Sebagian besar anggota jemaat
yang dipimpinya bahwa adalah para mantan Yakuza. “Sebelumnya, kita adalah
anggota geng yang bermusuhan, saling menembakkan sejata. Kini kita menyembah
Tuhan yang sama,” ucap Shindo, seperti dilansir CNN pada Selasa 23 Februari
2016 silam.
Kebanyakan dari mantan
Yakuza ini mengaku bergabung dengan kelompok mafia Jepang itu sejak berusia
muda. Sebagian diantaranya berasal dari keluarga berantakan dan memilih
bergabung dengan Yakuza sebagai rumah. Mereka beranggapan bahwa kehidupan
anggota Yakuza begitu mengasyikan. Meski begitu, mereka menyadari ada harga
yang harus dibayar, yaitu darah.
“Bosku terbunuh.
Orang-orang tewas dalam perebutan kekuasaan. Kaki-kai yang ditembus timah
panas, temanku sesama pemakai narkoba meninggal akibat keracunan. Bunuh diri kerap
terjadi, juga kematian tiba-tiba. Aku telah menyaksikan banyak kematian. Aku
melihat bawahanku ditusuk hingga mati,” terangnya.
Shindo menjelaskan,
awal perjumpaannya dengan Tuhan terjadi ketika dirinya mendekap di dalam sel
penjara. Dia banyak membaca di balik jeruji besi dan menemukan Tuhan di sana.
Setelah dibebaskan, Shindo tak lagi kembali menjadi anggota Yakuza. Dia memilih
untuk mendalami agama dan menjadi pendeta sudah hampir 10 tahun lamanya.
Meski tidak mudah bagi
seorang Yakuza untuk kembali menjalani kehidupan yang normal, namun kehadiran
Shindo telah mengubahkan banyak diantara mantan Yakuza lainnya. Dalam
perjalanan baru Shindo ini, dia telah membawa sekitar 100 orang kepada Tuhan
dan membaptis mereka, termasuk ibunya, Yoshini Shindo.
“Ketika dia kembali dari penjara, ia meminta
maaf dan berkata, ‘Aku bertahan hidup selama ini demi ibu’. Ketika mendengar
kata-kata tersebut, saya memutuskan untuk melupakan segala sesuatu yang terjadi
di masa lalu. Dan sekarang, saya sangat bahagia,” ucap sang ibu Yoshini.
Setelah menjalani
kehidupan baru, Shindo dan mantan-mantan Yakuza lainnya mengaku merasakan
kehidupan yang lebih bahagia. Sebab mereka masih berkesempatan mengubah jalan
hidup yang sebelumnya kelam dan berusaha menjadi pribadi yang lebih baik.