Asyik! Motif Kain Adat Mandeu Dipakai Presiden RI Saat Peresmian Politeknik Unhan di Belu, Tokoh Adat dan Masyarakat Merasa Bangga

Asyik! Motif Kain Adat Mandeu Dipakai Presiden RI Saat Peresmian Politeknik Unhan di Belu, Tokoh Adat dan Masyarakat Merasa Bangga

FOTO : Presiden RI, Jokowi mengenakan tenun ikat asli kerajaan Mandeu saat peresmian kampus Politeknik "Ben Mboi" UNHAN di Kabupaten Belu, Provinsi NTT


Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk Numbei)Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo meresmikan Kampus Politeknik “dr. Aloysius Benedictus Mboi”, Universitas Pertahanan, di Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur, wilayah perbatasan Negara RI-RDTL, Kamis (24/03/2022).

Peresmian Politeknik “Ben Mboi” Unhan yang berlokasi di Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Presiden Jokowi didampingi Menteri Sekretaris Negara, Pratikno; Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto; Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Laiskodat; Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin; dan Rektor Universitas Pertahanan RI.

Satu hal yang tidak terlepas dari mata seluruh masyarakat yaitu tenun ikat bermotif asli dari Kerajaan Mandeu.

Tenun Ikat / Kain Adat berwarna merah hati/maroon ini begitu nyaman dipundak orang nomor 1 Republik Indonesia saat acara peresmian kampus Politeknik “Ben Mboi” Unhan di Belu-NTT.

FOTO : Nai (Raja Mandeu) yang juga adalah anggota DPRD Belu, Theo Manek.(tim)


Tenun ikat bermotif asli dari Kerajaan Mandeu dipakai oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, tokoh adat dan seluruh masyarakat Mandeu, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu merasa sangat bangga akan hal tersebut.

Hal ini diungkapkan Nai (Raja) Mandeu, Theodorus Frederikus Seran Tefa saat diwawancarai awak media The East Indonesia, Jumat (25/03/2022).

“Sebagai tokoh adat, Nai (Raja) Mandeu bersama dengan masyarakat Mandeu, kami merasa sangat bangga dengan dipakai tenun ikat asli kerajaan Mandeu oleh Presiden Republik Indonesia, Bapak Jokowi,” pungkasnya.

Lanjut pria yang akrab disapa Theo Manek ini, “Kami tentu memberikan penghargaan tertinggi kepada Bapak Presiden Jokowi yang sudah berkenan mengenakan kain adat asli kerajaan Mandeu. Bangga sekali hasil tenunan kami, tenunan Mandeu, bisa dipakai Bapak Presiden Jokowi. ”

Menurut pria yang juga menjabat sebagai anggota DPRD kabupaten Belu ini bahwa dengan dipakai oleh Presiden RI, Jokowi maka itu akan menjadi motivasi khusus bagi para penenun karena mereka dihargai akan hasil karya mereka.

“Dengan dipakainya tenun ikat motif asli kerajaan Mandeu dipakai orang nomor satu di Indonesia ini, tentunya menjadi motivasi tersendiri bagi para penenun kita di Mandeu dan secara umum Kabupaten Belu dan NTT dalam mempertahankan karya asli daerah,” pintanya.

Karena itu, Theo Manek mengajak para penenun di Mandeu, dan secara umum Kabupaten Belu serta Provinsi NTT untuk terus berkarya menghasilkan produk-produk tenun ikat yang bernilai jual tinggi sehingga dapat dipasarkan dalam meningkatkan kesejahteraan.

Anggota DPRD periode kedua ini juga berharap agar dengan dipakainya tenun ikat asli kerajaan Mandeu oleh Presiden RI, Pak Jokowi, tercipta kesempatan bagi produk lokal, Mandeu dan Kabupaten Belu untuk terus dikenal masyarakat luas.

“Kita berharap kerajinan tenun ikat ini tidak hanya dikenal di Kabupaten Belu dan NTT, namun bisa di kenal di tingkat Nasional maupun Internasional,” tandasnya.

Terhadap Pemerintah Daerah Kabupaten Belu, Theo Manek berharap agar pihak Pemerintah dapat memberikan dukungan dalam melestarikan dan mempertahankan tenun ikat asli Kabupaten Belu berupa pendidikan dan pelatihan, pemberian bantuan alat produksi, pengikut sertaan dalam pameran, perlindungan hak paten, serta peningkatan kecintaan masyarakat terhadap hasil kerajinan tenun ikat di daerahnya sendiri. 

***

Source: theeast.co.id

 


Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama