Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) saat Silaturahim Kebangsaan Gus Muhaimin bersama Tokoh-Tokoh Agama Kristen-Katolik di Jakarta, Senin (25/4). Foto/Dok/PKB |
Menurut Gus Muhaimin,
bangsa ini bisa kuat karena ditopang oleh agama-agama. Karena itu, Ketua Umum
Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB ) ini meminta kader PKB dimanapun berada untuk
menjadi garda terdepan dalam melindungi para pemeluk agama sesuai dengan
keyakinan masing-masing.
”Jadi, mari kita
lindungi semua umat beragama di Indonesia untuk bebas menjalankan amal ibadah,
menjalankan kegiatan keagamaan sesuai yang diyakini karena itu dijamin oleh
konstitusi dan dijamin oleh agama Islam sendiri. Jangan salah paham, Islam
sendiri juga harus menghormati keyakinan ibadah dan pemeluk agama lain,” ujar
Gus Muhaimin saat Silaturahim Kebangsaan Gus Muhaimin bersama Tokoh-Tokoh Agama
Kristen-Katolik di Gedung Nusantara V, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta,
Senin (25/4/2022).
Hadir dalam acara tersebut para pendeta dan
romo antara lain Sekretaris Eksekutif Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia
(PGI) Pendeta Jimmy Sormin, Romo Hans Jeharut, Romo Heri Wibowo, Pendeta Ronny
Mandang, Ketua Sinode Kristen Oikumene Hermanus Laelu, Sekretaris Umum Gereja
Kristus Rahmani Indonesia George Fakdawer, serta Sekjen Asosiasi Pendeta
Indonesia Pendeta Estefanus Balaati.
Gus Muhaimin
mengatakan, kebersamaan dan kekompakan harus terus ditunjukkan di tengah
berbagai tantangan bangsa yang semakin sulit. Mulai dari kondisi ekonomi,
melambungnya harga-harga kebutuhan pokok, resesi di berbagai tempat, termasuk
meningkatnya gini rasio dan kesenjangan sosial.
Cucu salah satu pendiri
Nahdlatul Ulama (NU) KH Bisri Syansuri ini mengatakan, saat ini masih banyak
kekhawatiran di berbagai tempat untuk bisa menjalankan ibadah dengan tenang,
terutama di wilayah dimana agama tertentu menjadi minoritas.
”PKB akan terus berusaha
keras, berbagai cara untuk terus menjadi kekuatan penopang kebebasan beribadah,
dalam menjalankan keimanan. Kami instruksikan kader PKB, para ulama, kiai
mendorong kebebasan beribadah. Tak boleh lagi ada hambatan menjalankan ibadah
hanya karena kesalahpahaman,” urainya.
Menurut Gus Muhaimin,
kebebasan menjalankan ibadah, selain dilindungi negara, juga sesuai keyakinan
yang diajarkan dalam agama Islam. ”Kami minta kader PKB turun langsung membela
saudara-saudara, umat apapun yang ingin menjalankan ibadahnya harus
dilindungi,” katanya.
Gus Muhaimin bahkan
berharap Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor Nomor 9
dan Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah/Wakil
Kepala Daerah dalam Memelihara Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan Forum
Kerukunan Umat Beragama, dan Pendirian Rumah Ibadah agar dihapus karena hanya
menambah beban masalah di masyarakat.
”Pemerintah, baik
presiden atau kepala daerah harus bersikap tegas agar agama dan keyakinan
masing-masing orang diberikan fasilitas. Pemerintah siapapun bahwa tak perlu
ragu-ragu lagi dalam melindungi warganya melaksanakan ibadahnya. Bangsa kita
adalah bangsa yang semakin dewasa. Ini problem yang terjadi dan
mengkhawatirkan. Keyakinan agama manapun harus diberikan kebebasan dan bantuan.
Itulah bangsa yang maju dan beradab di Bumi Nusantara kita,” tuturnya.
Sementara itu, Pendeta
Jimmy Sormin mengatakan pertemuan para pendeta dan romo dengan Gus Muhaimin
tersebut sangat positif sebagai ruang diskusi sehingga ada masukan satu sama
lain. ”Ini satu bentuk atau model yang sangat positif untuk ditiru
partai-partai dan lembaga-lembaga lain untuk memberikan ruang dialog,”
tuturnya.
Mengenai komitmen PKB
untuk mengawal kebebasan beragama, Pendeta Jimmy Sormin sangat mengapresiasi
jika ada yang mau bersama-sama mengupayakan itu. ”PKB sebagai bagian dari
elemen bangsa berfikir dan mengupayakan langkah konkret untuk konsen tentang
itu sehingga ada akselerasi semua taat norma dan regulasi yang kemudian kita
hidup dalam kerukunan,” tuturnya. *** sindonews.com