Foto bersama Kepala Sekolah SMA Bina Mandiri Sukabi, Kabupaten Malaka Bapak Melki Menu bersama istri dan anak-anaknya |
Dalam tulisan singkat
ini hendak dipaparkan bagaimana menjadi seorang Kepala Sekolah, antara impian
indah dalam sebuah cita-cita -di satu pihak- versus fakta –di pihak lain- yang
akan dialami langsung yang mengandung potensi konflik. Namun tulisan ini
sebatas sebuah ulasan teoritis yang dipadukan dengan pengamatan sebagai pegiat dunia pendidikan.
Tugas dan Peran Sentral Kepala Sekolah
Siapa sebetulnya
seorang kepala sekolah itu? Dia adalah salah satu guru yang diberi kepercayaan
dengan tugas tambahan sebagai kepala sekolah.
Di pundak seorang
pemimpin diletakkan banyak hal yang menjadi harapan publik di lingkup instansi
yang dipimpinnya. Maka menjadi seorang pemimpin seperti kepala sekolah meliputi
banyak hal dan aspek, yang diakumulasi dalam tugas–tugas sebagai edukator, manajer,
administrator, supervisor, leader, innovator, dan motivator.
Sebagai edukator, seorang kepala sekolah berupaya meningkatkan profesionalisme semua komponen di lingkup kerjanya dengan menciptakan iklim sekolah yang kondusif. Dengan demikian ia dapat dengan leluasa memberikan nasehat, mendorong dan melaksanakan model pembelajaran yang menarik seperti team teaching, moving class, accelaration program, dan lain-lain.
Sumidjo seperti yang
dikutip oleh Mulyasa (2013: 99-100) menegaskan, sebagai pendidik (edukator),
seorang kepala sekolah harus berusaha menanamkan, memajukan dan meningkatkan
pembinaan mental, moral, fisik dan artistik. Dengan pembinaan mental yang baik
dan terus-menerus, kiranya para stakeholder sekolah semakin hari semakin
menghayati tugasnya sebagai karya kemanusiaan bukan sekedar sarana perolehan
nafkah. Demikian pula para peserta belajar semakin hari merasa at home, kerasan
atau betah di sekolah tempat mereka menimbah ilmu dan aneka pendidikan. Dengan
pembinaan moral, kepala sekolah mendidik segenap komponen sekolah menyangkut
sikap, tutur kata dan perbuatan serta hak dan kewajiban masing-masing tenaga
pendidikan dan peserta didik.
Selain itu kepala
sekolah juga membina warga sekolahnya tentang hal-hal yang berkaitan dengan
kondisi jasmani, kesehatan fisik dan penampilan lahiriah yang baik ketika
berada dalam lingkungan sekolah maupun di tengah masyarakat. Dan yang tidak
terlupakan, seorang kepala sekolah juga perlu membina kepekaan terhadap
keindahan sekolah baik di dalam ruangan-ruangan maupun di lingkungan
sekitarnya.
Dalam peranannya
sebagai manajer, seorang kepala sekolah sebaiknya secara strategis mendorong
dan memafasilitasi kerjasama yang baik, memberi ruang dan waktu untuk berkreasi
meningkatkan kinerja kerja masing-masing pihak, dan menggunakan kemampuan
individual sebagai kekuatan bersama dalam membangun sekolah yang dipimpinnya.
Dalam kebersamaan kepala sekolah memanfaatkan segenap kekuatan sekolah dalam
mewujudnyatakan visi dan misi sekolah (serta spiritualitas sekolah –khusus sekolah
swasta).
Sebagai administrator, kepala sekolah selalu berhubungan dengan hal menyangkut pencatatan, penyusunan dan pendokumenan seluruh aktivitas sekolah. Kosekeuensinya, seseorang yang terpilih menjadi kepala sekolah haruslah paham benar tentang pengelolaan kurikulum, administrasi peserta didik, administrasi personalia, sarana prasarana, kearsipan, dan administrasi keuangan.
