Keempat bersaudara itu
tinggal bersama di ruang yang penuh sesak di sebuah kamar sewaan kecil di Trece
Martires, Cavite, Filipina.
Manuel adalah anak
keempat dari tujuh bersaudara, tetapi dia menjadi yang tertua ketika semua
kakak laki-lakinya meninggalkan rumah mereka.
Setiap hari, Manuel
bangun pagi untuk memasak sarapan saudara-saudaranya dan mengirim mereka ke
sekolah.
Biasanya, dia hanya memasak
sisa makanan yang tersisa dan tidak jarang saudara-saudaranya memiliki nasi dan
kecap di samping karena hanya itu yang mereka mampu.
Setelah mengirim
adik-adiknya ke sekolah, Manuel akan pergi ke tetangganya untuk meminta mereka
mengizinkannya memetik mangga untuk dijual di pasar.
Pada hari
keberuntungannya ketika dia diizinkan untuk memetik beberapa buah, dia bisa
mendapatkan Php 100 (US$ 1,96) untuk sekarung mangga. Manuel kemudian biasanya
menggunakan uang itu untuk membeli beras untuknya dan saudara-saudaranya.
Namun, ketika dia tidak
diizinkan untuk memetik mangga, remaja laki-laki itu akan berkeliaran di
sekitar lingkungan dan mengais sampah untuk beberapa daur ulang yang bisa dia
jual di toko barang bekas.
Dengan nasibnya yang
tidak menentu, sering kali anak laki-laki itu tidak mendapatkan cukup uang
untuk membeli makanan untuk saudara-saudaranya.
Beruntung, tetangga
mereka yang baik hati, Neptuno “Nick” Jabonita yang sering memberikan makanan
kepada anak-anak merasa bahwa dia bisa berbuat lebih banyak untuk membantu
keluarga miskin itu.
Nick kemudian mencari
bantuan dari teman-temannya yang lain dan Michael Abucayan-lah yang bersikeras
agar adik-adiknya terdaftar di sekolah.
Mereka berhasil
mendapatkan beberapa seragam sekolah bekas untuk saudara kandung setelah
beberapa orang tua memperhatikan bahwa anak-anak harus mengenakan seragam yang
sama selama tiga hari berturut-turut tetapi itu tidak cukup.
Melalui bantuan
jurnalis Julius Babao, mereka berhasil mendirikan “Mission Possible”, sebuah
program amal untuk membantu saudara kandung memulai hidup mereka.
Karung beras dan
berbagai makanan diberikan kepada Manuel dan saudara-saudaranya melalui program
dan anak-anak juga menerima kasur busa, bantal, lemari, dan beberapa
perlengkapan sehingga mereka bisa membuka minimarket sendiri untuk mencari nafkah.
Berkat Nick
tetangganya, Manuel kini tak perlu lagi meminta simpati dari tetangganya untuk
menjual mangga guna membeli makanan untuk saudara-saudaranya.
Ini mungkin sulit,
tetapi kami percaya bahwa Manuel akan melakukan pekerjaan yang baik sebagai
saudara dan orang tua bagi adik-adiknya. *** wowunik.info