Ambulans yang melarikan pastor dan suster ke rumah sakit. |
Suster Marie-Claude
dilaporkan turun tangan setelah seorang pria berusia 31 tahun memasuki gereja
Saint-Pierre d’Arene sebelum Misa Minggu (24/4/2022) dan berulang kali menikam
Pastor Krzysztof Rudziński.
Dia menerima luka di
lengan bawah dan dibawa ke rumah sakit bersama dengan imam berusia 57 tahun
itu.
Keuskupan Nice
mengatakan dalam sebuah pernyataan 24 April bahwa baik suster maupun imam tidak
mengalami cedera yang mengancam jiwa dalam insiden itu, yang menurut polisi
tidak terkait dengan terorisme.
Politisi lokal Éric
Ciotti memuji suster itu dalam sebuah posting di akun Twitter-nya.
“Keberanian luar biasa Suster Marie-Claude yang turun tangan sementara
penyerang terus menikam Pastor Christophe,” tulisnya.
“Dia merebut pisau
darinya saat terluka di lengan bawah.”
Pastor Rudziński,
berasal dari Suchowola, Polandia timur laut, diyakini telah ditikam hingga 20
kali, terutama di dada.
Gereja Saint-Pierre d’Arene di Nice, Prancis tenggara. |
Uskup Piotr Turzyński, delegasi uskup Polandia untuk pelayanan pastoral imigran Polandia, memohon doa untuk imam dan suster.
“Dalam semangat
solidaritas, saya memuji kesehatan yang terluka atas belas kasihan Tuhan,”
katanya, menurut kantor berita Katolik Polandia KAI.
Keuskupan Nice
menggambarkan penyerang, yang ditangkap di tempat kejadian, sebagai “tampaknya
tidak stabil secara mental.”
Menurut laporan media
Perancis, pria itu mengatakan kepada polisi bahwa dia ingin membunuh Emmanuel
Macron, yang terpilih kembali sebagai presiden Prancis pada hari Minggu.
Majalah Katolik
Perancis Famille Chrétienne mengatakan bahwa penyerang, seorang warga negara
Prancis yang mengidentifikasi dirinya sebagai orang Yahudi, sebelumnya telah
menjalani perawatan psikiatris.
Umat Katolik di Nice
menjadi sasaran serangan kelompok Islam pada Oktober 2020. Seorang penyerang
menikam tiga orang hingga tewas di Basilika Notre-Dame de Nice.
“Sekali lagi, sebuah tragedi menimpa komunitas Katolik di Alpes-Maritimes. Dan
sekali lagi, di jantung Kota Nice,” kata pihak Keuskupan Nice, Minggu.
Pastor Frans de Sales,
SCJ: Sumber: Catholic News Agency