Lokasinya yang
berdekatan dengan Masjid Jami Malang membuat, gereja ini menjadi salah satu
tempat yang dijadikan Salat ied. Sejak pagi, pagar gereja telah dibuka, para
pastor dan suster bersama umat Katholik, berdiri di depan pagar gereja sembari
membagikan koran sebagai alas. Di sisi lain, beberapa orang umat gereja juga
tampak menggelarkan tikar di halaman gereja.
Salah satu pastor
Gereja Kayutangan, Romo Yoris, O Carm mengatakan, sengaja membuka area halaman
gereja untuk menampung jamaah Salat Idul Fitri. Tak hanya membuka halaman, para
pengurus gereja juga membagikan beberapa peralatan yang dibutuhkan untuk salat.
"Pagar gereja kami
buka sekitar pukul 04.30 tadi menyambut saudara Muslim yang akan Sholat Ied.
Kami membuka dan mempersiapkan pelataran untuk digunakan teman-teman Muslim
beribadah. Ini sesuatu yang luar biasa bahwa toleransi itu masih kuat di Kota
Malang," kata Yoris.
Romo Yoris menyatakan
bahwa ini bukanlah kali pertama pihaknya mempersilakan umat Muslim menggunakan
pelataran gereja untuk Sholat Ied. "Setiap tahun dilakukan. Namun karena
dua tahun kemarin pandemi, dan kegiatan sholat dibatasi maka kami juga tidak
melakukannya," ujarnya.
Sedangkan Pastor Gereja
Kayutangan lainnya Romi Paulus Teguh mengungkapkan, pembukaan gereja untuk area
salat Idul Fitri menjadi aplikasi dari kebinekaan yang ada di Indonesia.
"Kami hadir,
tikar-tikar kami gelar. Tapi yang terpenting adalah keramahtamahan. Kita
belajar kebhinekaan. Kami juga berterima kasih kepada temen-teman Muslim yang
mendoakan kami dan hidup bersama kami. Apalagi ini Malang, keragamannya kuat
sekali," ujar Romo Paulus Teguh.
Bahkan demi menghormati
umat muslim yang Salat Idul Fitri, kebijakan ibadah misa yang biasanya digelar
pukul 06.00 WIB pagi diundur menjadi pukul 12.00 WIB.
Sementara itu,Wali Kota
Sutiaji menyambut baik kerukunan yang terjaga di bumi arema ini. Menurutnya
keberagaman senantiasa menjadi kekayaan Kota Malang sebagai miniatur Indonesia
dan melindunginya telah digariskan dalam misi ketiga pembangunan daerah.
"NKRI sudah final.
Komitmen Pemkot Malang sudah nyata juga di misi ketiga. Maka Keberagaman
seperti yang tersaji hari ini dalam momen Idul Fitri sangat indah untuk kita
rawat bersama," katanya.
Seusai salat Ied, para
romo suster, dan umat Katholik juga turut bergembira dengan memberi salam dan
selamat hari raya kepada umat muslim yang salat di halaman gereja, maupun
mereka yang melintas di depan gereja. Beberapa orang muda Katolik juga
memeriahkan dengan mendendangkan lagu-lagu bertema Lebaran.
Tak jarang juga, para
umat Muslim mengabadikan momen ini dengan berfoto bersama para umat Katolik di
Gereja Kayutangan. Sungguh pemandangan yang indah. *** suara.com