Penegasan ini
disampaikan Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol)
Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Dr. Yohanes
Bernando Seran, S.H, M.H, saat melakukan Sosialisasi Pemilu yang Damai di
Kantor Kecamatan Rinhat, Jumat, 16 September 2022.
Hadir, Camat Rinhat,
Gabriel Seran, Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Rinhat, Dominikus Sese, Pastor
Paroki Biudokfoho, Romo Gabriel Naben, Kapolsek, Danramil, 20 orang
kepala desa (Kades), tokoh masyarakat dan elemen masyarakat lainnya.
Kaban Yohanes
mengharapkan agar masyarakat tak boleh terpecah belah dalam
ajang-ajang politik itu karena dampaknya sangat merugikan. Perbedaan politik
itu sebagai hal yang biasa dan tak bisa dihindari. Perbedaan itu
merupakan dinamika sosial politik. "Kita semua sepakat bahwa politik tak
boleh memecah belah," tegas mantan wartawan ini.
Penulis belasan buku
ini meminta masyarakat untuk menghargai perbedaan politik setiap orang. Junjung
terus demokrasi dan pilihan itu sebagai hak asasi tiap orang dalam
pilihan politik.
Ia mengatakan, meski beda pilihan politik di tempat pemungutan suara (TPS) saat
pulang ke rumah, harus akur dan damai.
Jebolan Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta, ini juga meminta warga menghindari politik uang (money
politics) yang kerap dimainkan oleh pihak-pihak tertentu. Terkadang karena politik
uang masyarakat saling menuduh hingga berkelahi.
ohanes mengatakan bahwa
sosialisasi Pemilu Damai ini sudah dilakukan di Kecamatan Weliman, Wewiku,
Malaka Barat, Malaka Timur dan Kecamatan Sasitamean. Sesuai agenda acara serupa
akan dilaksanakan di Kecamatan Io Kufeu, Laenmanen, Botin Leobele, Kobalima,
Kobalima Timur dan Malaka Tengah. (*/pol) poskupang.com