Serangan terhadap
gereja Katolik itu terjadi pada 5 Juni, ketika para jemaah sedang berkumpul
pada hari Minggu Pentakosta. Dalam serangan itu para pelaku membunuh 40 orang.
1. Para pelaku belum bisa ditunjukkan ke publik
Melansir Reuters,
Jenderal Irabor menyampaikan bahwa para penyerang ditangkap selama operasi
gabungan yang melibatkan angkatan bersenjata, Departemen Layanan Keamanan, dan
polisi.
Irabor tidak
memberitahu kapan dan di mana penangkapan itu dilakukan. Dia juga menyampaikan
tidak bisa menunjukkan para tersangka karena penyelidikan sedang berlangsung.
"Saya ingin
mengatakan bahwa pada waktunya, dunia akan melihat mereka dan orang lain yang
berada di balik serangan berani lainnya di negara ini," kata Irabor.
Gubernur Ondo,
Arakunrin Akeredolu, juga telah mengonfirmasi adanya penangkapan. Dia
memberitahu, seseorang yang telah memberikan akomodasi kepada para tersangka
sebelum serangan juga telah ditangkap.
2. Kabar mengenai penangkapan sudah pernah
disampaikan
Melansir Channels
Television, Adetunji Adeleye selaku pemimpin pasukan Amotekun di Ondo pada 23
Juni sempat menyampaikan, beberapa tersangka terkait pembantaian di gereja
Katolik itu telah ditangkap. Tapi dia tidak memberi tahu detail
penangkapannya.
“Mengenai kejadian Owo,
kami telah menemukan kendaraan terakhir yang mereka gunakan untuk operasi itu
dan kami melakukan beberapa penangkapan. Kami juga telah menemukan beberapa hal
penting yang sedang kami kerjakan," katanya.
“Sejumlah orang telah
ditangkap terkait masalah Owo serta sejumlah peralatan. Pada hari itu, kami
mengejar mereka hingga kami menemukan kendaraan dan kami masih mengejar mereka.
Kami telah memberi tahu kamu bahwa kami akan mengusut sampai ke akar, saya
dapat meyakinkan bahwa para pelaku dan pendukung mereka akan diadili,"
tambah dia.
3. Pemerintah tuduh ISWAP sebagai pelaku penyerangan
Terkait serangan itu,
pihak berwenang Nigeria menuduh kelompok pemberontak Negara Islam Provinsi
Afrika Barat (ISWAP) sebagai teroris yang bertanggung jawab atas kematian 40
orang di gereja.
ISWAP biasanya
beroperasi di bagian timur laut Nigeria, tapi mereka kini telah melakukan
serangan jauh di luar wilayah operasinya. Hal itu telah menimbulkan
kekhawatiran bahwa kelompok itu memperluas jangkauan serangannya di Nigeria.
Kelompok teroris
tersebut mengaku bertanggung jawab atas pembobolan penjara di Abuja pada awal
Juli. Serangan terhadap penjara itu menyebabkan lebih dari 400 narapidana
membebaskan diri.