Berikut Setapak Rai Numbei merangkum fakta-fakta yang terjadi
pada ekonomi Rusia usai invansi ke Ukraina.
Seorang pria berdiri di luar pabrik gas alam cair (LNG) di Korsakov, Pulau Sakhalin, Rusia. Foto: Natalia Kolesnikova/AFP |
Perbankan Rusia
Diblokir
Sejumlah negara telah menyepakati pemblokiran
bank-bank Rusia dari SWIFT code. Kode Society for Worldwide Interbank Financial
Telecommunication atau SWIFT code adalah sebuah kode unik dari suatu bank agar
dapat melakukan transaksi ke bank lain di luar negeri.
Pasukan pro-Rusia terlihat di atas kendaraan lapis baja di pemukiman Buhas (Bugas) yang dikuasai separatis, di wilayah Donetsk, Ukraina, Selasa (1/3/2022). Foto: Alexander Ermochenko/REUTERS |
Dilansir dari situs resminya, swift.com, Jumat (4/3) mereka mengeklaim sebagai sebuah jaringan pengiriman pesan (kode) yang menghubungkan lebih dari 11.000 organisasi perbankan, sekuritas, infrastruktur pasar, dan pelanggan korporat di lebih dari 200 negara dan wilayah.
Apabila bergabung pada jaringan SWIFT, maka sebuah
bank akan mendapatkan banyak kemudahan, sebab aktivitas transaksi keuangan di
bank tersebut dapat berjalan lebih efisien. Keuntungan lainnya bagi bank yang
memiliki SWIFT code adalah bisa meminimalisir risiko operasional, menekan
jumlah biaya, serta standarisasi dan optimasi aktivitas transaksi keuangan.
Dengan diputusnya jaringan beberapa bank Rusia dari
sistem SWIFT, maka arus keuangan negara tersebut akan terganggu karena tidak
dapat memproses transaksi ke luar negeri.
SWIFT juga telah merilis pernyataan resminya terkait
keputusan diplomatik yang diambil oleh Uni Eropa, Inggris, Kanada dan Amerika
Serikat yang sepakat memblokir Rusia dari jaringan tersebut.
Sesuai dengan instruksi hukum di EU Council
Regulation (EU) 2022/345 tanggal 1 Maret 2022, SWIFT akan memutuskan sambungan
7 entitas perbankan Rusia dan anak perusahaannya dari jaringan SWIFT. “Peraturan
ini mengharuskan kami untuk memutuskan entitas yang teridentifikasi pada 12
Maret 2022, dan kami akan melakukannya sesuai dengan (aturan) itu,” tulis
SWIFT.
Mata Uang Rubel
Anjlok, Peringkat Utang Rusia Masuk Level Sampah
Nilai tukar mata uang Rusia, Rubel, terhadap dolar
telah merosot ke level terendah pada hari Kamis (3/3). Dikutip dari Reuters,
Jumat (4/3), Fitch dan Moody's pun menurunkan peringkat utang Rusia menjadi
status "junk" karena kedua lembaga pemeringkat itu menilai
langkah-langkah yang diambil oleh bank sentral dan kementerian keuangan Rusia
telah gagal menghentikan penurunan mata uang mereka.
Berdasarkan data Reuters, nilai Rubel berakhir pada
level 106,01 per dolar pada penutupan Rabu, setelah mencapai rekor terendah
intraday di 118,35, turun lebih dari 10 persen pada hari itu. Sementara
terhadap Euro, Rubel juga ditutup turun lagi 1,9 persen di level 117,60. Di
pasar luar negeri, Rubel sempat diperdagangkan pada level 110 per dolar, turun
9,1 persen kemarin.
Sederet
Perusahaan Global Hengkang dari Rusia
Sederet perusahaan raksasa skala dunia mulai hengkang
dari Rusia. Mereka telah memutuskan untuk menghentikan operasional hingga
menyetop aktivitas impor ekspor mereka dari dan ke Rusia.
Di sektor otomotif, perusahaan raksasa seperti
Mercedes-Benz Group, General Motors, Volvo, Jaguar Land Rover, Renault, Harley-Davidson,
Ford, BMW hingga sederet produsen mobil asal Jepang seperti Toyota, Mazda,
Honda, dan Mitsubishi memutuskan hengkang dari Rusia.
Ilustrasi logo mobil toyota. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan |
Sementara di sektor Aviasi, Airbus dan Boeing
menangguhkan pengiriman suku cadang ke Rusia, sementara AerCap Holdings telah
menghentikan aktivitas leasing dengan maskapai Rusia.
Lalu di sektor perbankan beberapa bank mulai
mengurangi hubungan dengan bank dan dana dari Rusia seperti Bank Global HSBC,
Nordik Nordea, Raiffeisen Bank International (RBI), dan Mashreqbank Dubai.
Beberapa perusahaan minyak juga mengatakan mereka
akan melakukan divestasi dari proyek-proyek Rusia. Di antaranya yaitu BP,
Shell, TotalEnergies, ExxonMobil, Siemens Energy, dan lain-lain.
Selain itu studio Hollywood juga menangguhkan rilis
film baru seperti Disney, Warner Bros, Sony Pictures Entertainment. Bahkan
Netflix telah menghentikan proyek dan akuisisi film.
Di sektor industri, beberapa perusahaan memutuskan
untuk menangguhkan operasi hingga menghentikan pesanan dan pengiriman baru
seperti Sandvik, Siemens, ABB dll.
Ilustrasi menonton Netflix. Foto: Melly Meiliani/kumparan |
Layanan pengiriman juga dilaporkan telah menghentikan
sebagian besar kargo mereka ke dan dari Rusia. Di antaranya FedEx Corp hingga
tiga jalur peti kemas terbesar yaitu MSC, Maersk dan CMA CGM. Ada juga Hapag
Lloyd Jerman dan perusahaan tanker minyak Frontline.
Sejumlah perusahaan pakaian juga menarik diri dari
kemitraan di Rusia dan membatasi penjualan di negara tersebut. Di antaranya
yaitu Adidas, Nike, Puma, dan H&M. Perusahaan teknologi seperti Apple,
Alphabet's Google, Microsoft, Dell membatasi akses media Rusia ke platform mereka
dan beberapa mengurangi penjualan produk.
Selain itu Ericsson dan Nokia juga menghentikan
pengiriman ke Rusia. Beberapa perusahaan lain yang ikut hengkang yaitu produsen
peralatan rumah tangga asal Swedia, Electrolux hingga platform musik Spotify.