Demikan disampaikan Kepala
Seksi Pendidikan Agama Katolik Kementrian Agama Kabupaten Sikka,Krensentia Reo,
pada Orientasi Pengurus dan Rapat Kerja Pemuda Katolik Komisariat Cabang Sikka,
Minggu malam 21 Agustus 2022 di Aula Kemenag Sikka
Since Reo, sapaannya
menyampaikan materi Moderasi Beragama mengatakan agama seremonial kepada agama
kehidupan bermakna pemahaman terhadap agama tidak melulu tentang seremonial
keagamaan. Tetapi menjadi agama kehidupan yang mendorong setiap orang
mengamalkan ajaran agamanya secara baik dan benar.
“Kita harus terus menanamkan nilai-nilai
moderasi beragama yang mengedepankan asas kesimbangan dengan diskusi dan
dialog,” ajak Since Reo.
Permintaan itu juga
sejalan ajakan Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas dalam Konggres Nasional
ke-18 Pemuda Katolik tanggal 12 November 2021,kader Pemuda Katolik untuk terus
menjaga,merawat, memperkuat pondasi kebangsaan tetap kokoh.
Dikatakan Since Reo,
Yesus dalam karya pengajaranya mampu melenyapkan stigmatisasi patner dialog,
dapat mengatasi apriori patner dialog tersinggung, tidak tergoda oleh hasrat
akan pengaruh kekuasaan, menolak cara-cara kekerasan. Tetapi
mengedepankan dialog seperti prinsip fundamentasi moderasi beragama bukan
memoderasikan agama.
Sebab,agama dalam dirinya
sudah mengandung moderasi yakni keadilan dan keseimbangan.Bukan agama
jika mengajarkan perusakan di muka bumi,kezaliman dan angkara murka.
Teladan Yesus menjadi
wacana berkualitas bagi pengembangan pemahaman kita dalam karya pelayanan.
Ketua Pemuda Katolik
Komisariat Cabang Sikka, Edwardus Bram Kopong, mengatakan orientasi pengurus
dan rapat kerja cabang merupakan agenda organisasi menjadi peta jalan bagi
pengurus Pemuda Katolik selama periode tiga tahun mendatang.
enurut Bram Kopong,
sapaanya, orientasi pengurus dan rapat kerja tidak lagi membicarakan tataran
ide dan konsep, tetapi melahirkan kader yang berdaya guna dan berhasil guna
sesuai keahlian masing-masing.
“Penekanannya tidak
hanya pada aspek intelektual tetapi juga entrepreneur,” kata Bram Kopong.
"Dari kegiatan
saya harapkan bisa melahirkan 2 kebangkitan, kebangkitan intelektual dan
kebangkitan entrepeneur," harap Bram Kopong.*** tribunnews.com