Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam sambutannya di acara peringatan Hari Ulang Tahun Nahdlatul Ulama ke-95. Foto: PDIP |
Megawati lalu
menyinggung para bapak yang harusnya bisa menyediakan dana untuk penyediaan
tabung tersebut. Ia menyindir para bapak yang tak segan mengeluarkan uang untuk
rokok, namun tidak mau membeli tabung pemadam kebakaran.
"Kalau, 'oh itu
kan mahal, Bu'. Sekarang mikir aja. Katanya paling murah [tabung] 100 ribu.
Daripada bapak-bapak ngerokok. Kenapa bisa beli rokok? Itu satu pak berapa? Kan
bisa ya dari satu pak kamu bapak-bapak beli aja setengah dulu [sisanya buat
beli tabung]. Kan daripada [kalau gak beli tabung pemadam] enggak cuma istri
yang rugi, kamu juga. Gak punya rumah," kata Megawati secara virtual dalam
acara Demo Masak Tanpa Minyak PDIP, Senin (28/3).
"Ayo bapak-bapak
pikir. Beli lah itu. Bapak-bapak kesombongannya kayaknya kalau enggak beli
rokok bakal kiamat. Lah, ego kamu turunkan," imbuh dia.
Megawati merasa
prihatin karena menurutnya, belakangan sekarang sering terjadi kebakaran yang
berdampak pada kerugian besar. Seharusnya, kata Megawati, ini bisa dicegah
apabila setiap warga punya tabung pemadam kebakaran untuk pertolongan pertama.
"Saya pusing,
kenapa sih kebakaran ditungguin, kalau sudah kejadian baru heboh. Saya sampai
pikir kerja nya RT/RW opo yo? Beli lah itu alat semprot. Tabung pemadam api
itu, lho. Kalau gotong royong apa enggak bisa [beli] satu? Jakarta kemarin
sampai 10 rumah apa lah," ujar Mega.
Ilustrasi alat pemadam api ringan (APAR). Foto: Shutterstock
"Apa enggak ada
yang kepikiran beli tabung? Saya di setiap rumah saya ada, lho. Saya sampai
tanya Bu Sri Mulyani, karena di BRIN saya Ketua dewan. Kalau terjadi bencana
termasuk kebakaran itu kerugiannya [bagaimana]?" tambahnya.
Megawati juga berpesan
kepada masyarakat untuk hati-hati. Ia mengingatkan jangan sampai kebakaran
terjadi hanya karena lupa mematikan kompor.
"Lalu karena itu,
karena lupa mematikan kompor. Mbok ya kenapa sih pake lupa? Saya di dapur, saya
tulis lho, kalau mau tutup dapur. Dibersihkan pertama, lalu dilihat kompor dan
sebagainya. Di dapur saya selalu ada tabung," tutur Mega.
Di sisi lain, pesan
Megawati terkait pencegahan secara khusus diberikan kepada kader-kader partai.
Ia mewanti-wanti jangan sampai kader tak mengantisipasi kebakaran dan lambat
dalam membantu warga yang terdampak bencana.
"Di partai awas
enggak ada gituan [tabung pemadam kebakaran]. Saya sudah intruksikan. Itu
pertolongan pertama. Daripada nungguin damkar? Damkar pernah itu kamu hitung
paling dekat di mana? [Kalau dibilang] 'Ini remeh temeh amat Ibu', no! Tidak
kalau dikorelasikan kerugian. Enggak punya rumah, arta benda," papar Mega.
"Urusan bencana
sebenarnya bisa dicegah. Jangan tergantung damkar. Damkar saya pernah lihat, somewhere,
udah neng nong neng datang, lho kok pergi lagi. Saya nanya, 'itu kenapa?' [Ternyata]
enggak ada airnya. Pikir. Ini pikiran praktis saya berikan ke kalian yang bisa
terjadi. Masa sih gitu aja enggak bisa mikir?' pungkasnya.
***
Source: kumparan.com