Sebagai pemimpin di
lembaga pendidikan formal sekolah, tugas dan tanggung jawab yang amat penting
juga adalah perannya sebagai supervisor.Dalam hal ini segala aktivitas di
sekolah ini disupervisi. Ada pengawasan dan pengendalian sebagai kontrol agar
kegiatan pendidikan di sekolah terarah pada tujuan yang telah ditetapkan serta
sesuai dengan visi, misi dan spiritualitas sekolah yang dipimpinnya.
Kegiatan supervisi
dapat dibuat dalam bentuk diskusi kelompok, kunjungan kelas, pembicaraan
individual, dan simulasi pembelajaran.
Selain tugas-tugas di
atas, kepala sekolah juga sebagaileader,yang senantiasa memberikan petunjuk dan
pengawasan, meningkatkan kemauan tenaga pendidikan, membuka wawasan dua arah,
mendelegasikan tugas. Untuk itu, menurut Wahjosumijo seperti yang dikutip oleh
Mulyasa, seorang kepala sekolah harus memiliki karakter khusus yang mencakup
kepribadian, keahlian dasar, pengalaman dan pengetahuan profesional, serta
pengetahuan administrasi dan pengawasan (Mulyasa, 2013: 115).
Sebagai
innovator, kiranya seorang kepala sekolah senantiasa membuat
terobosan-terobosan baru yang dapat menunjang dan meningkatkan kualitas segala
aktivitas di sekolah. Orang yang inovatif diindikasikan dengan karya-karya yang
bersifat konstruktif, kreatif, delegatif, integratif, rasional dan obyektif,
pragmatis. Keteladanan, kedisiplinan, adaptable, dan fleksibel juga ciri-ciri
yang menggambarkan seseorang itu mampu membuat inovasi di lingkungan tempat
kerjanya.
Orang yang inovatif biasanya berusaha mencari, menemukan dan melaksanakan berbagai pembaharuan di sekolahnya. Hal-hal baru seperti moving class,pembelajaran berbasis ICT dilengkapi dengan kecakapan menggunakan program-program komputer tertentu dalam presentasi merupakan contoh konkret pembaharuan di sekolah.
Sebagai
motivator, seorang kepala sekolah selalu memberikan motivasi kepada
segenap tenaga kependidikan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Peran ini
bisa diwujudkan dengan pengaturan lingkungan fisik yang kondusif dan menunjang
pelaksanaan tugas masing-masing komponen sekolah. Apalagi jika ditunjang dengan
menciptakan suasana kerja sama yang baik dan sehat serta profesional, orang
akan semakin terdorong untuk bekerja dengan lebih giat dan menunaikan tugas dan
tanggung jawabnya di sekolah sesuai job desciption.
Dalam hubungan dengan
motivasi juga, keteladanan seorang kepala sekolah dalam hal kedisiplinan sangat
berpengaruh. Meningkatkan profesionalisme di sekolah antara lain dengan memupuk
kedisiplinan.
Pemberian motivasi atau
dorongan perlu juga disertai pemberian penghargaan (rewards) kepada bawahan
atau rekan kerja di lingkungan sekolah. Dengan itu setiap komponen dengan sadar
bekerja sesuai “tupoksi” (tugas pokok dan fungsi) secara positif dan produktif
(Mulyasa, 2013: 122).
Harapan Versus Kenyataan
Semua tugas, peran dan
tanggung jawab sebagaimana dibeberkan di atas merupakan harapan yang patut
dimiliki dan dibuat oleh seorang kepala sekolah. Namun dengan besar hati perlu
disadari bahwa perwujudannya tidak semudah menganggukkan kepala tanda setuju.
Ada saja aral rintangan menghadang.
Banyak hal yang
dicita-citakan tidak selamanya dapat dibuktikan. Banyak hal yang direncanakan
mungkin akan gagal. Kalau toh terpenuhi belum tentu sesuai dengan rencana dan
harapan.
Karena itu dalam
pelaksanaan tugas, peran dan tanggung jawabnya seorang kepala sekolah harus
bermodalkan keuletan dan sikap bijaksana. Sebab memimpin orang baik para guru
bawahan dan pegawai serta para peserta didik dengan segala keunikan diri hanya
bisa berhasil jika ia dengan sabar dan lapang dada berhadapan dengan segala
permasalahan yang bakal menghadang.
Buiuduk Fehan, Kabupaten Malaka
Sabtu, 23 April 2022