Pembantaian Banyuwangi di tahun 1998 menjadi sejarah yang cukup mengerikan. |
Pembantaian ini lebih
banyak menelan korban pada orang-orang yang dianggap dukun di Banyuwangi, Jawa
Timur pada kurun waktu Februari hingga September 1998. Namun hingga saat ini
motif pasti dari peristiwa ini masih belum jelas.
Kronologi Awal Kejadian
Pembunuhan pertama
terjadi pada Februari 1998 dan memuncak hingga Agustus sampai September 1998.
Awalnya, kejadian tersebut dianggap biasa, dalam artinya tidak akan menimbulkan
masalah.
Pembunuh dalam
peristiwa ini adalah warga-warga sipil dan oknum asing yang disebut ninja.
Dalam kejadian ini, setelah dilakukan pendataan korban. Ternyata banyak korban
yang bukan dukun santet, justru ada guru mengaji, dukun suwuk (penyembuh) dan
tokoh masyarakat, seperti Ketua RT atau RW.
"Sasarannya malah
komunitas Using dan komunitas santri. Dan ternyata yang terkena cuma guru
ngaji, seorang tua yang tukang suwuk, kalau ada tokoh, ya tokoh lokal. Sehingga
konseptor merasa gagal," kata Hasnan Singodimayan seorang budayawan pada
wawancara TvOne.
Tercatat bahwa dalam
pembantaian tersebut ada sekitar 114 orang yang tewas dan peristiwa ini dipicu
Bupati Banyuwangi setelah mengeluarkan radiogram untuk mendatang orang yang
memiliki ilmu supranatural pada 6 Februari 1998.
Ninja
Pada masa pembantaian
muncul sosok yang disebut ninja. Ninja tersebut memakai pakaian serba hitam dan
kedapatan memakai handy-talky dalam beroperasi. Ada dua versi mengenai ninja
ini.
Ada yang menyebutkan
bahwa ninja adalah orang yang hanya berkostum hitam dan membawa senjata,
sedangkan yang lain menceritakan bahwa mereka lihat adalah seperti ninja di
Jepang. Mereka sangat terlatih dan sistematis.
Saat itu, yang terjadi adalah listrik tiba-tiba mati dan sesaat kemudian terdapat seseorang yang sudah meninggal karena dibunuh. Keadaan mayat pada saat itu ada yang sudah terpotong-potong, patah tulang ataupun kepala yang pecah. *** INDOZONE.ID