FOTO : Presiden RI, Jokowi mengenakan tenun ikat asli kerajaan Mandeu saat peresmian kampus Politeknik "Ben Mboi" UNHAN di Kabupaten Belu, Provinsi NTT |
Peresmian Politeknik “Ben Mboi” Unhan yang berlokasi
di Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu tersebut ditandai
dengan penandatanganan prasasti oleh Presiden Jokowi didampingi Menteri
Sekretaris Negara, Pratikno; Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto; Gubernur
Nusa Tenggara Timur, Viktor Laiskodat; Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin; dan
Rektor Universitas Pertahanan RI.
Satu hal yang tidak terlepas dari mata seluruh
masyarakat yaitu tenun ikat bermotif asli dari Kerajaan Mandeu.
Tenun Ikat / Kain Adat berwarna merah hati/maroon
ini begitu nyaman dipundak orang nomor 1 Republik Indonesia saat acara
peresmian kampus Politeknik “Ben Mboi” Unhan di Belu-NTT.
FOTO : Nai (Raja Mandeu) yang juga adalah anggota DPRD Belu, Theo Manek.(tim) |
Tenun ikat bermotif asli dari Kerajaan Mandeu
dipakai oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, tokoh adat dan seluruh
masyarakat Mandeu, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu merasa sangat bangga akan
hal tersebut.
Hal ini diungkapkan Nai (Raja) Mandeu, Theodorus
Frederikus Seran Tefa saat diwawancarai awak media The East Indonesia, Jumat
(25/03/2022).
“Sebagai tokoh adat, Nai (Raja) Mandeu bersama
dengan masyarakat Mandeu, kami merasa sangat bangga dengan dipakai tenun ikat
asli kerajaan Mandeu oleh Presiden Republik Indonesia, Bapak Jokowi,”
pungkasnya.
Lanjut pria yang akrab disapa Theo Manek ini, “Kami
tentu memberikan penghargaan tertinggi kepada Bapak Presiden Jokowi yang sudah
berkenan mengenakan kain adat asli kerajaan Mandeu. Bangga sekali hasil tenunan
kami, tenunan Mandeu, bisa dipakai Bapak Presiden Jokowi. ”
Menurut pria yang juga menjabat sebagai anggota DPRD
kabupaten Belu ini bahwa dengan dipakai oleh Presiden RI, Jokowi maka itu akan
menjadi motivasi khusus bagi para penenun karena mereka dihargai akan hasil
karya mereka.
“Dengan dipakainya tenun ikat motif asli kerajaan
Mandeu dipakai orang nomor satu di Indonesia ini, tentunya menjadi motivasi
tersendiri bagi para penenun kita di Mandeu dan secara umum Kabupaten Belu dan
NTT dalam mempertahankan karya asli daerah,” pintanya.
Karena itu, Theo Manek mengajak para penenun di
Mandeu, dan secara umum Kabupaten Belu serta Provinsi NTT untuk terus berkarya
menghasilkan produk-produk tenun ikat yang bernilai jual tinggi sehingga dapat
dipasarkan dalam meningkatkan kesejahteraan.
Anggota DPRD periode kedua ini juga berharap agar
dengan dipakainya tenun ikat asli kerajaan Mandeu oleh Presiden RI, Pak Jokowi,
tercipta kesempatan bagi produk lokal, Mandeu dan Kabupaten Belu untuk terus
dikenal masyarakat luas.
“Kita berharap kerajinan tenun ikat ini tidak hanya
dikenal di Kabupaten Belu dan NTT, namun bisa di kenal di tingkat Nasional
maupun Internasional,” tandasnya.
Terhadap Pemerintah Daerah Kabupaten Belu, Theo
Manek berharap agar pihak Pemerintah dapat memberikan dukungan dalam melestarikan
dan mempertahankan tenun ikat asli Kabupaten Belu berupa pendidikan dan
pelatihan, pemberian bantuan alat produksi, pengikut sertaan dalam pameran,
perlindungan hak paten, serta peningkatan kecintaan masyarakat terhadap hasil
kerajinan tenun ikat di daerahnya sendiri.
***
Source: theeast.co.id