Bersama Oma Lidvina dan Oma Kristina |
Garis wajahmu terlihat teduh melewati masa, serta indahnya dunia.
Suara lembutmu begitu santun menjadi
ingatan hidup untuk selalu kami cucu-cucumu ingat.
Dari tatapanmu
dapat aku cerna sebuah lelah yg amat,
Keriputnya kulitmu
mengajariku arti ketabahan menikmati irama hidup di usia senja,
Syair sebait
menceritakan kehidupan sepimu dari belai kebersamaan...
Karena
Paling beruntungnya
orang tua adalah memiliki kesempatan dari anak"nya untuk mendapat
perhatian kasih layaknya anak" kecil kembali....
Dan itu tanda tanya
besar di hayat mu yg semakin sore!!!!!!????.....
Aku bersamamu di titik
terkecil dari coretan panjang kisahmu...
Semoga berkah Allah
menyertaimu.
Engkau ilham
kesederhanaan dan ketabahan hidupku..
Ego terlembutku..
Kasih sayang
terbesarku...
Wahai kalam do'aku yg
renta ...
Sajak kekagumanku yg
paling kental
Perasa batinku yg
menyayat hati..
Di tiap kerling matamu
aku melihat air mata kerinduan bersama anak dan cucumu...
Sekarang sudah tidak
lagi muda, senyum cantik masih tersimpan dalam keseharian.
Tubuh tidak lagi kuat
tetapi semangat selalu ada untuk berjumpa dengan cucu kesayangan. Ingatan
menjadi kenangan sampai cerita dahulu dan sekarang.
Tenaga menjadi
kasihsayang,tak terbatas melewati usia. Cucu terdiam melihat kharisma rambut
putih terjuntai panjang.
Doa dan harapan selalu
terucap dalam keheningan ketika matahari terbit.
Untuk semua bentuk cinta manusia berdekatan emosional kasih sayang.
Kateri, 06 Februari 2022
Teruntuk Oma Tersayang Ludwina Aek dan Kristina Iba