Foto drone KST Papua di Ilaga, Puncak Papua. (Foto: Pendam Cenderawasih) |
Kapendam
XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga menjelaskan penembakan yang
dilakukan KST Papua terjadi saat proses evakuasi korban penembakan pada Minggu
pagi, sekitar pukul 07.00 WIT.
"Dari atas bukit,
KKB menembaki aparat keamanan, sehingga personel di lapangan membalas kembali
tembakan itu," jelas Aqsha.
Lalu, pukul 09.40 WIT,
KST Papua kembali mengeluarkan tembakan di Kampung Nipuralome, Distrik Ilaga
yang berdekatan dengan tower Telkomsel.
Tidak hanya itu, pukul
09.45 WIT, KST Papua membakar Pasar Tradisional Ilaga di Kampung Nipuralome.
Untuk meyakinkan tindakan pembakaran pasar oleh KST, maka TNI menerbangkan
drone ke arah bunyi tembakan dan terdapat kepulan asap.
"Hasil dari
pantauan drone, terlihat 7 orang KST membawa senjata 1 pucuk SS1 berada di
sekitar tower Telkomsel dan kepulan asap berasal dari rumah warga yang
dibakar," ungkap Kapendam.
Kemudian pukul 10.35
WIT, terdengar tembakan pistol sekitar 15 kali dari arah bangunan gereja atau
bawah Aula Negelar Distrik Ilaga yang berjarak sekitar 150 meter dari Pasar
Tradisional Ilaga.
Pukul 11.48 WIT terjadi
aksi mencurigakan 2 orang KST menggunakan 1 unit sepeda motor dengan kecepatan
tinggi dari arah Kampung Kunga, Distrik Gome melintasi Pos Koramil Gome.
"2 orang KST
terlihat membawa tas plastik merah di dalamnya membawa amunisi. Aparat TNI
mencoba menghentikan dengan tembakan peringatan, namun kedua orang KST berhasil
melarikan diri," kata Aqsha.
Dari tindakan aparat
gabungan menyebabkan 7 orang KST yang berada di sekitar tower Telkomsel
melarikan diri menuju hutan Eromaga, Distrik Omukia.
***
Sumber: bumipapuan.com