fransiskus karena "kegagalan institusional dan sistemik" gereja dalam menangani skandal pelecehan seksual anak. Namun Paus Fransiskus menolak permohonan itu dengan mengatakan bahwa ia harus tetap menjalankan jabatannya dan membantu mendorong reformasi.


Perubahan prinsip selibat dan peran perempuan di Gereja Katolik


Kardinal Marx mengatakan bahwa praktik selibat adalah sesuatu yang bisa "berbahaya", namun ia tidak menarik hubungan antara praktik selibat dan kasus-kasus pelecehan seksual yang telah mengguncang Gereja Katolik di seluruh dunia.


"Cara hidup dan pengelompokan pria seperti ini memang menarik orang-orang yang tidak cocok dan mungkin tidak dewasa," katanya. "Namun seksualitas adalah bagian dari eksistensi manusia."


Mengenai kemungkinan perempuan menjadi pastor, Kardinal Marx mengatakan bahwa itu adalah topik yang sedang dibahas saat ini di kalangan gereja. "Saya bukan hanya orang yang punya pendapat," katanya, "saya juga harus membantu menyatukan organisasi."


Sebuah kongres yang bertujuan untuk mereformasi Gereja Katolik Jerman dimulai di kota Frankfurt hari Kamis (3/2). Kongres itu diharapkan membahas sejumlah topik penting, termasuk posisi perempuan di gereja, moralitas seksual Katolik dan prinsip selibat. "Kami membutuhkan suara-suara kritis" dari semua lapisan masyarakat, kata Kardinal Marx. hp/yf (dpa, afp, ap)

 

***

Sumber: https://www.dw.com/id





Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama