Usai Everton Lolos Degradasi dengan Dramatis, Simak Kata-kata Mutiara Frank Lampard

Usai Everton Lolos Degradasi dengan Dramatis, Simak Kata-kata Mutiara Frank Lampard

Manajer Everton Frank Lampard merayakan gol ketiga mereka saat hadapi Crystal Palace di Goodison Park di Liverpool, Inggris, Kamis (19/5/2022). Foto: Phil Noble/REUTERS


Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk)Everton menaklukkan Crystal Palace 3-2 dalam laga pekan ke-37 Liga Inggris 2021/22 di Stadion Goodison Park, Liverpool, pada Jumat (20/5) dini hari WIB. Frank Lampard membuat pencapaian baru dalam karier kepelatihannya.

Crystal Palace unggul duluan berkat gol Jean-Philippe Mateta di menit 21 dan Jordan Ayew di menit 36. Everton lalu comeback. Michael Keane mencetak gol di menit 54, Richarlison membobol Palace di menit 75, dan Dominic Calvert-Lewin membuat skor jadi 3-2 di menit 85.

Dengan begini, Everton berada di peringkat 16 dengan 39 poin. Jumlah poin mereka tak bisa lagi dikejar oleh Leeds United (peringkat 18) dan Burnley (peringkat 17) yang sama-sama mengoleksi 35 poin. Lampard menyebut ini sebagai momen terbesar dalam hidup dan kariernya.

"Ini adalah salah satu momen terbesar dalam hidup dan karier sepak bola saya. Saya sangat beruntung memiliki masa-masa yang luar biasa, terutama di Chelsea sebagai pemain dan pelatih. Tetapi ketika Anda merasakan perasaan dan keputusasaan dari posisi degradasi di klasemen, itu berbeda," katanya kepada BBC Sport.

Manajer Everton Frank Lampard merayakan gol ketiga mereka saat hadapi Crystal Palace di Goodison Park di Liverpool, Inggris, Kamis (19/5/2022). Foto: Phil Noble/REUTERS


"Anda perlu menggali. Anda kalah dalam permainan, Anda berjuang untuk melakukan sesuatu, lalu Anda kalah di laga lain. Orang-orang berpikir, Anda harus merangkak di klasemen dan tidak pernah seperti itu [terlihat mudah]," lanjut pria Inggris itu.

Frank Lampard mulai bekerja di Everton sejak 31 Januari 2022. Ia menggantikan Rafael Benitez, memulainya ketika tim berada di urutan 16 klasemen sementara Liga Inggris atau terpaut 4 poin dari zona degradasi.

"[Saya] datang ke sini 3,5 bulan lalu dengan staf saya yang luar biasa, orang-orang positif yang bekerja sangat keras, coba mengubah sesuatu, dan mendapatkan reaksi para pemain, dari para fan dan perasaan persatuan saat itu tampak terpecah. Klub ini istimewa dan saya bangga menjadi manajer Everton pada malam ini," jelasnya.

Ya, sebagai pelatih, Lampard tak bekerja sendiri di Everton. Ia dibantu dua asisten pelatih, yakni Joe Edwards dan Duncan Ferguson. Ada juga Paul Clement, Ashley Cole, Chris Jones sebagai pelatih tim utama. Alan Kelly berada di pos pelatih kiper.

Penggemar Everton menyerbu lapangan setelah pertandingan saat mereka berselebrasi usai lolos degradasi dari Liga Premier di Goodison Park di Liverpool, Inggris, Kamis (19/5/2022). Foto: Phil Noble/REUTERS


Nama Joe Edwards, Ashley Cole, dan Chris Jones adalah mantan rekan Frank Lampard di Chelsea. Jangan lupakan jasa Jack Dowling sebagai pelatih fisik dan Leighton Baines selaku Professional Development Coach. Mereka bersatu untuk menyelamatkan Everton.

"Saya pikir saya akan menangis [pada waktu penuh], saya pikir saya akan melompat keluar dari tubuh saya. Tidak ada yang bisa mempertanyakan perayaan di akhir. Mudah untuk mengatakan 'tetapi Anda belum memenangkan apa pun'," ujar Lampard.

"Anda tahu apa? Datang dan bekerja di klub ini selama beberapa bulan dan lihat kesulitan dan apa artinya bagi orang-orang untuk bertahan di liga ini. Lihat kami tertinggal 2-0 di babak pertama, bermain buruk, kebobolan kedua yang konyol dan kemudian lihat karakter mereka tunjukkan."

"Lihat para fan di lapangan dengan hati dan semangat yang baik. Mereka telah menarik kami melewati batas, mereka lebih dari pemain ke-12. Tetapi para pemain juga pantas mendapatkan pujian besar. Malam yang luar biasa," imbuhnya.

Penggemar Everton berselebrasi usai lolos degradasi usai pertandingan Everton vs Crystal Palace di Goodison Park di Liverpool, Inggris, Kamis (19/5/2022). Foto: Action Images via Reuters/Carl Recine


Ketika peluit tanda akhir laga dibunyikan selebrasi pecah, suporter merayakannya dengan masuk ke lapangan. Bahkan sebelumnya, ketika gol Calvert-Lewin tercipta, mereka juga sudah mulai menginvasi lapangan.

Ini adalah perayaan besar bagi Everton. Namun, Frank Lampard tak mau terlalu menepuk dadanya sendiri. Baginya, para pemain juga bekerja keras.

"Saya tidak bisa mengambil terlalu banyak pujian. Saya tidak menemukan beberapa taktik magis baru. Kami langsung menyerang, tetapi tidak ada masalah dalam posisi ini. Tapi kami mengandalkan para pemain," tandasnya. ***





 

Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama