Inspiratif! Bertemu Tuhan di Penjara Buat Angkasoni Kansil Berubah Total

Inspiratif! Bertemu Tuhan di Penjara Buat Angkasoni Kansil Berubah Total



Setapak Rai Numbei (Dalan Inuk)Angkasoni Kansil adalah seorang mantan pemakai narkoba yang telah kecanduan selama 18 tahun. Barang haram inilah yang membawanya masuk penjara.

Tepat di tahun 2014, Angkasoni ditangkap karena terbukti memiliki alat pengisap shabu. Saat itulah dirinya dijatuhi hukuman 4.9 tahun. Di dalam penjara, kisahnya dimulai.

Dengan bakat bermain gitar, dia pun dijadikan sebagai anggota geng di dalam penjara. Karena mendapatkan rasa aman dari narapidana yang dikenal berpengaruh di sana, Angkasoni pun tak punya sedikit rasa takut jika diganggu oleh penghuni penjara lainnya.

“Di dalam penjara itu saya bukannya tambah bertobat malah tambah parah. Di dalam itu kejahatannya semuanya kita bikin, mulai dari ribut bahkan kalau orang yang ada hutang saya tagih, saya tusuk kalau gak bayar,” ungkap Angkasoni.

Namun siapa sangka, di suatu siang bolong, tiba-tiba dia mengalami hal yang aneh. Dia mengaku bertemu dengan sosok malaikat pencabut nyawa. “Jadi dia pake kayak jubah panjang hitam dan tiba-tiba (saya) tidak bisa bernapas. Mau tarik napas gak bisa. Cuma satu (yang saya lakukan) saya berdoa sama Tuhan. “Tuhan kalau sembuh, saya mau bertobat. Kalau sembuh betul-betul saya mau bertobat ini. Gak mau nakal-nakal lagi.”” Ungkapnya.

Saat itu, Tuhan pun menyembuhkan dirinya. Namun sebagai manusia biasa yang dipenuhi kedagingan, setelah dua minggu kemudian Angkasoni kembali melakukan kejahatannya. 

 Tapi Tuhan tampaknya tak mau berhenti berurusan dengan hidupnya. Suatu pagi, Angkasoni mendengar suara sayup-sayup dan menyuruhnya untuk membaca Alkitab. “Angli baca firman!” demikian suara tersebut berseru.

Ketika itulah sekujur tubuh Angkasoni bergetar dan tiba-tiba air mata mengalir deras dari kelopak matanya. Dia merasa tak layak. Namun jauh di dalam lubuk hatinya, ada dorongan untuk ikut ibadah. Sayangnya niat ini hanya berlangsung selama 1 bulan saja. Setelah itu dia kembali mengulangi perbuatannya.

  “Bagaimana saya bertobat? Bagaimana saya berubah sedangkan semuanya masih pakai (narkoba)? Sudah semakin hari semakin rusak, kita (saya) dengar lagi suara Tuhan kencang sekali di samping telinga saya “Angli baca firman dan mengertilah.”” Jelasnya.

Saat itulah Angkasoni mulai mengambil posisi, berlutut dan berdoa. Dia meminta supaya Tuhan menolongnya keluar dari jurang narkoba tersebut dengan cara tidak lagi ada pengedaran narkoba di dalam penjara.

“Tuhan peduli dengan satu jiwa ini mau bertobat, mau berubah. Karena saya pernah bilang “Tuhan kalau di penjara ini masih ada yang sering masuk-masukin (narkoba) bagaimana kita (saya) mau bertobat?” 

 

Jalan Pertobatan Angkasoni

Sejak penjara merazia pengedaran narkoba di dalam sel penjara, sejak itulah dirinya mulai bisa fokus untuk mencari Tuhan. Dia mulai mengikuti ibadah dan belajar mendengar kebenaran firman Tuhan.

“Tuhan datang ternyata bukan untuk orang-orang yang benar. Tapi untuk orang-orang yang berdosa. Berarti saya ini berharga di mata Tuhan. Jadi ketika saya dengar firman itu, saya mulai mengerti betapa cintanya Tuhan kepada kita,” terangnya. 

Angkasoni yang hampir seluruh hidupnya terikat dengan narkoba, kini diubahkan sepenuhnya di dalam Tuhan. Firman Tuhan yang selalu dia renungkan terbukti berkuasa membuat hidupnya menjadi baru.

“Saya mulai membaca firman Tuhan, saya mulai berdoa, saya mulai puasa. Doa puasa..doa puasa setiap saat. Cintanya Tuhan itu yang saya rasakan,” ungkapnya.

Kejadian-kejadian yang hampir merenggut nyawanya dipakai Tuhan sebagai kesempatan kedua agar Angkasoni berubah dan kembali ke jalan Tuhan. Diapun bersyukur bahwa semua itu bisa dia lewati dengan baik. “Baiklah kita hidup di oleh Roh maka segala hasrat kedagingan akan hilang,” pungkasnya.

Setelah bebas dari penjara, Angkasoni menjalani hidupnya untuk melayani Tuhan.

 

Sumber : Jawaban.com




Suara Numbei

Setapak Rai Numbei adalah sebuah situs online yang berisi berita, artikel dan opini. Menciptakan perusahaan media massa yang profesional dan terpercaya untuk membangun masyarakat yang lebih cerdas dan bijaksana dalam memahami dan menyikapi segala bentuk informasi dan perkembangan teknologi.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar hindari isu SARA

Lebih baru Lebih lama