Ilustrasi kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. (Foto: B1/Muhammad Reza) |
Kapolres Nduga Kompol Budhiarta kepada Antara, Sabtu
(26/3/2022) malam mengakui adanya penyerangan yang dilakukan KKB ke pos Satgas
Mupe di Kwareh Bawah. Penyerangan dilakukan KKB dari dua arah dan mereka
semuanya membawa senjata api.
Bahkan bunyi tembakan dari senjata pelontar granat
jenis GLM yang dipegang Egianus Kogoya terdengar hingga ke Polres Nduga yang
berjarak sekitar 1,2 KM dari Pos Satgas Mupe, aku Komang yang mengaku sedang
bersiaga di Kenyam bersama anggotanya.
Dikatakan, GLM yang dibawa Egianus Kogoya beserta
senjata api yang dibawa anggota KKB saat penyerangan merupakan senjata rampasan
dan milik TNI.
Sebelum penyerangan terjadi, masyarakat di sekitar
Kenyam sudah mendengar informasi yang menyatakan KKB akan melakukan
penyerangan, namun tidak diketahui pasti kapan dan ke mana serangan itu
dilakukan.
"Hari ini hingga siang situasi kamtibmas di
sekitar Kenyam kondusif, namun tiba-tiba sekitar pukul 17.45 WIT, terdengar
bunyi tembakan dan ada laporan pos Marinir di Kwareh Bawah diserang, "
ungkap Komang.
Ditambahkan, saat ini seluruh personel termasuk para
korban sudah dievakuasi ke pos kotis yang berjarak sekitar 2,5 KM dari tempat
kejadian perkara.
Komang Budhiarta mengatakan, korban akan dievakuasi
ke Timika pada Minggu (27/3/2022) besok.
***
Sumber: ANTARA