Paus Fransiskus melambai
kepada kerumunan di Basilika St. Peter seusai misa Paskah, Minggu (17/4/2022).
(Sumber: AP Photo/Alessandra Tarantino) |
Paus mengungkapkan
akibat penyerangan Rusia ke negara itu, Ukraina telah ditarik ke perang yang
kejam dan tak masuk akal.
Pernyataan itu
diungkapkan Paus saat memberikan pesan Paskah di Basilika St. Peter,
Minggu (17/4/2022), seusai misa Paskah.
“Kita semua telah
melihat banyak darah, terlalu banyak kekerasan. Hati kita juga, dipenuhi
ketakutan dan kecemasan, mata kita juga sulit percaya pada perang Paskah ini,”
tuturnya dikutip dari CNN.
“Semoga ada perdamaian
untuk Ukraina yang dilanda perang, yang begitu tersiksa dengan kekerasan dan
penghancuran perang yang kejam dan tak masuk akal yang telah menyeretnya,”
kata Paus.
Sekitar 100.000 orang
menghadiri Misa Paskah di lapangan St.Peter dan di area terdekat.
Di antara mereka juga
hadir sejumlah politisi Ukraina, termasuk Ivan Fedorov Wali Kota Melitopol yang
sempat ditangkap oleh pasukan Rusia, bulan lalu.
“Dalam hati saya
bersama banyak korban Ukraina, jutaan pengungsi, keluarga yang terbagi, orang
tua yang dibiarkan sendiri, kehidupan hancur dan kota-kota diratakan dengan
tanah,” katanya.
“Saya juga melihat
wajah anak-anak yatim piatu yang melarikan diri dari perang,” katanya.
Pada kesempatan itu,
Paus juga menyoroti tindakan amal meski adanya rasa sakit karena perang.
Salah satunya, adalah
dengan membuka pintu bagi keluarga dan komunitas yang menyambut pengungsi dan
migran di seluruh Eropa.
***
Sumber : CNN