Sumber foto: Deni Suryanti/elshinta.com |
Wali Kota
Magelang Muchamad Nur Azis mengutarakan, Paskah bersama umat Kristen dan
Katolik membuktikan Kota Magelang mampu menunjukkan sebagai kota yang religius,
sesuai dengan Program Magelang Agamis (Programis).
Perayaan Bersama Paskah
2022 ini, lanjutnya, menunjukkan Kota Magelang sebagai kota yang toleran. Tahun
ini pula kota ini masuk enam besar Kota Toleran se Indonesia.
"Semakin manusia
mendalami agamanya maka akan menjadi semakin taat pada ajaran agamanya dan
toleran kepada agama lain," tuturnya seperti dilaporkan Kontributor
Elshinta, Deni Suryanti, Selasa (24/5) sebagaimana dilansir dari elshinta.com.
Dikatakannya, setiap
umat beragama diharapkan berkontribusi dalam menjaga stabilitas dan
kondusifitas serta iklim toleransi di Kota Magelang dengan cara memelihara
toleransi antar umat beragama yang hangat dan kaya nuansa kekeluargaan.
Romo Vikaris Episkopal
Kedu, Antonius Dodit Haryono Pr dalam sambutannya mengatakan perayaan paskah
ini merupakan bentuk syukur kepada Tuhan. Romo Dodit mengharapkan umat Kristen
dan Katolik dapat membumikan budaya-budaya kehidupan melawan budaya hoaks,
fitnah dan lainnya.
"Melalui perayaan
Paskah ini umat dapat terus menebarkan kehidupan penuh kejujuran,
kebenaran dan keadilan supaya menjadi pribadi yang baik dan
sungguh-sungguh menjadi umat Allah yang baik dan juga menjadi Warga Negara
Indonesia yang baik demi tegaknya NKRI," terang Romo Dodit.
Ketua Panitia Perayaan
Paskah Bersama Umat Kristen dan Katholik Kota Magelang, Maria Yosephine
menambahkan, selain kegiatan perayaan, pihaknya juga akan menggelar bakti
sosial bagi masyarakat Kota Magelang yang kurang mampu. Dana bakti sosial
berasal dari dana persembahan hasil kolekte perayaan Natal dan Paskah Kota
Magelang. ***